Bapak Muda Tewas saat Berburu

13 Adegan Diperagakan di Rekonstruksi Bapak Muda Tewas Diduga Tertembak saat Berburu di Probolinggo

Polres Probolinggo menggelar rekonstruksi kasus dugaan penembakan yang mengakibatkan Yusup (23) warga Desa Betek tewas.

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: irwan sy
ist
Para saksi dan terduga pelaku saat rekontruksi peristiwa warga Probolinggo tewas tertembak saat berburu. Ada 13 adegan yang diperagakan hingga tewasnya korban saat berburu. 

SURYA.co.id, PROBOLINGGO - Unit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo menggelar rekonstruksi kasus dugaan penembakan yang mengakibatkan Yusup (23) warga Desa Betek, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, tewas, Jum'at (5/7/2024).

Dalam rekontruksi langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tepatnya di hutan Desa Betek, Kecamatan Krucil yang dipimpin Kanit Pidum Satreskrim Polres Probolinggo, Ipda Eko Aprianto itu digelar kurang lebih selama 3 jam, dan menghadirkan 5 orang yang terlibat.

Ada 13 adegan diperagakan dalam rekontruksi itu, mulai dari awal berangkat hingga korban terkena peluru.

Baca juga: Diduga Kena Tembakan saat Berburu, Warga Dusun Sumber Jambe Probolinggo Meninggal Dunia

Saat rekonstruksi, MR (23) mengaku, sebelum menyadari peluru senapan angin milik mengenai dahi korban, bidikan senapannya menargetkan seekor burung perkutut yang berada di ranting pohon.

"Posisi burung ini tidak terlalu tinggi, tapi kalau ke tempat korban berada itu tertutup semak-semak. Jadi pas saya tembak burung perkutut ini tidak sampai kena, dan tidak tahu kalau kena ke korban," aku MR.

Tak berselang lama, lanjut MR, dirinya kemudian mendengar teriakan ZI (30) yang saat itu sedang bersama korban.

Setelah didekati, ternyata korban sudah dalam keadaan membungkuk dengan luka di dahinya.

"Kemudian saya dan teman ini membawa korban ke tempat sepeda motor yang diparkir. Kemudian saya telpon temen-temen yang lain. Setelah semuanya berkumpul, korban langsung kami bawa ke Puskesmas Condong," ungkapnya.

Dalam perjalanan, menurut MR, bahkan ketika sampai di Puskesmas Condong, korban masih bernapas.

Meninggalnya korban diketahui setelah sampai di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

"Dalam perjalanan memang masih bernafas, karena saya yang megang korban dari belakang. Posisinya, korban ada di tengah, dengan bonceng seperti cewek," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved