Berita Kota Kediri

Sambut WWF di Bali, Kota Kediri Yang Dibelah Sungai Brantas Layak Mendapat Dana Air Dunia

Disampaikan, di Kota Kediri ada komunitas warga di Kelurahan Pakunden yang menyelenggarakan balap kapal mini untuk bersih-bersih sungai.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/Didik Mashudi (Didik Mashudi)
Wilayah Kota Kediri yang dibelah Sungai Brantas. 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Penjabat (PJ) Wali Kota Kediri, Zanariah merespons positif inisiatif pembentukan Global Water Fund (WWF) atau Dana Air Dunia dalam agenda high level meeting delegasi negara-negara sedunia di Bali.

Seperti diketahui, Kota Kediri menjadi salah satu kota yang berpartisipasi dalam forum WWF ke-10 di Bali. Menurut Zanariah, Kota Kediri yang secara alamiah dibelah oleh Sungai Brantas, bisa mengambil peran dan mendapatkan manfaatnya jika Dana Air Dunia benar-benar terwujud.

"Soal sumber daya air harus menjadi tanggung jawab global, jangan berpikir soal hutan saja. Kita lihat secara objektif, terkait air ini, terutama daerah yang tidak memiliki laut. Kota Kediri lebih banyak bekerja sendiri padahal kami di daerah juga punya sumber mata air dan sungai," jelas Zanariah, Kamis (23/5/2024).

Disampaikan Zanariah, Kota Kediri seharusnya sangat strategis posisinya karena dibelah oleh Sungai Brantas. "Kami memiliki 27 mata air yang selama ini mensuplai air ke Sungai Brantas, jadi urusan debit air itu daerah juga berkepentingan," tambahnya.

Pemkot Kediri juga khawatir ketika masyakarakat terus menerus bergantung dengan air tanah untuk suplai air bersih. Ia menegaskan, sudah saatnya Kota Kediri bisa membuat Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Sungai Brantas.

"IPA itu memanfaatkan air Brantas menjadi air bersih yang bisa digunakan untuk kebutuhan warga. Kalau daerah di hilir bisa memanfaatkan air Sungai Brantas, seharusnya Kota Kediri yang berada di hulu dan tengah juga bisa," jelasnya.

Diharapkan, jika Dana Air Dunia benar-benar terbentuk, daerah seperti Kota Kediri bisa ikut menikmatinya. "Karena kalau sungai tidak sehat, baik dari debit hingga kualitas airnya, laut juga otomatis tidak sehat. Saya berharap dana air tidak hanya digunakan untuk pembangunan fisik, tetapi juga digunakan untuk membangun kesadaran masyarakat agar menjaga sungai," ungkapnya.

Disampaikan, di Kota Kediri ada komunitas warga di Kelurahan Pakunden yang menyelenggarakan balap kapal mini untuk bersih-bersih sungai.

"Kalau dilihat sebenarnya ini event kecil, namun itu inisiatif dari warga secara mandiri. Menurut saya lebih riil untuk menjaga sumber daya air, daripada sekadar slogan dan pasang poster pengumuman," jelasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved