Properti

World Property Insight 2024 Surabaya Targetkan 15 Unit Properti Luar Negeri Terjual Selama Pameran

Pengembang dan broker produk property dari luar negeri menggelar pameran di Surabaya.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
sri handi lestari/surya.co.id
Managing Director Galaxy Sumatra Henry Nugroho bersama Bambang Budiono dari Ray White HR Muhammad, saat membuka pameran World Property Insight 2024 di Galaxy Mall 1 Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Pengembang dan broker produk property dari luar negeri menggelar pameran di Surabaya mulai Senin (13/5/2024).

Mereka menawarkan produk property yang berada di Australia dan Spanyol.

Managing Director Galaxy Sumatra, Henry Nugroho, mengatakan pasca pandemi banyak negara yang telah membuka pintu perbatasan (border) dalam segala sektor.

"Termasuk sektor properti, di mana berbagai konsumen properti dari berbagai negara sudah bisa belanja atau investasi di negara tersebut," kata Henry, disela pameran World Property Insight yang digelar di Galaxy Mall 1 Surabaya tersebut.

Setiap tahun, Henry sebagai wakil dari Galaxy Sumatra, bersama dengan Bambang Budiono dari Ray White HR Muhammad, rutin menggelar kegiatan pameran produk properti dari luar negeri dengan membidik konsumen dari Surabaya.

"Dan respon konsumen dari Surabaya terhadap berbagai produk properti di luar negeri cukup positif, terutama yang di Australia dan Spanyol. Makanya, dalam pameran ini kami hadirkan paling banyak dari Australia dan Spanyol," jelas Henry.

Bambang menambahkan, saat ini harga properti seiring waktu cenderung mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Sehingga, peluang untuk mendapatkan imbal hasil dari investasi di sektor properti biasanya lebih terjamin. Demikian pula dengan investasi properti luar negeri. Jika tepat menentukan negara, lokasi, dan jenis propertinya, membeli properti luar negeri mampu memberikan imbal hasil tinggi," ungkap Bambang.

Keduanya mentargetkan, selama enam hari pameran, ditargetkan bisa menjual produk properti antara 10 hingga 15 unit.

"Tidak hanya untuk  rumah tapak, tapi juga until ruko atau komersial area," tambah Henry.

Terkait negara Spanyol, tampil properti dari Spain Commercial Properties.

Produknya tersewa dengan rental yield 5 hingga 6 persen per tahun dan mereka yang membeli properti punya kesempatan untuk mendapatkan Golden Visa / Permanent Residence di Eropa, bebas tinggal, bisa bekerja dan bersekolah di 29 negara Schengen.

"Keuntungan Golden Visa ini adalah berlaku di sejumlah negara seperti Austria, Belgia, Finlandia, Jerman, Italia, Swedia, Swiss, dll serta tidak ada minimum stay," terang Bambang.

Keuntungan lainnya adalah Visa ini berlaku untuk satu keluarga termasuk suami isteri, kedua orang tua-mertua, dan semua anak di bawah 18 tahun.

Sedangkan Australia, menurut Henry, saat ini mengalami fase kenaikan jumlah penduduk yang tinggi.

"Kenaikan jumlah penduduk ini diakibatkan tingginya angka migrasi penduduk dari luar negeri, terutama dalam bentuk tenaga ahli dan pelajar internasional. Salah satu kota dengan tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi adalah Melbourne," beber Henry.

Menurut Australian Bureau Of Statistic, Melbourne adalah kota dengan populasi terbanyak.

Pertumbuhan kepadatan penduduk yang tinggi ini tentu berakibat pada kelangkaan hunian dan naiknya harga sewa rumah tinggal.

Bahkan ekstremnya, banyak orang yang harus rela mengantre untuk mendaptkan sewa apartement.

Melbourne mengalami kenaikan rata-rata harga sewa properti sebesar 15,2 persen secara tahunan.

"Warga Indonesia disebut-sebut menjadi investor properti langsung terbesar ketiga untuk pembelian properti di Australia," tambah Bambang.

Demikian pula dengan Sydney selama 40 tahun terakhir ini pertumbuhan rata-rata properti yang terjadi di Kota Sydney mencapai 7,4 persen, yang artinya adalah banyak properti yang nilainya menjadi dua kali lipat di setiap dekade.

Dengan segala kelengkapan yang dimiliki oleh sebuah kota metropolitan ditambah pembangunan infrastruktur transporatasi yang masif.

"Jadi tidak mengherankan apabila Sydney menjadi salah satu kota yang paling diminati untuk dihuni di Australia," ujar Bambang.

Sementara Perth adalah salah satu kota yang paling terjangkau di Australia dari sisi harga properti relatif lebih murah dan biaya hidup lebih terjangkau dibandingkan kota-kota lainnya.

Perth dikenal sebagai kota pendidikan.

Ada banyak universitas kelas dunia di kota ini, mulai dari Curtain University, Murdoch University, University of Western Australia, Edith Cowan University, dan masih banyak lagi.

"Kota ini cuacanya juga mirip di Indonesia, belum lagi soal keamanan tingkat kriminalitasnya yang rendah. Dukungan transportasi yang aman dan dapat diandalkan menjadikan kota ini sangat disukai pelajar Indonesia," papar Henry.

Sementara untuk produk properti dalam negeri, dalam pameran sebelumnya, Henry dan Bambang selalu menghadirkan produk properti dari Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun dalam pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (19/5/2024) tersebut, keduanya menghadirkan pengembang dari Batam, provinsi Kepulauan Riau.

"Batam merupakan salah satu kota di Indonesia yang cocok dijadikan pilihan destinasi investasi. Sebagai kawasan free trade zone yang sangat maju, setiap weekend dipenuhi oleh orang Singapura yang datang berkunjung," jelas Henry.

Pembangunan infrastrukturny masif hingga pelayanan perizinan investasi yang terus berkembang, menjadikan Batam sebagai destinasi investasi favorit para investor.

Sepanjang tahun 2023, realisasi investasi di Batam mengalami pertumbuhan positif dengan total realisasi investasi di Batam tahun 2023 lalu mencapai Rp15,6 triliun.

Ada banyak pebisnis, pengusaha maupun ekspatriat yang datang ke Batam untuk menjalankan bisnis dan investasinya.

"Sehingga pasti membutuhkan hunian sebagai tempat tinggal, sehingga pasar dari kalangan pebisnis maupun ekspatriat bisa menyokong investasi apartemen / rumah landed," lanjut Henry.

Keduanya juga memberikan jumlah Tips yang harus diperhatikan dalam membeli properti di luar negeri.

Pertama, pilih lokasi tujuan investasi.

Kedua dana atau keuangan.

Ketiga, Riset.

"Cari tahu sebanyak-banyaknya tentanf properti yang diincar," ujar Bambang.

Keempat, cek regulasi negara.

Kelima, perhatikan kredibilitas pengembang, dan keenam, gunakan agen properti yang sudah berpengalaman yang siap membantu untuk menemukan properti luar negeri yang dibidik.

"Pilihan properti tentunya tidak hanya kota-kota besar di atas, namun juga ada properti lainya di Malaysia, Portugal, Yunani, Singapura, Bali, Gili Trawangan, Labuan Bajo dan masih banyak lagi yang kami tampilkan di  World Property Insight 2024," pungkas Bambang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved