Pilkada Bangkalan 2024

Langkah Santun Mahfud Sebagai Cabup Bangkalan, Pendiri Kaconk Mahfud Institute Minta Restu Guru

Mahfud disibukkan rutinitasnya sebagai anggota DPRD Jawa Timur, dan seorang alumni Ponpes Nurul Cholil

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol (edo)
Ditemui di rumahnya, Selasa (2/7/2024), anggota DPRD Jawa Timur Terpilih, Mahfud SAg mulai mantap untuk menatap Kursi Bangkalan Satu pada Pilkada Bangkalan 2024 mendatang. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Bangkalan masih termasuk sunyi dan damai ketika hampir semua daerah di Jatim sudah diwarnai ingar-bingar menyambut Pilkada 2024. Tidak ada suara-suara atau sosialisasi dukung mendukung sosok-sosok bakal calon bupati.

Situasi di Bangkalan ini agak aneh padahal pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati semakin dekat, dijadwalkan pada Agustus 2024.

Namun di balik keheningan suasana menjelang Pilkada Bangkalan, muncul satu sosok yakni Mahfud SAg yang sebulan terakhir santer dikabarkan maju sebagai Bakal Calon Bupati (bacabup) Bangkalan.

Nama Mahfud memang tidak asing di kancah politik, alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya itu tercatat sebagai anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi PDI Perjuangan periode 2019-2024. Mahfud kembali terpilih sebagai legislator di Indrapura periode 2024-2029 pada Pileg 2024.

Terciptanya Bangkalan dalam suasana hening nan jauh dari riuh pikuk pilkada juga tidak lepas dari peran Mahfud. Karena selama ini, ia berupaya menempatkan diri.

Bahkan keinginan untuk berkontestasi sebagai bacabup baru terbesit dalam sebulan terakhir. “Kalau saya tidak ada restu dari guru, khususnya dari Keluarga Bani Cholil, kemungkinan besar tidak maju,” ungkap Mahfud ketika ditemui di kediamannya, Perum IMC, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Selasa (2/7/2024).

Meskipun selama ini Mahfud disibukkan rutinitasnya sebagai anggota DPRD Jawa Timur, namun sebagai salah seorang alumni Ponpes Nurul Cholil, Kelurahan Demangan, Kota Bangkalan, ia masih dekat dengan keluarga besar pesantren.

Salah satunya dengan KH Hasani bin Zubair (Ra Hasani) yang juga kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat periode 2024-2029.

Bagi Mahfud, Ra Hasani yang merupakan salah seorang dzurriyah dari almaghfurlah KH Zubair Muntashor dan Syaikhona Kholil masih menjadi bagian yang tidak tergantikan. Baik dalam dukungan karier politik maupun kehidupan Mahfud sebagai santri.

Karena itu dalam buku hariannya, Mahfud belum pernah menuliskan atau membuat catatan bercita-cita atau langkah-langkah untuk mencalonkan sebagai Bupati Bangkalan. Ia hanya menorehkan catatan dalam diary sebagai wakil bupati sejak 2 tahun yang lalu.

“Itu pun wakil dari Ra Hasani. Dalam benak saya, tidak ada menjadi calon Bupati kala itu. Karena saat itu muncul nama guru saya, yakni Ra Hasani dan tidak mungkin saya melawan beliau. Saya berharap menjadi wakilnya saja,” tutur Mahfud.

Seiring dinamisnya perjalanan politik, Ra Hasani yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Bangkalan disebut Mahfud hingga saat ini belum pernah menyatakan maju dalam kontestasi Pilkada sebagai calon bupati.

“Saya tidak bisa mengatakan beliau tidak maju karena tahapan pendaftaran di KPU Bangkalan belum, pendaftarannya Agustus 2024 mendatang,” jelas pria kelahiran Bangkalan di tahun 1975 itu.

Perilaku tawaddu’ dan ta'dzim pada pribadi Mahfud tidak hanya berlaku terhadap Ra Hasani. Namun juga kepada sahabat sekaligus seniornya di kancah politik, yakni anggota DPR RI sekaligus Ketua DPC PKB Bangkalan, H Syafiudin.

“Belum adanya kepastian dari beliau (Ra Hasani), saya kemudian digandengkan dengan Kaktuan Syafiudin, dan itu sudah klir sebenarnya. Kami bersalaman, saya tetap nomor dua (wakil bupati),” kenang Mahfud.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved