Berita Viral

Cuma Dapat Rp 250 Ribu per Bulan, Tenaga Honorer di Riau Ikhlas Jadi Relawan Siaga Bencana 13 Tahun

Cuma terima Rp 250 ribu, Rusdianto ikhlas mengabdikan diri sebagai anggota Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOMPAS.COM/Idon Tanjung
Rusdianto, relawan siaga bencana di Riau selama 13 tahun 

SURYA.CO.ID - Sudah 13 tahun, Rusdianto mengabdikan diri sebagai anggota Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Ia aktif di organisasi yang berada di bawah Kementerian Sosial (Kemensos) itu sejak 2011, setelah menjalani pelatihan selama lima hari di Pekanbaru.

"Saya masuk Tagana karena jiwa saya merasa terpanggil untuk menolong orang yang sedang kesusahan, terutama karena bencana alam," ucap Rusdianto dikutip dari Kompas.com di Rokan Hulu, Sabtu (4/5/2024).

Sekadar info, Tagana merupakan relawan sosial yang memiliki kepedulian aktif dalam penanggulangan bencana dan perlindungan sosial.

Saat lima tahun pertama menjadi relawan, Rusdianto mengaku tak menerima honor sepeser pun.

Memasuki tahun keenam, barulah pria 45 tahun itu mendapatkan honor. Tentu saja, honor tersebut jumlahnya tak seberapa.

Baca juga: Sosok Masinis KA Pandalungan Viral Beri Minum Korban Tabrakan Kereta yang Terjepit Mobil di Pasuruan

"Dari tahun 2011 sampai 2015, saya tidak ada menerima (gaji) karena belum masuk dalam Tagana Muda. Setelah jadi Tagana Muda tahun 2016, barulah saya dapat honor Rp 100.000," sebut Rusdianto.

Saat ini, status Rusdianto sebagai Tagamna Muda. Ia menerima honor Rp 250 ribu per bulan.

Honor tersebut dinamakan insentif tali asih. Bila ada bencana, ia akan mendapatkan tambahan yang dinamai uang lelah.

Namun ia tidak pernah menghiaraukan besaran honor yang diperolehnya. 

"Kita di Tagana itu jiwa kemanusiaan. Bukan soal gaji. Cuma kalau ada imbalan dari pemerintah atau apa ya saya ucapkan alhamdulillah," ucap pria yang tinggal di Desa Rambah Tengah Barat, Kecamatan Rambah, Rohul itu.

Suka Duka Jadi Relawan

Baca juga: Kisah Lengkap Marliah Pensiunan PNS Lubuklinggau Tiba-tiba Jadi WNA, Baru Tahu saat Anak Urus NPWP

Selama menjadi Tagana, ia kerap turun tangan menanggulangi bencana di Rohul, terutama banjir yang hampir terjadi setiap tahun.

Banyak suka duka yang dilalui dalam penanganan bencana.

Mulai dari menginap di lokasi bencana hingga berpisah dari keluarga.

"Kalau sukanya, saya senang menolong orang. Kita merasa senang jika bisa menyelesaikan tugas dalam membantu masyarakat. Kalau dukanya, jika kita berpisah sementara bersama keluarga saat melaksanakan tugas dengan waktu yang belum dapat ditentukan," kata Rusdianto.

Punya Kerja Sampingan

Selama menjadi relawan Tagana, Rusdianto diberi fasilitas seperti seragam, rompi, sepatu, hingga topi.

Namun honor yang diberikan kecil. 

Diakui Rusdianto, insentif ratusan ribu per bulan itu tidak cukup buat kebutuhan dan keluarganya yang terdiri dari seorang istri dan lima anak.

Karena itu, untuk menambah penghasilan, ia menjadi tenaga honorer di salah satu instansi. 

Mesk demikian, Rusdianto berharap, ke depannya mendapat apresiasi dari pemerintah.

"Harapannya, kami diberikan semacam pelatihan untuk menambah keahlian kita dalam penanggulangan bencana," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved