Berita Nasional

Sosok AM Hendropriyono, Profesor Filsafat Intelijen yang Hadiahi Prabowo Patung Pangeran Diponegoro

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono yang menghadiahi Presiden terpilih Prabowo Subianto patung Pangeran Diponegoro.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribunnews
Mantan Kepala BIN Hendropriyono memberikan cindera mata patung Pangeran Diponegoro untuk Prabowo Subianto. 

Sosoknya sangat lekat dengan perkembangan intelijen di Indonesia.

Dirangkum dari Wikipedia, Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945.

Ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Hendropriyono juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Di dunia perpolitikan, Hendropriyono dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), terhitung dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.

Baca juga: Jawa Timur Jadi Kunci Pemenangan, Ganjar Pranowo Ungkap Strategi di Depan Kader dan Relawan

Pendidikan

Hendropriyono menempuh pendidikan dasar di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta,

Ia sempat pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta sebelum pada akahirnya melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri V bagian B (Ilmu Pasti).

Selanjutnya, Hendropriyono melanjutkan ke jenjang SMA-nya di SMA Negeri II bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Setelah lulus, barulah ia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980).

Lalu berlanjut ke sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI) dengan predikat lulusan terbaik pada 1989 bidang akademik.

Hingga kemudian mendapatkan anugerah Wira Karya Nugraha.

Tidak hanya itu, Hendropriyono juga mengikuti kursus singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas).

Keterampilan militer yang pernah diikutinya antara lain adalah Para-Komando, terjun tempur statik, terjun bebas militer (Military Free Fall) dan penembak mahir.

Pendidikan umum Hendropriyono menjadikannya sebagai sarjana dalam bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved