Berita Tulungagung

RSUD dr Iskak Tulungagung Optimistis Naik Kelas dari Tipe B Jadi Tipe A di 2025

Manajemen RSUD dr Iskak Tulungagung menggelar Forum Komunikasi Publik (FKP) di Aula IDIK.

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
Salah satu peserta Forum Komunikasi Publik (FKP) di RSUD dr Iskak Tulungagung menandatangani berkas hasil kegiatan, Kamis (4/7/2024) di Aula IDIK. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Manajemen RSUD dr Iskak Tulungagung menggelar Forum Komunikasi Publik (FKP) di Aula IDIK, Kamis (04/07/2024).

Kegiatan ini untuk menampung aspirasi publik demi menyempurnakan layanan di rumah sakit kebanggaan Tulungagung ini.

Proses perbaikan layanan ini sejalan dengan target perubahan dari rumah sakit tipe B menjadi rumah sakit tipe A.

FKP melibatkan Forum Pimpinan Kecamatan Kedungwaru, para tokoh masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat, wartawan dan warga sekitar rumah sakit.

Menurut Plt Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Zuhrotul Aini SpA FKP, pihaknya membutuhkan masukan dari berbagai pihak untuk pengembangan ke arah yang lebih baik.

“Selama ini RSUD dr Iskak telah berjalan ke arah yang lebih baik. Namun kami tetap perlu bertemu dengan bapak ibu sekalian, mungkin ada masukan yang disampaikan kepada kami,” ujar dr Aini.

Lanjutnya, manajemen RSUD dr Iskak menargetkan pada tahun 2025 mendatang sudah beralih menjadi rumah sakit tipe A.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan hingga menjadi rujukan hampir seluruh 10 prioritas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni kanker, jantung, stroke, ginjal, kesehatan ibu anak, TB respirasi, diabetes melitus, gastrohepatologi, penyakit infeksi emerging, dan kesehatan jiwa.

Dengan perkembangan selama ini, dr Aini yakin RSUD dr Iskak bisa menjadi satu-satunya rumah sakit daerah tipe A di Jawa Timur bagian barat selatan.

Dengan perubahan menjadi tipe A maka RSUD dr Iskak bisa lebih banyak memberikan layanan lengkap kepada masyarakat.

Salah satu contoh keberhasilan adalah  penanganan operasi jantung terbuka kepada 6 pasien.

“Selama ini penanganan operasi jantung terbuka, harus antre selama 2 tahun di RS Harapan Kita Jakarta. Ke depan kami berencana melakukan operasi 19 pasien jantung,” ungkap dr Aini.

Dengan menjadi rumah sakit tipe A, maka akan semakin banyak pasien operasi jantung terbuka yang bisa ditangani.

Saat ini manajemen RSUD dr Iskak juga sedang membangun gedung baru 4 lantai.

Gedung ini nantinya untuk penambahan pelayanan untuk pasien rawat jalan.

Sebelumnya pasien rawat jalan mengalami lonjakan setelah pandemi Covid-19.

Sebelum pandemi Covid-19 jumlah pasien rawat jalan rata-rata 700 orang per hari.

Setelah pandemi jumlahnya menjadi 1.300 orang pasien per hari.

Akibat lonjakan ini banyak pasien yang antre di poli-poli rawat jalan.

Untuk mencegah penumpukan, pihak manajemen bahkan memanfaatkan aula untuk pelayanan poli.

Karena itu pembangunan gedung baru rawat jalan diperlukan untuk mengurai antrean pasien.

“SDM kami tambah tapi bangunan tidak bertambah sehingga kelihatan menumpuk di poli-poli. Mohon doanya, tahun ini kami bangun gedung baru 4 lantai untuk rawat jalan,” ucap dr Aini.

Bed Occupancy Rate (BOR) atau persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu di RSUD dr Iskak juga terus meningkat.

Sekitar tahun 2017 jumlah tempat tidur rawat inap sebanyak  519 buah, dengan BOR 60 persen.

Namun karena kepercayaan publik ke RSUD dr Iskak meningkat, BOR saat ini mencapai 80 persen.

Untuk menurunkan BOR, manajemen menambah tempat tidur rawat inap sejumlah 110 di Gedung Graha Mandiri.

Masih menurut dr Aini, ke depan juga direncanakan ada gedung perawatan baru di tahun 2025 sehingga BOR bisa turun di angka 70 persen.

“BOR yang sehat di angka 70 persen. Karena itu kami berencana, tahun 2025 akan membangun gedung rawat inap baru,” pungkas dr Aini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved