Berita Madiun

7 Tahun Kakek di Madiun Menghuni Lubang dekat Pemakaman, Dirayu Agar Mau Keluar

Selama 7 tahun, Mbah Nyoto menghuni sebuah lubang berukuran besar yang bersebelahan dengan tempat pemakaman di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani
Petugas gabungan dari Dinas Sosial Kabupaten Madiun berusaha membujuk Mbah Nyoto (80) agar keluar dari lubang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kamis (20/6/2024). 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Setiap hari, Mbah Nyoto (80) menghuni sebuah lubang berukuran besar yang bersebelahan dengan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur (Jatim).

Lubang itu beratapkan asbes berkarat. Bahkan, terdapat spanduk bekas terpasang sebagai penutup tempat tinggal pria lanjut usia (Lansia) tersebut.

Lubang itu digunakan sebagai tempat tidur dan untuk duduk itu.

Melihat kondisinya memprihatinkan, petugas gabungan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Madiun, bersama masyarakat dan pemerintah desa langsung mengevakuasi lansia asal Desa Rejosari tersebut, Kamis siang (20/6/2024).

Butuh waktu berjam-jam bagi petugas, untuk membujuk rayu Mbah Nyoto agar mau keluar dari lubang. Mulai dari mengirim makanan, rokok hingga diajak mengobrol.

Usaha mereka tidak sia-sia, Mbah Nyoto akhirnya keluar lalu berjalan perlahan menuju ke mobil ambulans, walaupun sesekali beristirahat lantaran kondisinya yang lemah.

Warga setempat bernama Sri Mulyani menuturkan, Mbah Nyoto sudah 7 tahun menempati lubang di tanah yang sekilas mirip goa yang tidak layak tersebut.

Sebelumnya, warga sudah berusaha membujuk Mbah Nyoto untuk pindah, namun selalu ditolak.

“Mand, dan buang air di sungai. Saya setiap hari mengirim makanan. Fisiknya sehat, cuma kurang komunikasi,” ujar Sri Mulyani

Menurutnya, lubang yang ditempati Mbah Nyoto dibuat secara mandiri, tanpa meminta bantuan kepada masyarakat sekitar.

“Kalau sudah dibawa dan ada yang merawat, rasanya lega, plong. Terima kasih banyak atas perhatiannya,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Plt Kadinsos Kabupaten Madiun Agung Budiarta menuturkan, Mbah Nyoto akan dibawa ke Blitar guna mendapat perawatan lebih lanjut.

“Tadi kami melakukan asesmen dan dari keluarga tidak mampu merawat,” tuturnya.

Agung mengungkapkan, Mbah Nyoto dibawa ke Blitar lantaran kapasitas UPT Lansia di Kabupaten Madiun sudah penuh. Meski begitu, pihaknya tetap rutin memantau perkembangan dan kesehatannya.

“Semoga kondisinya menjadi lebih baik dan sehat. Kemudian juga diperiksa, karena ada dugaan depresi, perawatan dari sisi kejiwaan juga pasti dilaksanakan,” bebernya.

Agung menambahkan, penanganan dijamin BPJS Kesehatan agar layak hidup seperti manusia pada umumnya. Selama ini hanya diberikan makan sama orang sekitar setiap hari.

“Sudah ada persetujuan keluarga dan pemerintah desa. Ada depresi masa lalu, kehilangan harta benda. Namun dari sisi itu belum bisa memastikan apakah ODGJ,” imbuhnya.

“Kalau dari ahli jiwa menyatakan demikian, tentunya ada pengobatan agar depresinya bisa berkurang,” tuntas Agung.

Ikuti Update Berita Menarik Lainnya di Google News SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved