Berita Tulungagung

PPDB 2024, 4 SMP Negeri di Tulungagung Dapat Siswa Kurang dari 10

PPDB gelombang 2 untuk SMP Negeri di Tulungagung, hanya 13 sekolah yang berhasil memenuhi pagu.

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Saifudin Zuhri. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Setelah diberlakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 2 untuk SMP Negeri di Tulungagung, hanya 13 sekolah yang berhasil memenuhi pagu.

Bahkan, ada 4 SMP Negeri yang mendapat siswa kurang dari 10 anak, yakni SMPN 2 Rejotangan 4 siswa, SMPN 2 Tanggunggunung 9 siswa, SMPN 3 Bandung 6 siswa, dan SMP Satu Atap Sendang 9 siswa.

Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Saifudin Zuhri, mengatakan ada 15.587 lulusan SD/MI di Tulungagung.

Dari jumlah itu, sebanyak 8.651 mendaftar secara daring (online), sementara sisanya diperkirakan sudah diterima di MTs dan sekolah swasta.

“Untuk sekolah swasta, malah mereka sudah punya siswa saat PPDB SMP Negeri mulai dibuka,” jelas Saifudin.

Dari total 8,651 siswa yang mendaftar online, sebanyak 8.184 siswa dinyatakan diterima lewat sistem.

Dengan demikian, ada 467 siswa yang dinyatakan tidak lolos dan ikut mendaftar di gelombang 2.

Namun hanya 38 siswa yang mendaftar lewat sistem online di gelombang 2.

“Dari 38 siswa itu, 18 diterima oleh sistem. Kemungkinan 20 siswa lainnya diterima secara offline,” sambung Saifudin.

Setelah PPDB gelombang 2, hanya ada 13 SMP Negeri dari 38 SMP Negeri yang terpenuhi pagunya.

Sementara 35 SMP Negeri mendapatkan siswa baru kurang dari pagu yang ditetapkan.

Karena itu, Dinas Pendidikan Tulungagung masih melonggarkan SMP Negeri untuk menerima siswa baru, sampai dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

“Khusus SMP yang belum terpenuhi pagunya, masih bisa menerima siswa secara offline. Kami permudah para siswa yang belum mendapatkan sekolah,” tegasnya.

Diakui Saifudin, sekolah yang mendapatkan sedikit siswa akan mempengaruhi operasional.

Sebab dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) disalurkan berdasarkan jumlah siswa di setiap sekolah.

Meski kekurangan siswa, SMP Negeri ini tidak akan ditutup atau di-merger dengan sekolah lainnya.

“SMP Negeri ini untuk mendekatkan layanan pendidikan ke masyarakat. Jadi tetap akan kami pertahankan,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved