Berita Tulungagung
Banyak Diminati Pabrik Menengah, Tembakau Tulungagung Dikenal Rasa 'Gado-Gado'
Tahun 2023 menjadi tahun yang membahagiakan para petani tembakau di Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Tahun 2023 menjadi tahun yang membahagiakan para petani tembakau di Tulungagung.
Sebab tahun 2023 menjadi puncak kenaikan harga tembakau, setelah mengalami tren kenaikan sejak 2019.
“Tahun 2019 serapan tembakau meningkat karena produksi pabrik rokok meningkat. Terjadi pandemi Covid-19, mobilitas dan aktivitas dibatasi, permintaan rokok malah meningkat,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Timur, Mohammad Yasin, saat kunjungan ke acara tanam perdana musim tanam 2024 di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Jumat (21/6/2024).
Baca juga: Harga Tinggi, Pembenihan Tembakau Gagang Rejeb Sidi di Tulungagung Raup Untung Besar
Selama dua tahun harga tembakau stabil hingga memasuki Lanina sekitar 2021.
Lanina membuat produksi tembakau menurun hingga membuat harga tembakau meningkat.
Harga tembakau mencapai puncaknya di tahun 2023 hingga membuat para petani tembakau meraup untung.
“Namun sebagai catatan bagi para petani, jangan latah. Karena harga bisa anjlok seperti tahun 2012 lalu,” sambung Yasin.
Menurutnya harta tembakau juga sempat melambung tinggi di tahun 2010.
Kondisi ini memacu para petani meningkatkan produksi besar-besaran.
Akibatnya di tahun 2012 terjadi produksi yang melimpah melebihi kebutuhan pasar, sehingga harganya turun tajam.
“Harga petani tembakau Tulungagung sudah sangat bagus. Yang jelek saja di harga Rp 90.000 per kilogram,” ungkapnya.
Lebih jauh, Yasin mengatakan produk tembakau Tulungagung masuk kualitas menengah.
Dengan varietas andalan gagang rejeb sidi, produk tembakau Tulungagung mempunyai rasa gado-gado.
Dari produk tembakau yang sama bisa menghasilkan aroma yang berbeda.
Karena rasanya yang tidak konsisten ini, tembakau Tulungagung kurang diminati pabrik rokok besar dan lebih diminati pabrik menengah.
Yasin menerangkan tembakau mempunyai fungsi dalam rokok sebagai filler, semi flavour dan full flavour.
Dengan rasa gado-gado tembakau Tulungagung belum memungkinkan menjadi full flavour.
“Tembakau dari Madura atau Temanggung mahal karena fungsinya sudah full flavour. Sudah menjadi rasa utama rokok,” katanya.
Untuk menjadi full flavour butuh rasa yang konsisten dari satu varietas tembakau yang sama.
Selain itu perusahaan rokok juga perlu memastikan kontinuitas dan ketersediaan produk.
Sementara Wakil Ketua DPD APTI Jatim, Muhardiono, harga tembakau sangat tergantung kebutuhan pabrik rokok.
Karena itu kebijakan pemerintah yang menaikkan cukai tembakau turut mempengaruhi harga.
Jika harga rokok semakin mahal, maka permintaan rokok bisa turun, sehingga penyerapan tembakau petani juga turun.
“Semakin rokok tidak laku, maka kebutuhan tembakau juga akan semakin berkurang,” jelasnya.
Saat ini Jawa Timur memproduksi sekitar 56 persen produk tembakau nasional.
Setiap tahun luas lahan tembakau di atas 100.000 hektare.
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.