Berita Viral

Kapolri Turun Tangan Dalami Motif Brigadir RAT Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog Penyebabnya

Sebelumnya Polres Metro Jakarta Selatan diketahui telah resmi menutup kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RAT

Editor: Wiwit Purwanto
kolase istimewa/tribun jakarta/tribun manado
Brigadir Ridhal Ali Tomi yang ditemukan tewas di dalam mobil Alphard milik seorang pengusaha batu bara di Jakarta. 

Dari sejumlah riset mengenai polisi yang bunuh diri, selain faktor kecemasan, ada faktor depresi, penyalahgunaan narkoba, dan mengonsumsi minuman keras.

Terlepas dari faktor penyebab, aksi bunuh diri bukanlah suatu akibat dari situasi yang berlangsung singkat.

Aksi bunuh diri, kata Reza, adalah banyaknya masalah yang sudah menumpuk dalam waktu yang lama.

"Ada sebuah masalah, kesulitan hidup, sekian banyak beban yang dialami sekian lama, sampai titik akhirnya personel polisi mengambil keputusan yang salah, yakni mengakhiri hidupnya," tutur Reza.

Diketahui, Brigadir RAT tewas bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api di dalam mobil Toyota Alphard di Jalan Mampang IV, Jakarta Selatan.

Pihak kepolisian selain menemukan senpi jenis HS kaliber 9mm di dalam mobil yang ditumpangi korban juga menemukan sejumlah barang lain.

Seperti tisu magic yang ada di tas warna hitam.

"Ditemukan tas warna hitam yang isinya sebagai berikut. Pertama atas nama korban RA, SIM, surat izin senjata, paspor, tanda pengenal Mabes Polri, tiga kartu tabungan Mandiri, tiga buah antiseptik tisu dengan merek magic power," ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

Selain itu, sambung Bintoro, di dalam tas tersebut juga ditemukan handphone (HP) dan mata uang Thailand.

"Dua buah handphone, tujuh lembar mata uang asing Thailand, dan surat izin pinjam dan pakai senjata api atas nama RA," ujar dia.

Sementara, pistol yang digunakan Brigadir Ridhal untuk mengakhiri hidupnya ditemukan di dekat kaki korban.

"Ditemukan senjata api jenis pistol HS kaliber 9 milimeter dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah. Selanjutnya keempat ditemukan tujuh butir peluru yang ditemukan di dasboard pada bagian tengah mobil," ungkap Bintoro.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan mengakhiri hidup.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan mengakhiri hidup, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.


Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan mengakhiri hidup.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved