Berita Surabaya

Siap Diresmikan Akhir Juni 2024, Pemkot Tata Utilitas Wisata Kota Lama Surabaya Zona Pecinan-Eropa

Pemkot Surabaya terus melakukan penataan berbagai fasilitas di Wisata Kota Lama Surabaya sebelum nantinya dibuka secara resmi akhir Juni 2024.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
Suasana Kota Lama Surabaya di kawasan Jalan Mliwis, Kamis (13/6/2024). Wisata Kota Lama Surabaya ini merupakan destinasi wisata baru kota Surabaya yang berada di sisi utara dan selatan Jalan Rajawali dengan menampilkan banyaknya bangunan khas Eropa yang sebagian masih utuh dan terjaga. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pemkot Surabaya terus melakukan penataan berbagai fasilitas di Wisata Kota Lama Surabaya sebelum nantinya dibuka secara resmi akhir Juni 2024.

Penataan fasilitas yang menjadi fokus Pemkot Surabaya adalah penataan utilitas (kabel) provider di kawasan Wisata Kota Lama.

Nantinya, kabel yang ada di udara akan dipindahkan ke dalam tanah sehingga akan mempercantik lokasi Wisata Kota Lama tersebut.

Satpol PP Surabaya pun telah menertibkan tiang utilitas provider di kawasan Jalan Karet, Kecamatan Pabean Cantikan, Rabu (12/6/2024) malam.

Dalam penertiban tersebut, sebanyak 14 tiang utilitas provider diturunkan.

"Kami sudah ultimatum terakhir, provider seharusnya menurunkan (tiang utilitas) dalam rangka penataan Kota Lama. Sudah kita beri waktu lama tapi belum diturunkan,” kata Ketua Tim Penindakan Satpol PP Kota Surabaya, Agnis Juistityas dikonfirmasi di kantornya, Kamis (13/6/2024).

Penertiban ini juga melibatkan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya.

Menurutnya, pemberitahuan telah disampaikan sejak akhir Mei.

“Sudah kita beri waktu lama tapi belum juga diturunkan, makanya terus ini di berikan upaya paksa pembongkaran” kata Agnis.

Total, 23 tiang jaringan berdiri di tempat ini. Sebanyak 9 tiang telah diturunkan secara mandiri oleh provider.

"Selanjutnya, kami juga lakukan penertiban di Jalan Kembang Jepun dan Jembatan Merah," katanya.

Rinciannya, tiang di Jalan Kembang Jepun sebanyak 54 buah serta tiang di Jembatan Merah sebanyak 8 buah.

“Semua yang belum diturunkan, diturunkan hari ini. Karena harus steril," katanya.

Selain penataan utilitas di kawasan Pecinan, Pemkot juga menertibkan parkir di kawasan Kota Tua Zona Eropa, tepatnya di sekitaran Taman Sejarah.

Petugas menjaring tujuh orang Juru Parkir (Jukir) liar.

"Harapan kami penertiban ini menjadi yang terakhir. Sebelumnya, juga terjadi kucing-kucingan (dengan jukir liar). Ditertibkan, kita geser, mereka datang kembali," kata Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum (TJU) Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh.

Tak sendiri, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya turut menggandeng Satpol PP Surabaya serta jajaran TNI dan Polri.

Para petugas gabungan lantas menjaring jukir liar di Jalan Rajawali, Jalan Garuda, Jalan Kasuari, Jalan Glatik dan Jalan Veteran.

Masing-masing jukir lantas mendapatkan pembinaan dan sanksi.

"Kita sudah mendata identitas mereka, dengan harapan mereka tidak akan (lagi) melakukan hal tersebut," ujar Jeane.

Apabila aksi tersebut berulang, pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi lebih berat.

"Hari ini teguran. Untuk berikutnya, apabila mereka masih melakukan, akan ada penindakan dari pihak terkait," tegas dia.

Ia mengungkapkan, parkir liar menggangu arus lalu lintas di sekitar lokasi serta merusak estetika kawasan Kota Tua Zona Eropa Surabaya.

"Orang yang berfoto akan terganggu dengan adanya parkir-parkir di tepi jalan umum ini," terangnya.

Pemkot Surabaya juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir resmi yang tersedia di sekitar lokasi, yakni di Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Terminal Kasuari Surabaya.

Kapasitas parkir di JMP ini mampu menampung sebanyak 1000 unit kendaraan roda dua (R2) dan 800 unit roda empat (R4).

Sedangkan parkir di Terminal Kasuari, mampu menampung 30 unit R4 dan 40 unit R2.

"Sangat cukup untuk menampung wisatawan yang akan menikmati Kota Lama Eropa," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved