Idul Adha 2024

Tata Cara Shalat Idul Adha Lengkap Rakaat Pertama dan Kedua

Shalat Idul Adha merupakan shalat sunnah yang dikerjakan tanggal 10 Dzulhijjah pada waktu pagi hari. Berikut tata cara Sholat Idul Adha dan niatnya.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ilustrasi tata cara sholat idul adha 

SURYA.co.id - Shalat Idul Adha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Hukum mengerjakan Shalat Idul Adha sunnah muakkadah yang artinya sangat dianjurkan. Berikut tata cara Shalat Idul Adha pada rakaat pertama dan kedua.

Mengutip buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh DR. KH. M. Hamdan Rasyid, MA, Saiful Hadi El-Sutha, waktu mengerjakan Shalat Idul Adha adalah ketika naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir.

Sholat Idul Adha dilaksanakan lebih pagi dari Sholat Idul Fitri yakni ketika matahari sudah meninggi satu tombak, karena disunnahkan untuk segera menyembelih hewan kurban.

Jundub meriwayatkan hadis dengan berkata, "Nabi, ketika beliau mengerjakan shalat Idul Fitri, maka beliau mengerjakannya manakala matahari telah meninggi dua tombak (agak sedikit siang). Sementara ketika mengerjakan shalat Idul Adha maka beliau mengerjakannya manakala matahari meninggi satu tombak."

Lantas bagaimana tata cara mengerjakan Shalat Idul Adha yang benar pada rakaat pertama dan kedua? simak berikut urutannya melansir laman Nahdlatul Ulama (NU).

Niat Shalat Idul Adha

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا/مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Adhā rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman/ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Adha dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Kapan Sholat Idul Adha 2024?

Perayaan Hari Raya Kurban atau Idul Adha 2024 atau 10 Dzulhijjah 1445 H menurut keputusan sidang isbat oleh pemerintah dan Muhammadiyah jatuh pada tanggal 17 Juni 2024. Artinya Shalat Idul Adha dilaksanakan pada tanggal tersebut.

Tata Cara Shalat Idul Adha Rakaat pertama

1. Mengucap niat shalat Idul Adha

2. Takbiratul ihram

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

3. Takbir tambahan sebanyak (7 kali)

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

Membaca zikir saat jeda antara takbir:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.

4. Surat Al-Fatihah

5. Surat Al-A’la

 سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ 

sabbiḫisma rabbikal-a‘lâ (1)

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi,

الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ 

alladzî khalaqa fa sawwâ (2)

yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya),

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ 

walladzî qaddara fa hadâ (3)

yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,

وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ 

walladzî akhrajal-mar‘â (4)

dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala,

فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ 

fa ja‘alahû ghutsâ'an aḫwâ (5)

lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman.

سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓۖ 

sanuqri'uka fa lâ tansâ (6)

Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,

اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُۗ اِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ 

illâ mâ syâ'allâh, innahû ya‘lamul-jahra wa mâ yakhfâ (7)

kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ 

wa nuyassiruka lil-yusrâ (8)

Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan).

فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ 

fa dzakkir in nafa‘atidz-dzikrâ (9)

Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat.

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ 

sayadzdzakkaru may yakhsyâ (10)

Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran,

وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ 

wa yatajannabuhal-asyqâ (11)

sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,

الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ 

alladzî yashlan-nâral-kubrâ (12)

(yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar.

ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ 

tsumma lâ yamûtu fîhâ wa lâ yaḫyâ (13)

Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ 

qad aflaḫa man tazakkâ (14)

Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran)

وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ 

wa dzakarasma rabbihî fa shallâ (15)

dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.

 تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ 

bal tu'tsirûnal-ḫayâtad-dun-yâ (16)

Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia,

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ 

wal-âkhiratu khairuw wa abqâ (17)

padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.

اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ 

inna hâdzâ lafish-shuḫufil-ûlâ (18)

Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu,

صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰىࣖ

shuḫufi ibrâhîma wa mûsâ (19)

(yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa.

6. Rukuk dengan thma’ninah

7. Tasbih rukuk (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal ‘azhīmi wa bi hamdih.

8. I‘tidal dengan thuma’ninah.

9. Doa i’itidal

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwāti wa mil’al ardhi wa mil’a mā syi’ta min syay’in ba‘du.

10. Sujud dengan thuma’ninah.

11. Tasbih sujud (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.

12. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

13. Doa duduk di antara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa‘nī, warzuqnī, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī.

14. Sujud dengan thuma’ninah.

15. Tasbih sujud (3 kali).

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.

16. Duduk istirahat sejenak (sedurasi bacaan subhānallāh) sebelum bangun untuk melaksanakan rakaat kedua.

17. Takbir intiqal (takbir yang mengiringi bangun dari posisi duduk ke posisi diri).

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

Tata Cara Shalat Idul Adha Rakaat kedua

1. Takbir tambahan sebanyak 5 kali sebelum membaca Surat Al-Fatihah.

اللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar

Berikut bacaan zikir yang dibaca saat jeda antara takbir:

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.

2. Surat Al-Fatihah

3. Surat Al-Ghasyiyah.

هَلْ أَتَىٰكَ حَدِيثُ ٱلْغَٰشِيَةِ

hal atāka ḥadīṡul-gāsyiyah (1)

Artinya: "Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan?"

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَٰشِعَةٌ

wujụhuy yauma`iżin khāsyi'ah (2)

Artinya: "Banyak muka pada hari itu tunduk terhina,"

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ

'āmilatun nāṣibah (3)

Artinya: "bekerja keras lagi kepayahan,"

تَصْلَىٰ نَارًا حَامِيَةً

taṣlā nāran ḥāmiyah (4)

Artinya: "memasuki api yang sangat panas (neraka),"

تُسْقَىٰ مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ

tusqā min 'ainin āniyah (5)

Artinya: "diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas."

لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ

laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī' (6)

Artinya: "Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,"

لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِى مِن جُوعٍ

lā yusminu wa lā yugnī min jụ' (7)

Artinya: "yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar."

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ

wujụhuy yauma`iżin nā'imah (8)

Artinya: "Banyak muka pada hari itu berseri-seri,"

لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ

lisa'yihā rāḍiyah (9)

Artinya: "merasa senang karena usahanya,"

 فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ

fī jannatin 'āliyah (10)

Artinya: "dalam surga yang tinggi,"

لَّا تَسْمَعُ فِيهَا لَٰغِيَةً

lā tasma'u fīhā lāgiyah (11)

Artinya: "tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna."

فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ

fīhā 'ainun jāriyah (12)

Artinya: "Di dalamnya ada mata air yang mengalir."

فِيهَا سُرُرٌ مَّرْفُوعَةٌ

fīhā sururum marfụ'ah (13)

Artinya: "Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan,"

وَأَكْوَابٌ مَّوْضُوعَةٌ

wa akwābum mauḍụ'ah (14)

Artinya: "dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),"

وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ

wa namāriqu maṣfụfah (15)

Artinya: "dan bantal-bantal sandaran yang tersusun,"

وَزَرَابِىُّ مَبْثُوثَةٌ

wa zarābiyyu mabṡụṡah (16)

Artinya: "dan permadani-permadani yang terhampar."

أَفَلَا يَنظُرُونَ إِلَى ٱلْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ

a fa lā yanẓurụna ilal-ibili kaifa khuliqat (17)

Artinya: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,"

وَإِلَى ٱلسَّمَآءِ كَيْفَ رُفِعَتْ

wa ilas-samā`i kaifa rufi'at (18)

Artinya: "Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?"

 وَإِلَى ٱلْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ

wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat (19)

Artinya: "Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?"

وَإِلَى ٱلْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat (20)

Artinya: "Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?"

فَذَكِّرْ إِنَّمَآ أَنتَ مُذَكِّرٌ

fa żakkir, innamā anta mużakkir (21)

Artinya: "Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan."

 لَّسْتَ عَلَيْهِم بِمُصَيْطِرٍ

lasta 'alaihim bimuṣaiṭir (22)

Artinya: "Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,"

إِلَّا مَن تَوَلَّىٰ وَكَفَرَ

illā man tawallā wa kafar (23)

Artinya: "tetapi orang yang berpaling dan kafir,"

فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلْعَذَابَ ٱلْأَكْبَرَ

fa yu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar (24)

Artinya: "maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar."

 إِنَّ إِلَيْنَآ إِيَابَهُمْ

inna ilainā iyābahum (25)

Artinya: "Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,"

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُم

ṡumma inna 'alainā ḥisābahum (26)

Artinya: "kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka."

4. Rukuk dengan thma’ninah.

5. Tasbih rukuk

(3 kali) سُبْحَانَ رَبِّي الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal ‘azhīmi wa bi hamdih.

6. I‘tidal dengan thuma’ninah.

7. Doa i’itidal.

رَبَّنَا لَك الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil’as samāwāti wa mil’al ardhi wa mil’a mā syi’ta min syay’in ba‘du.

8. Sujud dengan thuma’ninah.

9. Tasbih sujud (3 kali)

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.

10. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah.

11. Doa duduk di antara dua sujud

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa‘nī, warzuqnī, wahdinī, wa ‘āfinī, wa‘fu ‘annī.

12. Sujud dengan thuma’ninah.

13. Tasbih sujud (3 kali).

سُبْحَانَ رَبِّي الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a‘lā wa bi hamdih.

14. Duduk tasyahhud akhir.

15. Membaca tasyahhud akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إنَّك حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At-tahiyyātul mubārakātus shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh, as-salāmu ‘alaynā wa ‘alā ‘ibādillahis shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muhammadan rasūlullāh. Allāhumma shalli ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad, kamā shallayta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm; wa bārik ‘alā sayyidinā Muhammad wa ‘alā āli sayyidinā Muhammad, kamā bārakta ‘alā sayyidinā Ibrāhīm wa ‘alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Fil ‘ālamīna innaka hamīdun majīd.

16. Salam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله

As-salāmu ‘alaikum wa rahmatullāh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved