SURYA Kampus
Perjuangan Omay Hansip yang Sukses Menyekolahkan Anak hingga Sarjana, Padahal Gaji Cuma Rp 475 Ribu
Beginilah kisah perjuangan Omay, hasip yang sukses menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Padahal, gajinya cuma Rp 475 ribu per bulan
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Rasa bahagia dan bangga sedang dirasakan pasangan Omay Zaelani Rohman, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai hansip, dan Acah Kurniawati, penjual kue di Karawang, Jawa Barat.
Putri mereka bernama Nita Fitriyani akhirnya bisa menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer (FIK).
Kebahagiaan Omay semakin lengkap ketika mengetahui Nita menjadi wisudawti terbaik di Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang.
Nita lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83.
Omay mengaku, awalnya ragu apakah bisa membiayai kuliah anaknya hingga lulus.
Mengingat, dirinya hanya hansip (sekarang disebut Linmas).
"Ternyata atas izin Allah bisa kalaupun usaha saya begini hanya Linmas," kata Zaelani-sapaan akrabnya, dikutip dari Tribun Bekasi.
Dia menyebut, honornya sebagai Linmas dibayar tiap dua bulan sekali.
Honor dari kecamatan Rp 650 ribu dan intensif dari desa sebesar Rp 150 ribu per bulan. Totalnya, Omay menerima gaji Rp 475 ribu per bulan.
Jika hanya mengadalkan honor Linmas tidak akan cukup untuk membiayai kuliah anaknya.
Maka dari itu, dirinya kerja serabutan disela-sela tugasnya sebagai Linmas.
Selain itu juga, istrinya turut membantu menjual kue.
Baca juga: Sosok Kristian Hansen Bule yang Perbaiki Jembatan di Pedalaman Indonesia, Kini Ingin Bangun Masjid
"Setelah itu (kerja Linmas) saya juga kuli di luar sama serabutan apa aja. Yang penting apa aja bisa kuliahkan anak," katanya.
Nita Tak Pernah Malu
Sementara Nita yang terlahir dari keluarga sederhana, tak pernah malu dengan pekerjaan orang tuanya yang hanya hansip dan penjual kue.
Hal tersebut tampak ketika Nita menghadiri wisuda di Gedung Serba Guna Bintang Maruli di Jalan Syekh Quro, Desa Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Sabtu (22/6/2024).
Ayahnya datang mengenakan seragam hansip.
Dia ingin membuktikan pekerjaan orangtua tidak menjadi halangan untuk bisa kuliah dan menjadi lulusan terbaik.
"Ya melihat bapak itu perjuangannya sangat besar sekali."
"Jadi saya harus bikin timbal balik gitu. Alhamdulillah saya bisa dan bersyukur bisa berikan terbaik," kata Nita.
Ayah Kerja Serabutan
Gadis 21 tahun itu mengungkapkan, perjuangan bapaknya untuk terus bisa membayar uang kuliah. Di tengah honor pekerjaan sebagai Linmas yang tak seberapa.
Bapaknya mencari pekerjaan serabutan untuk menambah penghasilan.
Ditambah, sang ibu juga ikut membantu dengan berjualan kue.
"Aku juga berjuang biar bisa bantu cari-cari info beasiswa. Alhamdulillah satu tahun itu pernah dapat beasiswa dari Karawang Cerdas program Pemkab Karawang," jelasnya.
Saat perkuliahan, Nita mengaku perjuangannya sangat berat untuk dapat meraih nilai terbaik.
Semakin naik tingkat semesternya, materinya semakin sulit. Ditambah harus bisa mandiri dalam mengerjakan tugas dan skripsi.
"Makin naik semester teman-teman itu masing-masing. Apalagi jurusannya Teknik Informatika ini kesulitan sendiri sulit tapi kalau yakin kita bisa," beber dia.
Dalam pergaulannya di kampus, Nita juga tak pernah gengsi walaupun orangtuanya bekerja sebagai Linmas.
Teman-teman di kampusnya juga tak pernah mengejek ataupun mempermasalahkan pekerjaan orangtuanya.
"Engga pernah ada perlakuan beda dari teman-teman. Semua menghargai dan menghormati," ucapnya.
Usai meraih gelar sarjana, Nita mengaku ingin bekerja dahulu. Belum memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah S2.
Dirinya bercita-cita menjadi programmer maupun sebagai analis.
"Aku cita-citanya selain jadi progremer itu ada analis gitu juga. Mau kerja dulu, belum untuk S2," imbuhnya.
Sosok Wan Sabrina Mayzura, Wisudawan Termuda ITS yang Langsung Lanjut S2-S3 |
![]() |
---|
Sosok Achmad Syafiuddin, Dosen Unusa yang Masuk 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh Dunia |
![]() |
---|
Sosok Nuriyatus Sholihah, Anak Sopir Jadi Wisudawan Terbaik UPN Yogyakarta Berkat Prestasi Keagamaan |
![]() |
---|
Sosok Kasim Arifin, Mahasiswa IPB Rela Jalani KKN 15 Tahun demi Mengabdi ke Warga Desa di Maluku |
![]() |
---|
UKWMS Bantu Genjot Produksi dan Manajemen Bakso Goyang Rasa 768 Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.