Berita Viral
Nasib Ayah dan Anak yang Pilih Tinggal di Goa Dekat Makam, Tak Mau Diganggu, Sebut Bansos Itu Dosa
Beginilah nasib Guntur (48) dan IHP, ayah dan anak yang tolak bansos dan pilih tinggal di goa dekat makam. Sebut Bansos Itu dosa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Beginilah nasib Guntur (48) dan IHP, ayah dan anak yang tolak bansos dan pilih tinggal di goa dekat makam.
Hingga kini keberadaan Guntur dan anaknya masih belum diketahui.
Ia mengaku tak ingin diganggu.
Selain itu, Guntur juga menganggap bantuan sosial (bansos) dari pemerintah adalah dosa.
Itulah alasan ia menolak bansos dari pemerintah.
Baca juga: Tolak Bantuan Dinsos, Ayah dan Anak Pilih Tinggal di Goa Dekat Kuburan karena Lebih Nyaman
Diketahui, Guntur merupakan warga asal Desa Jungsemi, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak yang sempat viral di media sosial lantaran tinggal di Goa Ujungbatu, Jepara.
Sebelum menghilang, Guntur sempat menyebut menolak bantuan pemerintah.
Kepala UPTD Rumah Pelayanan Sosial (Rumpelsos) Demak, Aniek Shaubichati mengatakan, sejak pergi dari Desa Jungsemi pada Sabtu (9/6/2024) hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan kabar terbaru dari Guntur dan anaknya.
Kabar terakhir, Guntur dan anaknya pergi ke makam Kerpus Kuasen Jepara diantar oleh adiknya dari Desa Jungsemi dengan cara memaksa.
"Yang kita gali dari desa, dia kan keinginannya tidak ada yang menggangu. Dan satu keinginannya sama anaknya ke bib syech siapa itu, biar anaknya bisa melanjutkan bisa gitu-gitu," kata Aniek dihubungi melalui telepon, Jumat (14/6/2024), melansir dari Kompas.com
Di sisi lain, Guntur juga disebut enggan menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
"Pak Guntur itu kalau ditanya berbeda-beda, dari desa ada bantuan tidak mau terima. Ibaratnya bantuan itu dosa. Terima bantuan sosial pemerintah itu dosa," ungkapnya.
Sebelumnya, tak memiliki rumah, seorang ayah dan anak terpaksa tinggal di goa yang berada dekat tempat pemakaman.
Adalah Guntur (48), yang memilih tinggal di Goa Ujungbatu, Kabupaten Jepara.
Ia tinggal bersama anaknya, yang mengalami disabilitas wicara alias bisu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.