Pilgub Jatim 2024

Rekam Jejak KH Marzuki Mustamar yang Digadang Jadi Penantang Kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Inilah rekam jejak KH Marzuki Mustamar yang digadang-gadang jadi penantang kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

kolase SURYA.co.id
Khofifah Indar Parawansa dan KH Marzuki Mustamar. Marzuki Digadang Jadi Penantang Kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024. Simak rekam jejaknya. 

SURYA.co.id - Inilah rekam jejak KH Marzuki Mustamar yang digadang-gadang jadi penantang kuat Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

Diketahui, nama KH Marzuki Mustamar ikut mencuat dalam bursa Pilgub Jatim 2024.

Ia digadang-gadang bakal jadi lawan kuat Khofifah.

Bahkan mantan Ketua PWNU Jatim itu juga dilirik oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk jadi calon gubernur.

Melansir dari Wikipedia, KH Marzuki Mustamar lahir 22 September 1966.

Baca juga: Dulu Batal Jadi Penantang Khofifah, Cak Imin Kini Malah Disebut Jadi Lawan Sepadan di Pilgub Jatim

Ia adalah Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Kota Malang, Jawa Timur sekaligus mantan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023.

Ia terpilih bersama dengan K.H. M. Anwar Manshur selaku Rais Syuriah PWNU Jawa Timur berdasarkan hasil konferensi wilayah yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri pada Ahad, 29 Juli 2018.

Ia semakin dikenal setelah memimpin prosesi baiat Ustaz Hanan Attaki yang resmi menjadi warga Nahdlatul Ulama, sekaligus dijadikan guru oleh Ustaz Hanan Attaki.

Model kepemimpinan dan ceramah Kiai Marzuki sangat berbeda dengan Ketua PWNU Jawa Tengah K.H. Mohamad Muzamil atau Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad.

Pendidikan formal Kyai Marzuki dapat dituliskan sebagai berikut:

  • TK Muslimat Karangsono Kanigoro, Blitar tahun 1972
  • MI. Miftahul ‘Ulum, Tahun 1979
  • SMP Hasanuddin, Tahun 1982
  • Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tlogo, Tahun 1985
  • Pondok Pesantren Nurul Huda, Mergosono
  • LIPIA Jakarta, Tahun 1988
  • S1 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Malang, Tahun 1990
  • S2 Universitas Islam Lamongan (UNISLA), Tahun 2004
  • S3 Universitas Islam Malang (UNISMA), tahun 2023

Sementara itu, pendidikan non formal beliau lalui dengan berguru ke berbagai Pondok Pesantren dan Para Kyai.

Salah satu gurunya adalah K.H. A. Masduqi Machfudz, ulama Kota Malang, Jawa Timur.

Kyai Marzuki saat ini juga merupakan Dosen di Fakultas Humaniora dan Budaya UIN Maliki Malang.

Pada tahun 2010, ia telah melahirkan salah satu karya monumental yang kini sudah puluhan kali dicetak ulang dan disampaikan di hampir ke seluruh penjuru nusantara dalah Kitab Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat.

Buku berbahasa arab ini berisi sanggahan kepada beberapa kelompok, terutama kelompok salafi wahabi yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin, dikutip dari dalil-dalil Al-Quran, As-Sunnah, dan kaidah Ushul Fiqh.

Karya lainnya adalah buku berjudul, "Solusi Hukum Islam Bersama Kiai Marzuqi Mustamar" yang terbit pada 2016.

Terkait mencuatnya nama Marzuki juga mendapat tanggapan dari Khofifah.

KH Marzuki Mustamar saat ditemui di Surabaya beberapa waktu lalu
KH Marzuki Mustamar saat ditemui di Surabaya beberapa waktu lalu (tribun jatim/yusron naufal)

Khofifah menyatakan bahwa hubungannya dengan Kiai Marzuki selama ini cukup baik dalam upaya membangun Jawa Timur.

"Pada dasarnya kami berteman dan bersinergi dalam proses membangun Jatim," katanya seusai mendapat surat dukungan Golkar pada Pilgub Jatim di Jalan Widya Chandra 3, Jakarta, Jumat, (17/5/2024).

Terkait kemungkinan akan menjadi rival kuat pada Pilgub nanti, Khofifah belum mau berkomentar banyak. Yang pasti kata dia dalam Pilkada nanti ia akan merangkul seluruh elemen strategis di Jatim.

"Kita lihat saja nanti perjalanan berikutnya," katanya.

Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai melirik nama KH Marzuki Mustamar sebagai kandidat calon gubernur untuk Pilgub Jatim 2024.

Kiai Marzuki yang merupakan mantan Ketua PWNU Jatim ini dinilai potensial baik dilihat dari kapasitas pribadi maupun modal elektabilitas atau angka keterpilihan.

Nama Kiai Marzuki saat ini memang menghiasi bursa cagub Jatim. Setidaknya hal itu dilihat dari hasil survei terbaru Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

Dari hasil survei periode 1-10 Mei 2024 itu, elektabilitas Kiai Marzuki berada di deretan tokoh bersama Khofifah Indar Parawansa sebagai petahana.

Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengaku turut memperhatikan survei terkait Pilgub Jatim tersebut.

Anik menanggap, Kiai Marzuki memang layak sebagai kandidat potensial cagub Jatim.

KH Marzuki Mustamar yang dilengserkan dari jabatan Ketua PWNU Jatim.
KH Marzuki Mustamar yang dilengserkan dari jabatan Ketua PWNU Jatim. (tribun jatim/yusron naufal)

Apalagi dalam hasil survei ARCI itu, nama Kiai Marzuki banyak dipilih di kalangan responden yang berafiliasi dengan PKB.

PKB pun membuka peluang untuk Kiai Marzuki.

"Ini peluang besar bagi PKB untuk mengantar beliau, itupun kalau beliaunya berkenan," kata Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim saat dikonfirmasi dari Surabaya, Kamis (16/5/2024).

Ada sejumlah indikator mengapa Kiai Marzuki dianggap layak oleh PKB. Salah satunya memang dari hasil survei yang memotret Pilgub Jatim.

Dari hasil survei ARCI itu elektabilitas Kiai Marzuki selalu bertengger di jajaran tokoh potensial.

Dari simulasi enam nama, elektabilitas Kiai Marzuki didapati 10,7 persen.

Namun saat dilakukan simulasi dua nama melawan Khofifah, elektabilitas Kiai Marzuki meningkat menjadi 27,3 persen.

Kendati memang masih tertinggal dari Khofifah. Namun, menurut Anik setidaknya hal itu menjadi modal awal yang kuat.

Apalagi, sejauh ini Kiai Marzuki belum pernah melakukan gerakan politik terkait Pilgub.

Sehingga, seandainya Kiai Marzuki berkenan dimajukan oleh PKB, maka Anik optimistis bakal berpeluang besar untuk menang.

"Kami sangat optimis untuk bisa memenangi pilgub ini mengingat selain elektabilitas awal sudah cukup untuk digaspol apalagi sudah ada beberapa partai yang siap gabung siapapun yang dicalonkan PKB. Berharap agar beliaunya berkenan," ungkap politisi asal Sidoarjo ini.

Anik mengungkapkan, tingginya elektabilitas Kiai Marzuki itu juga menunjukkan bahwa masyarakat sangat mencintai Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang, sekalipun saat ini sudah tidak memimpin PWNU Jatim.
Masyarakat dianggap menaruh harapan besar agar Kiai marzuki dapat terus memimpin bahkan tidak hanya pada organisasi kemasyarakatan saja tapi lebih luas lagi untuk memimpin pemerintahan di Jawa Timur.

Anik meyakini betul, warga pengikut NU atau nahdliyin di Jawa Timur akan mendukung penuh Kiai Marzuki.

"Kiai Marzuki sangat melekat dan dicintai masyarakat, meskipun tidak lagi memimpin PWNU Jatim secara langsung, tidak menjadikan redupnya kecintaan masyarakat, malah menjadi alternatif pilihan masyarakat untuk memimpin Jatim," ungkap Anik.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved