Berita Bangkalan

Meski Bekas Tetapi Membekas, Kebaikan Alumni SMAN 3 Bangkalan Sumbangkan Seragam Menuai Pujian

keputusan menyerahkan seragam-seragam sekolah miliknya itu karena masih layak pakai dan tidak diperlukan lagi saat ia dinyatakan lulus.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad faisol
Sejumlah siswa kelas XII SMAN 3 Bangkalan menyerahkan seragam sekolah layak pakai kepada sekolah pada Rabu (22/5/2024). 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Tidak hanya menjadikan pintar, pendidikan di Bangkalan terbukti juga berhasil menjadikan anak-anak peduli. Itu dibuktikan di tahun ajaran baru yang identik dengan biaya seragam mahal, para siswa di SMAN 3 Bangkalan serempak menyumbangkan seragam mereka kepada adik-adik kelasnnya.

Gelombang penyerahan seragam sekolah layak pakai dari para anak didik itu, patut menjadi kebanggaan para guru. Sampai Rabu (22/5/2024), siswa-siswi kelas XII lulusan tahun ini terus berdatangan untuk memberikan seragam mereka.

Total hingga saat ini telah terkumpul sedikitnya 30 stel seragam yang disalurkan melalui SMA di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Mlajah itu. Prinsipnya, meski bekas tetapi kebaikan para lulusan itu bakal tetap membekas di hati adik-adik kelasnya.

Siswa Kelas XII SMAN 3 Bangkalan, Abdul Fatah mengungkapkan, keputusan menyerahkan seragam-seragam sekolah miliknya itu karena masih layak pakai dan tidak diperlukan lagi saat ia dinyatakan lulus.

“Biar di rumah gak nganggur sehingga seragam bisa dipakai selayaknya adik-adik SMAN 3 Bangkalan lainnya. Ada seragam ciri khas SMAGA warna biru, seragam batik dan seragam putih abu-abu. Kami tidak ada konvoi saat kelulusan sehingga bisa dipakai kembali oleh adik-adik," kata Fatah.

Sebelumnya, PJ Bupati Bangkalan, Arief M Edie mengingatkan agar pihak sekolah tidak menjual ataupun mengkoordinasi pembelian pakaian seragam siswa.

Arief memberikan kebebasan untuk orangtua siswa berbelanja kebutuhan seragam sekolah di pasar-pasar, kecuali seragam olahraga yang menjadi ciri khas sekolah.

Kepala SMAN 3 Bangkalan, Mohammad Sairi menyatakan, pihaknya telah menghadirkan semua wali murid kelas XII pada 3 Mei 2024 atau sebelum kelulusan siswa. Dengan harapan, para wali siswa turut memberikan imbauan kepada anak-anak agar tidak mengadakan konvoi dan mencoret seragam saat kelulusan.

“Terus terang kami minta kepada para orangtua supaya baju-baju seragam sekolah yang masih layak pakai bisa diberikan adik-adiknya,” ungkap Sairi.

Seperti diketahui, melambungnya harga kain seragam siswa hingga Rp 2,3 juta di salah satu SMA Negeri di Tulungagung pada tahun 2023 menggemparkan dunia pendidikan di Jawa Timur saat momen tahun ajaran baru.

Padahal, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kala itu sudah melarang pihak sekolah dan komite untuk melakukan pengadaan seragam.

“Alhamdulillah meski secara bertahap sudah lumayan banyak yang menyerahkan atau memberikan seragam agar dipakai adik-adiknya, totalnya sekitar 30 seragam layak pakai. Biasanya ini terus berlangsung hingga cap jari ijazah nanti,” pungkas Sairi. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved