Berita Viral
Sosok Aktor Terkenal Banting Setir Jualan Sate Setelah Pulang Kampung, Tak Ingin Balik ke Kota
Sosok seorang aktor terkenal jadi sorotan karena memilih pulang kampung jualan sate. Laris manis, ogah balik ke kota.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok seorang aktor terkenal jadi sorotan karena memilih pulang kampung jualan sate.
Ia bahkan enggan kembali ke kota karena sudah nyaman dengan pekerjaan barunya.
Aktor tersebut adalah aktor terkenal di Thailand, Thongkhao Khunsriraks.
Dikutip dari Sanook via TribunTrends, seorang wartawan berita melaporkan bahwa pada 24 Juni 2-24 dia pergi ke restoran Boss Boy nomor 174/10 Desa No. 3, Kecamatan Don Tako, Distrik Mueang, Provinsi Ratchaburi, di sebelah Soi Witit Worakarn Soi 9, tempat toko menjual sate.
Ada daging sapi dan ayam, Pad Thai tradisional, resep rumahan, mie bakso babi, dan daging sapi.
Baca juga: Sosok Prajurit TNI AD Banting Setir Jualan Sate Sepulang Tugas di Koramil, Sehari 400 Tusuk Ludes
Menurutnya, pelanggan terus datang untuk mengunjunginya, terutama saat makan siang dan malam hari setelah bekerja.
Banyak orang akan datang dan duduk menunggu untuk mencicipi sate babi. Toko ini berbeda dari toko pada umumnya.
Selain diperdengarkan alunan musik yang lembut, menciptakan suasana santai saat menunggu makanan.
Ada juga pedagang yang luar biasa.
Banyak orang mungkin mengenal wajah familiar di industri hiburan.
Aktor Thongkhao Khunsriraks (60), dan Kanokwan Pumpuang (29), sepasang suami istri yang membuka toko yang menjual sate daging sapi dan ayam.
Termasuk Pad Thai bersama teman yang berjualan mie daging babi dan daging sapi.
Mereka buka dari hari senin sampai sabtu dari jam 11.00 - 20.00 waktu setempat, karena sudah mempunyai pengetahuan tentang daging sapi sebelumnya.
Sebelumnya, mereka biasa membuka toko di taman yang rindang.
Namun kawasan tersebut kurang kondusif sehingga ia mencari lokasi hingga menemukan kawasan di pinggir jalan Kecamatan Don Tako, di kawasan masyarakat.
Baca juga: Nasib Pilu Pesinden Bojonegoro Jatim, Dulu Bayaran Puluhan Juta, Kini Banting Setir Jadi Pengamen
Transportasi yang nyaman ini telah dibuka selama sekitar 2 minggu, dengan pelanggan lama dan baru terus datang untuk mendukung kami.
Karena pelanggannya banyak Beberapa pelanggan akan datang untuk membantu membalik daging, membantu memanggangnya, dan ada pula yang datang dan meminta untuk difoto.
Sate ayam dan sapi dijual 100 baht sepiring, pad thai tradisional 40 baht sepiring, pad thai udang segar 60 baht sepiring, ada juga mie babi biasa, 35 baht sepiring, spesial 40 baht Banyak pelanggan ingin mencobanya.
Meski harus duduk dan menunggu lama Karena pedagang baru tidak memiliki karyawan, mereka harus melakukannya sendiri kadang-kadang.
Namun banyak orang tidak mengeluh.
Thongkhao Khunsriraksa mengungkapkan bahwa dia telah kembali ke Ratchaburi untuk merawat ibunya setelah ibunya meninggal.
"Aku tidak ingin kembali ke Bangkok.
Hal lain karena saya bosan dengan kemacetan lalu lintas, saya mencari sesuatu untuk dilakukan.
Sebenarnya saya akan menjualnya secara online.
Ini daging yang dijemur.
Dengan resep sambal terasi bunda yang satu-satunya di dunia Selalu ada pelanggan yang tertarik untuk memesan.
Sebelumnya saya berjualan di peternakan bersama teman dan teman bilang enak dimakan.
Ayo kita jual untuk bersenang-senang dan makan steak juga.
Namun melakukan banyak hal mungkin tidak tepat waktu.
Pelanggan tidak menelepon sebelumnya.
Dan jika hal itu terjadi secara tidak terduga, saya akan meminta dia membantu saya melakukannya.
Ini adalah kegiatan yang mirip dengan berkemah.
Misalnya, ada pelanggan yang pernah berkendara ke peternakan sebelumnya.
Saya biasa membantu memotong mentimun dan membantu menyalakan api.
Toko sedang tutup.
Namun pelanggan tersebut mengatakan bahwa dia telah menempuh perjalanan yang jauh.
Jadi aku memintanya untuk membantuku membuatkan sesuatu untuk dimakan," ungkapnya.
Baca juga: Dulu Tinggal di Gubuk Bambu, Farel Prayoga Kini Punya Sederet Sumber Kekayaan: Nggak Boleh Sombong
Kebanyakan pelanggannya berasal dari segala generasi dan usia, menyukai daging yang digunakan untuk membuatnya.
"Kali ini menggunakan daging wagyu dari Bangkok.
Dari teman yang punya resto jepang, empuk dan harum.
Kalau daging sapi, pakai sirloin dan bagian dalam pinggangnya.
Kalau antrian tayangnya, saat ini ada film-film besar.
Film sekundernya belum selesai syuting.
Ini sebuah seri.
Ada pekerjaan yang masuk setiap saat, menerima pekerjaan seperti biasa.
Ketika saya punya waktu luang, saya datang untuk membuat sesuatu untuk dikirim ke pelanggan.
Saat saya melihat orang memakan makanan kami, saya merasakan enaknya.
Seperti sate daging sapi Anda tidak dapat menemukan menu ini di tempat lain.
Terima kasih semuanya setiap kali saya melihatnya akhir-akhir ini, saya akan meminta untuk berfoto dengannya membuat kita bahagia Terima kasih karena tidak melupakanku.
Jika Anda berminat, Anda bisa datang dukung kami di Boss Boy Shop," ungkapnya.
Sedangkan di Indonesia, seorang prajurit TNI Angkatan Darat (AD) tak pernah malu berjualan sate sepulang bertugas di Koramil.
Adalah Sertu Sarijo, yang sehari-hari bertugas di Koramil Panggang, Yogyakarta.
Ia merupakan anggota TNI sejak 1996 silam.
Sepulang bertugas, warga Potrobayan, Kalurahan Srihardono, Pundong, Bantul itu banting setir menjadi seorang penjual sate.
Menggunakan sepeda motor yang sudah dimodifikasi bagian belakangnya, Serda Sarijo menyusuri jalan Imogiri- Panggang selama 15 menit untuk sampai ke Kantor Panewu Panggang.
Di jok motor tersebut terpasang etalase kecil bertuliskan 'Sate Sandung Lamur Kronyos Mantan Kopral'.
Datang dari arah barat, Sertu Sarijo memarkir kendaraan tepat di sisi timur pintu masuk kantor Panewu Panggang.
Sambil menyapa pedagang lain dan warga yang lewat, Sarijo bahan jualannya yakni sate sandung lamur atau dikenal kronyos.

Meski berpangkat Sertu, dirinya tidak malu berjualan kaki lima untuk menambah penghasilan keluarga.
"Yang penting saya tidak mencuri, dan ini halal," kata pria 51 tahun itu dikutip dari Kompas.com.
Dia mulai menekuni usaha sampingannya sejak tahun 2017 lalu. Meski awalnya coba-coba, dan membantu istrinya yang juga sudah berjualan lebih dulu.
"Buka jam 15.30 WIB tutup jam 20.00 WIB," kata dia.
Dia mengatakan tidak setiap hari berjualan di Kapanewon Panggang. Dia hanya mangkal di Kapanewon Panggang pada hari Selasa dan Kamis/Jumat atau tiga hari sekali.
Sementara, di hari lain, dia berjualan di sekitar Jembatan Depok Bantul atau sebelah timur Pantai Samas.
Dia juga berjualan di sekitar cepuri Pantai Parangkusumo pada malam tertentu.
Seperti, malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon saat ramai dikunjungi peziarah.
Bapak tiga orang anak mengaku, selama berusaha tidak mengganggunya tugasnya sebagai abdi negara.
Usaha ini dijalankan selepas piket atau saat tidak ada kegiatan yang lain.
Jika ada perintah bertugas dirinya tetap menjalankannya.
"Pulang piket semuanya sudah dipersiapkan oleh istri, tinggal ganti langsung berangkat," kata dia.
Usaha ini, kata dia, cukup untuk membantu biaya dan kebutuhan sekolah tiga anaknya.
"Setiap hari bisa 300 sampai 400 tusuk sate, harganya Rp 2.000 per tusuknya," kata dia.
Sebagai seorang anggota TNI AD, dia bangga dengan pekerjaan ini. Bahkan, salah seorang anaknya sudah dipersiapkan untuk melanjutkan karir sebagai anggota TNI.
"Ini untuk persiapan pensiun nanti. Jadi paling tidak saya sudah punya usaha yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga," ucap Sarijo sambil membakar belasan tusuk sate kronyos.
Sarijo mengaku sudah memiliki banyak pelanggan di sekitar Panggang. Hal itu memang terlihat saat Kompas.com berada di lokasi Sarijo berjualan.
Tampak beberapa pelanggan memesan sate kronyos racikannya. Bahkan disela melayani pembeli, dia menyebut sate buatannya dari sandung lamur pilihan.
"Pokoknya harus semangat," kata dia.
Saat melayani pembeli, Sarijo menawarkan bumbu pedas atau tidak.
Selain itu, juga menyapa pelanggannya dengan ramah dan sedikit gurauan. Tangannya terampil saat membakar dan mengoleskan bumbu kecap.
"Kalau kurang, nanti dikomentari ya," ucap dia kepada salah seorang pembeli.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Aktor Terkenal Thailand Kini Pulang Kampung Jualan Sate, Gegara Malas Macet-macetan di Kota Besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.