Berita Viral

Terungkap Masa Lalu Mbah Nyoto, Tinggal Di Lubang Dekat Makam Lebih Dari 7 Tahun

Mbah Nyoto alias Suyoto, kakek penghuni lubang dekat makam dibawa ke Pondok Lansia yang berada di Kabupaten Blitar, Kamis (20/6/2024).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Wiwit Purwanto
surya.co.id/feb
Mbah Nyoto di depan lubang tempat tinggalnya, dekat Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. 

SURYA.CO.ID MADIUNMbah Nyoto alias Suyoto, kakek penghuni lubang dekat Tempat Pemakaman Umum, Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, telah dibawa ke Pondok Lansia yang berada di Kabupaten Blitar, Kamis (20/6/2024).

Pria lansia asal Desa Rejosari tersebut juga sudah dikenalkan dengan sesama penghuni pondok lansia, sembari beradaptasi menjalankan aktivitasnya yang baru.

Petugas fasilitator Dinas Sosial di Kecamatan Sawahan, Farhatul Hasanah menceritakan, sejatinya Suyoto dulu memiliki keluarga, seorang istri dan anak. 

Namun karena terjadi permasalahan keluarga, membuat Suyoto pergi dari rumahnya dan menghilang tanpa kabar. 

“Sempat berpindah pindah dari gubuk satu ke gubuk lain. Saat menghilang kondisinya linglung,” jelas Farhatul, Minggu (23/6/2024).

Baca juga: Nasib Ayah dan Anak yang Pilih Tinggal di Goa Dekat Makam, Tak Mau Diganggu, Sebut Bansos Itu Dosa

Dirinya mengungkapkan, dengan istrinya yang sudah meninggal, ditambah anaknya sedang sakit kejiwaan, bisa dikatakan Mbah Suyoto jadi sebatang kara.

“Sekitar tujuh tahun silam, warga setempat Sri Mulyani, mengetahui Suyoto tinggal sendirian di lubang tanah tersebut,” ungkapnya.

“Saat itu bu Sri tidak mengetahui harus melapor kemana, karena Suyoto tanpa identitas dan masuk penduduk mana,” imbuhnya.

mbah nyoto 2
Mbah Nyoto dievakuasi petugas gabungan dari lubang tempat tinggalnya, dekat Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.

Setelah itu, lanjut dia, Sri Mulyani memutuskan menghubungi saudara Suyoto di Sidoarjo.

“Akhirnya saudaranya itu yang mengirimkan uang ke bu Sri untuk biaya makan Mbah Suyoto,” terangnya.

Dirinya belum mengetahui pasti kesehatan mental dan kejiwaan Suyoto. Hanya saja ia menyimpulkan secara medis ada indikasi sikap katatonik atau tidak ingin berkomunikasi dengan siapapun. 

Suyoto hanya mau berkomunikasi dengan juru kunci makam  yang kebetulan temannya sejak kecil.

“Cenderung bersembunyi di lubang ketika ada orang. Kalau tidak ada orang, baru keluar untuk buang air dan mandi. Lubang tersebut dibuat sendiri oleh Suyoto dengan mengeruk perlahan demi perlahan,” bebernya.

Meski demikian, Suyoto pernah mengikuti perekaman E KTP dan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“April lalu,  tim fasilitator Dinas Sosial setempat mendapatkan informasi dan melaksanakan upaya tersebut,” paparnya.

“Sebenarnya ada saudara kandung di Rejosari, namun karena keadaan ekonominya menengah ke bawah sehingga mereka membuat pernyataan tidak mampu merawat Suyoto,” sambungnya.

Disisi lain, bantuan yang diterima sementara adalah BPJS Kesehatan. Nantinya akan diusulkan untuk bantuan langsung tunai dana desa dan lain sebagainya.

“Kami rencananya akan memanggil tim medis dan dokter kejiwaan untuk memeriksa Suyoto,” tandas Farhatul. 

Sebelumnya  Mbah Nyoto (80) setiap harinya menghuni sebuah lubang berukuran besar, dan beratapkan asbes berkarat. Bahkan, terdapat spanduk bekas terpasang sebagai penutup tempat tinggal.

Lubang yang mampu digunakan sebagai tempat tidur dan duduk itu, juga bersebelahan dengan Tempat Pemakaman Umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.

Butuh waktu berjam jam bagi petugas, untuk membujuk rayu Mbah Nyoto agar mau keluar dari lubang. Mulai dari mengirim makanan, rokok, hingga diajak mengobrol.

Usaha mereka tidak sia sia, Mbah Nyoto akhirnya keluar, lalu berjalan perlahan lahan ke Mobil Ambulance, walaupun sesekali beristirahat lantaran kondisinya yang lemah.

Warga Setempat Sri Mulyani menuturkan, Mbah Nyoto sudah 7 tahun menempati rumah tidak layak. Warga pun sudah berusaha membujuk pindah, namun tidak mampu.

“Mandi, dan buang air di sungai. Saya setiap hari mengirim makanan. Fisiknya sehat, cuma kurang komunikasi,” ujar Sri Mulyani

Menurutnya, lubang yang ditempati Mbah Nyoto dibuat secara mandiri, tanpa meminta bantuan kepada masyarakat sekitar.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved