Pilgub Jatim 2024
Pantesan PKB Ogah Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Bandingkan dengan Soekarwo: Gak Bagus-bagus Amat
Pantas saja PKB ogah mendukung Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2024, Bandingkan dengan pemerintahan Soekarwo.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Khofifah-Emil Dardak sendiri merupakan Gubernur-Wagub Jatim pada periode sebelumnya.
"Jadi potensi Mba Khofifah kalah juga masih bisa," kata Huda.

Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan, keputusan PDIP berada di tangan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau ngobrol santai dengan PKB Jatim sudah ada," kata Untari saat dikonfirmasi, Jumat (14/6/2024).
"Kami saat ini terus mengkaji langkah," ungkap Untari.
Nama Risma memang menjadi salah satu kandidat kader di internal PDIP untuk dimunculkan di kontes Pilgub.
Selain Risma, juga ada para kepala daerah muda yang merupakan kader PDIP.
Semua nanti bergantung keputusan partai di tingkat pusat.
"Saat ini konstelasi politik Pilgub masih sangat dinamis," tegasnya.
Baca juga: Rekam Jejak Pramono Anung Penantang Khofifah di Pilgub Jatim Jagoan PDIP, Bersaing dengan Risma
Untari mengakui, PDIP saat ini memang hanya memiliki dua opsi utama lantaran belum cukup kursi untuk mengusung pasangan calon sendiri.
Dua opsi itu yakni, bergabung dengan Khofifah-Emil atau menggalang poros baru bersama PKB.
"Antara dua opsi itu kalau mau kerjasama. Tapi nanti itu bergantung dari keputusan Ibu ketua umum," jelas Untari yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim.
Menurut Untari, Jawa Timur menjadi atensi besar dari PDIP.
Sebab sebagai provinsi dengan penduduk terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur memiliki banyak potensi strategis.
Sehingga, dalam berbagai keputusan politik nantinya akan menunggu arahan lebih jauh dari Megawati dan DPP PDIP.
"Kami akan berhati-hati di dalam memutuskan. Tetapi kita mau konsentrasi dulu untuk Pilkada Kabupaten/kota yang jumlahnya sangat banyak," terang Untari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan PKB Tak Usung Khofifah pada Pilkada Jatim, Kurang Berprestasi dan Perlu Sosok Alternatif".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.