Idul Adha 2024

Ini 4 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Shalat Idul Adha, Yuk Amalkan

Selain berkurban, masih ada ibadah sunnah lainnya. Inilah amal ibadah yang dapat dikerjakan sebelum dan sesudah Shalat Idul Adha.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID/M Taufik
Ilustrasi Shalat Id di Hari Raya Idul Adha 

SURYA.co.id - Terdapat sejumlah amalan sunnah sebelum dan sesudah Shalat Idul Adha. Amal ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw.

Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang diperingati tanggal 10 Dzulhijjah. Hari ini disebut Hari Raya Kurban karena disunnahkan menyembelih hewan umumnya kambing dan sapi untuk dibagikan pada fakir dan miskin.

Tujuan berkurban tidak lain untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Selain berkurban, masih ada ibadah sunnah lainnya. Amal ibadah tersebut dikerjakan sebelum dan sesudah Shalat Idul Adha.

Mengutip laman MUI dalam karya Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, dijelaskan ada 6 amalan yang dapat dilaksanakan umat muslimin saat Idul Adha:

1. Menghidupkan malam takbiran

Meyambut hari raya Idul Adha, amalan pertama yang dianjurkan bagi umat muslimin adalah menghidupkan malam Idul Adha dengan mengucap dzikir, terutama takbir, sholawat dan shalat malam.

Malam takbiran merupakan salah satu waktu mustajab, di mana kemungkinan besar doa-doa dikabulkan oleh Allah SWT.

2. Mandi, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik

Sebelum Shalat Idul Adha, umat muslimin dianjurkan mandi, memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian terbaiknya.

Nabi Saw sering mengingatkan umat muslim agat mandi terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat berjamaah. Juga memakai wewangian agar orang lain tidak terganggu.

Selain itu, juga disunnahkan mengenakan pakaian terbaiknya.

3. Berangkat Shalat Idul Adha dengan berjalan kaki

Amalan lainnya ketika Idul Adha adalah berjalan kaki ketika kita berangkat menuju ke tempat shalat Id.

Disebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat menuju ke tempat shalat Id.

Kemudian menempuh jalan yang berbeda antara pergi dan pulang dari shalat Id.

Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)

Kemudian sahabat Ibnu Umar ra. juga berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295)

4. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha

Ketika Idul Adha, dianjurkan untuk tidak terburu-buru sarapan, sebab baiknya makan setelah shalat. Hal ini berbeda dengan Idul Fitri, dimana umat muslimin dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum sholat Id.

Bahkan, jika memungkinkan, kita baru makan setelah daging kurban telah siap disantap.

Menunjukkan keceriaan serta pererat silaturahim

Dua hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha merupakan hari kegembiraan bagi umat muslim. Karenanya, pada saat hari raya dianjurkan untuk menunjukkan keceriaan dan mempererat silarurahmi.  (Lihat selengkapnya Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, juz 2, hlm. 1412-1416)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved