Berita Viral

Iseng Curhat ke Bos Soal Mimpinya, Petugas Kebersihan Dapat Rejeki Nomplok Disekolahkan Jadi Pilot

Seorang petugas kebersihan mendapat rejeki nomplok setelah menceritakan mimpinya kepada bosnya. Disekolahkan hingga jadi pilot.

Kompas.com
Petugas Kebersihan Dapat Rejeki Nomplok Disekolahkan Jadi Pilot Setelah Iseng Curhat ke Bos Soal Mimpinya. 

Di kisah lain, ada sosok Mayor Irwanda Syafriandi, anak kampung yang kini jadi pilot pesawat VVIP.

Sederet orang penting pernah dipiloti oleh Mayor Irwanda, mulai dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Irwanda mengakui bahwa tugasnya memiliki tantangan cukup berat, yakni membawa orang-orang penting di Indonesia.

Mulai dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden, Panglima TNI, Menteri hingga Kepala Staf.

"Beban yang kita tanggung lebih berat. Karena ada prosedur-prosedur khusus yang kita jalankan supaya beliau-beliau ini merasa nyaman terbang dengan pesawat TNI AU ataupun pesawat kepresidenan," kata Mayor Pnb Irwanda Syafriandi, melansir dari Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Mayor Pnb Irwanda Syafriandi saat ini bertugas di Lanud Halim Perdanakusuma, wing udara satu dengan jabatan terakhir Kalambang jawi udara satu.

Mayor Pnb Irwanda Syafriandi mengatakan ia berasal dari kota kecil bernama Baturaja yang berjarak 400 km dari Kota Palembang.

"Di Baturaja saya dari kecil tidak pernah terpikir jadi tentara, polisi atau lain-lain. Pikiran saya cuma pengin jadi dokter. Sebenarnya sampai lulus SMA, cita-cita saya jadi dokter. Tidak pernah kepikiran jadi tentara apalagi pilot," kata Irwanda.

"Cuma perjalanan hidup, mungkin juga pertimbangan karena kondisi orang tua, takutnya nanti pas kuliah tidak sanggup membiayai, akhirnya saya mencoba masuk Akabri," tambahnya.

Mayor Pnb Irwanda Syafriandi menceritakan bahwa di daerah rumahnya ada pusat latihan tempur (Puslabpur) AD. Jadi ada latihan tentara yang sering melintas di depan rumah.

Melihat kerasnya latihan para tentara, sang ibu terkadang sedih melihatnya hingga berinisiatif memberikan makanan dan minuman kepada para tentara untuk sekedar melepas dahaga maupun mengisi perut sedikit.

"Kalau pelatih tidak melihat mereka bisa ambil, tapi kalau pelatih lihat mungkin konsekuensi disuruh push up. Makanya ibu saya pertama tidak memperbolehkan masuk tentara. Karena dipikirnya nanti seperti itu ditendang-tendang dan dijungkir-jungkir," katanya.

Ibu Mayor Pnb Irwanda Syafriandi sempat tak merestui dirinya masuk TNI, karena takut anaknya bakal mendapatkan pendidikan yang keras.

"Saya bilang, buk enggak. Akabari enggak seperti itu. Saya enggak tahu, ternyata kalau Akabri menurut saya lebih berat dari itu. Karena saya punya senior atau pelatih yang kalau ada kesalahan dihukum. Tapi itu tidak saya ceritakan sama ibu saya. Kalau pulang pas cuti, saya seperti kebanggaan di kampung," ujarnya.

"Di Baturaja sangat sedikit yang bisa masuk Akabri. Jadi kalau pulang ibu saya nanya. Tapi saya bilang saja enak kayak kuliah di sana. Padahal rasanya saya pengin nyerah. Tapi saya lihat foto keluarga jadi semangat lagi. Karena mereka bangga anaknya masuk Akabri jadi macam saudara semua di kampung," tambahnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved