Pilgub Jatim 2024

Akhirnya Khofifah-Emil Dapat Lawan Sepadan di Pilgub, Duet Marzuki Mustamar-Risma Bakal Terwujud

Duet KH Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini untuk melawan Khofifah di Pilgub Jatim 2024 tampaknya bakal terwujud.

kolase SURYA.co.id
Marzuki Mustamar dan Risma. Akhirnya Khofifah-Emil Dapat Lawan Sepadan di Pilgub, Duet Marzuki Mustamar-Risma Bakal Terwujud. 

SURYA.co.id - Duet KH Marzuki Mustamar dan Tri Rismaharini untuk melawan Khofifah di Pilgub Jatim 2024 tampaknya bakal terwujud.

Pasalnya, PDIP mengaku tak masalah jika Risma jadi pendamping Marzuki.

Sementara anak Risma, Fuad Bernardi, juga sudah memberikan restu.

Diketahui, duet antara Marzuki dan Risma mencuat setelah Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang ditunjuk untuk mengurus desk Pilkada Serentak 2024 Syaiful Huda angkat bicara.

Menurut Syaiful, duet Kiai Marzuki Mustamar-Tri Rismaharini (Risma) menarik untuk diusung pada Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.

Baca juga: Inilah Pasangan yang Bakal Diusung PKB Lawan Khofifah-Emil Dardak, Duet dengan Menteri Jokowi

"Kiai Marzuki berpasangan dengan Bu Risma saya kira menarik," ujar Huda di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Huda menjelaskan, DPW PKB Jatim telah berkomunikasi dengan PDI-P terkait duet Marzuki-Risma ini.

Sebab, kata dia, PDI-P sebenarnya ingin kadernya menjadi wakil gubernur, berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa.

Namun, seiring berjalannya waktu, Khofifah terlihat semakin mantap berpasangan dengan Emil Dardak.

"Beberapa rekomendasi partai sudah langsung memaketkan Mba Khofifah dengan Mas Emil Dardak," ucapnya.

Lagi pula, Huda mengatakan, Khofifah merupakan kader PKB, sehingga mereka sudah tahu plus dan minus Khofifah.

Dia menyebut ada juga pasangan incumbent yang maju di Pilkada Jatim, tapi berakhir dengan kekalahan.

Khofifah-Emil Dardak sendiri merupakan Gubernur-Wagub Jatim pada periode sebelumnya.

"Jadi potensi Mba Khofifah kalah juga masih bisa," kata Huda.

PDIP Tak Masalah

Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno mengatakan, keputusan PDIP berada di tangan Megawati Soekarnoputri.

"Kalau ngobrol santai dengan PKB Jatim sudah ada," kata Untari saat dikonfirmasi, Jumat (14/6/2024). 

"Kami saat ini terus mengkaji langkah," ungkap Untari. 

Nama Risma memang menjadi salah satu kandidat kader di internal PDIP untuk dimunculkan di kontes Pilgub.

Selain Risma, juga ada para kepala daerah muda yang merupakan kader PDIP.

Semua nanti bergantung keputusan partai di tingkat pusat.

"Saat ini konstelasi politik Pilgub masih sangat dinamis," tegasnya. 

Untari mengakui, PDIP saat ini memang hanya memiliki dua opsi utama lantaran belum cukup kursi untuk mengusung pasangan calon sendiri.

Dua opsi itu yakni, bergabung dengan Khofifah-Emil atau menggalang poros baru bersama PKB.

"Antara dua opsi itu kalau mau kerjasama. Tapi nanti itu bergantung dari keputusan Ibu ketua umum," jelas Untari yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim. 

Menurut Untari, Jawa Timur menjadi atensi besar dari PDIP.

Sebab sebagai provinsi dengan penduduk terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur memiliki banyak potensi strategis.

Sehingga, dalam berbagai keputusan politik nantinya akan menunggu arahan lebih jauh dari Megawati dan DPP PDIP.

"Kami akan berhati-hati di dalam memutuskan. Tetapi kita mau konsentrasi dulu untuk Pilkada Kabupaten/kota yang jumlahnya sangat banyak," terang Untari. 

Anak Risma Beri Restu

Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Surabaya, Fuad Bernardi ketika dikonfirmasi di Surabaya beberapa waktu lalu.
Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Surabaya, Fuad Bernardi ketika dikonfirmasi di Surabaya beberapa waktu lalu. (SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway)

Sementara itu, anak Risma, Fuad Bernardi mengakui elektabilitas Risma masih tinggi diberbagai survei.

Bahkan, angkanya nyaris menandingi Calon Gubernur Jawa Timur dari petahana, Khofifah Indar Parawansa.

"Elektabilitas (tingkat keterpilihan) Bu Risma juga tidak terpaut jauh dari Bu Khofifah. Sehingga, memang ada kemungkinan untuk membuat poros sendiri," kata Fuad ditemui di Bober Cafe, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (15/6/2024).

Fuad mengakui bahwa PDIP yang baru memiliki 21 kursi memerlukan 3 kursi tambahan untuk mencalonkan secara resmi di KPU.

Terkait hal tersebut, Calon Anggota DPRD Jatim terpilih menilai PKB yang memiliki 27 kursi DPRD Jatim ini sebagai calon mitra koalisi startegis.

"Memang memerlukan kerjasama dengan partai lain, di antaranya dengan PKB. Terbuka kemungkinan untuk membuat poros baru untuk menyaingi petahana," kata kader PDIP tersebut.

Dalam pembicaraan politik nantinya, pihaknya juga membuka kemungkinan untuk kombinasi dengan calon yang diusulkan PKB.

Di antaranya, mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar.

Menurutnya, memang perlu kombinasi tokoh berlatarbelakang nasionalis-religius untuk memimpin Jawa Timur.

"Untuk di Pilgub, kombinasi abang-ijo ini cukup kuat. Sehingga, secara kultural, memang dibutuhkan sosok nasionalis-religius menjadi pemimpin ideal di Jawa Timur," katanya.

"Tentu ,DPP akan merumuskan siapa yang cocok. DPP masih melihat persentase kemenangan. Partai tentu merekomendasikan calon untuk menang," tandasnya.

Secara personal, Fuad mengakui Risma telah mengenal Kiai Marzuqi sejak 2015.

Bahkan, Fuad juga sempat mengikuti forum pengajian yang menghadirkan Kiai Marzuqi.

"Kami dengar-dengar nama Kiai Marzuqi. Saya juga tahu beliau. Kami juga sering ikut acara beliau," kata Fuad yang juga menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Surabaya ini.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved