Berita Surabaya

Dibandingkan Kota Tua Jakarta dan Semarang, Kota Lama Surabaya Punya Ciri Berbeda

Kota Lama di Surabaya akan menyuguhkan konsep berbeda dibandingkan wisata serupa di beberapa kota lain.

surya.co.id/bobby constantine koloway
Kawasan Kota Lama Surabaya yang segera dibuka Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (27/6/2024) menggabungkan 4 zona sekaligus: Eropa, Pecinan, Arab, dan Melayu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya rencananya akan meresmikan wisata Kota Lama, Kamis (27/6/2024).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan, Kota Lama di Surabaya akan menyuguhkan konsep berbeda dibandingkan wisata serupa di beberapa kota lain.

Sebenarnya, wisata sejarah berkonsep bangunan heritage bukanlah hal baru di Indonesia.
Beberapa kota besar telah memiliki wisata serupa lebih dahulu, misalnya adanya Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta dan Kota Lama Semarang.

Wali Kota Eri mengungkapkan, revitalisasi Kota Lama Surabaya bertujuan menjadikan Surabaya sebagai kota yang menjaga keberagaman budaya berkelas internasional.

“Kita ingin Surabaya sebagai kota yang maju, modern, humanis, dan berwawasan. Juga, kita tidak melupakan atau meninggalkan sejarah dan budaya," kata Wali Kota Eri di Surabaya, Rabu (26/6/2024).

Baca juga: Gali Potensi Kerja Sama, Pesona Kota Lama Surabaya Dipamerkan ke Wali Kota Piraeus Yunani

Revitalisasi tersebut melibatkan sejarawan, budayawan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga masyarakat pegiat sejarah.

"Penataan Kota Lama ini harus dilakukan dengan mengedepankan prinsip gotong royong," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Melalui wisata tersebut, pengunjung tak hanya diajak kembali ke suasana tempo dulu. Namun, juga belajar berbagai hal terkait budaya, gagasan, hingga sejarah di masa perjuangan.

"Kita ingin menawarkan pengalaman melalui kegiatan wisata yang menarik dan edukatif yang bersinergi bersama seluruh elemen masyarakat termasuk pihak swasta,” katanya.

Baca juga: Bakal Makin Seru, Keliling Wisata Kota Lama Surabaya dengan Jeep Tour

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menambahkan beberapa detail revitalisasi kawasan Kota Lama.

Kota Lama terdiri dari empat zona bagian. Yakni, zona Arab, Eropa, Melayu, dan Pecinan.

Di zaman pendudukan Belanda, kawasan ini menjadi pusat pemerintahan, bisnis, hingga pertukaran budaya.

Berbagai etnis pun berkumpul menjadi satu di kawasan ini. Mulai dari etnis Arab, Eropa, Madura, Melayu, Jawa, hingga Tionghoa.

Masing-masing zona tersebut saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.

"Kota Lama Surabaya adalah wadah peleburan berbagai budaya, di mana harmoni dan toleransi menjadi landasan utama kehidupan masyarakatnya. Di sini, perbedaan bukan menjadi pemisah, melainkan kekuatan pemersatu yang melahirkan kekayaan budaya tak ternilai,” jelas Irvan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved