Polisi Tewas
Rekam Jejak Indra Pratama, Pemilik Rumah Tempat Brigadir Ridhal Tewas dalam Alphard Dikuak Tetangga
Sosok sebenarnya Indra Pratama, pemilik rumah tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas pada Kamis (25/54/2024) terungkap.
SURYA.CO.ID - Sosok sebenarnya Indra Pratama, pemilik rumah tempat Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas pada Kamis (25/54/2024) terungkap.
Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas bersimbah darah di dalam mobil Alphard area rumah Indra Pratama, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.
Dalma keterangan awal Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, mobil Alphard tersebut merupakan milik kerabat Brigadir Ridhal.
Ade menuturkan, kerabat korban tinggal di perumahan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Tinggal di alamat TKP," tutur dia.
Baca juga: Sosok Pemilik Mobil Alpard dan Rumah Mewah Tempat Brigadir Ridhal Tewas, Ini Hubungan dengan Korban
Sempat beredar kabar kalau rumah itu milik mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu, Almarhum Fahmi Idris.
Dikabarkan dua tahun belakangan, rumah itu disewakan ke orang lain.
Sekuriti di salah cluster bernama Suryani membenarkan, rumah itu milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Iya rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).
Suryani menerangkan, rumah itu dikontrakan ke seseorang.
Namun, Suryani tak mengetahui secara detail identitas pengontraknya.
Suryani mendapatkan informasi itu usai bertanya secara langsung ke mantan sekuriti yang berjaga di rumah tersebut.
"Saya tanya belum lama. 'Pak ini dikontrak apa di jual?'. Dikontrak selama empat tahun," kata Suryani menirukan kembali.
"Saya ngomong baru kemaren sama sekuritinya," dia menambahkan.
Suryani mengatakan, warga di sekitar tahu betul rumah itu pernah ditinggali oleh almarhum Fahmi Idris.
Karena, waktu meninggal karangan bunga membanjiri rumah tersebut.
"Ada dari ujung sana sampai ujung sana," ucap dia.
Tapi Indra Pratama, membantah menyewa rumah tersebut.
Dia mengklaim jika rumah mewah tersebut merupakan rumah pribadinya sendiri.
"Rumah saya, rumah saya. Bukan (menyewa)," kata Indra kepada wartawan di depan rumahnya, Sabtu (27/4/2024).
Siapa sebenarnya Indra Pratama?
Tetangga menyebut Indra Pratama adalah pengusaha batubara.
Selain itu, Indra juga Ketua Gibran Center Jawa Timur.
Seorang warga setempat memberikan selembar kertas promosi kepada wartawan yang sedang meliput di depan TKP.
Di selebaran itu disebutkan Idra Pratama adalah Ketua GIbrnan Center Jawa Timur.
Lalu istri Brigadir RAT, Novita menyebut suaminya tinggal di Jakarta lantaran bertugas sebagai ajudan seorang pengusaha sejak tahun 2022.
"Dia BKO, dari tahun 2022," kata Novita di Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (27/4).
"Ada, bapak pengusaha," kata Novita saat ditanya siapa yang dikawal oleh suaminya.
Namun, ia tidak mau mengungkapkan identitas pengusaha tersebut.
"(Cukup) cuma sampai di situ," katanya.
Almarhum sering pulang ke Manado bertemu dengan keluarga tiga bulan sekali.
Namun, lebaran tahun 2024 Brigadir Ridhal tidak pulang ke Manado.
"Jadi Ali keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," tutur Novita.
Kata Novita, semua keluarga sempat meminta Brigadir RAT untuk kembali ke Manado.
Namun karena masih ada tugas di Jakarta sehingga permintaan itu tidak dikabulkan.
"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang, hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas," cerita Novita.
Rekam Jejak Indra Pratama
Indra membantah bahwa Brigadir Ridhal ditugaskan untuk menjadi pengawal dirinya.
"Tidak ada, tidak ada (pengawalan). Jangan buat-buat opini sendiri. Memang saya kenal, ya tapi tidak ada penugasan apa pun," kata Indra kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Indra menyebut Brigadir Ridhal baru seminggu berada di rumahnya dan hanya bertujuan untuk bersilaturahmi.
Ia mengaku mengenal Brigadir Ridhal saat berkunjung ke Manado untuk urusan pekerjaan.
"Dia baru seminggu berkunjung di sini ya. Dia tujuannya ke sini untuk silaturahmi, tidak lebih dan tidak kurang," ujar Indra.
Hanya saja, ia menyebut dalam seminggu itu Brigadir Ridhal tidak menginap di rumahnya setiap hari.
"Ya kadang dia keluar masuk, keluar masuk, seperti itu," ucap dia.
Ia pun mengaku sedang tidak berada di rumahnya saat Brigadir Ridhal mengakhiri hidup dengan menembakkan pistol ke pelipisnya hingga tembus.
"Saya tidak ada di lokasi. Saya berada di luar. Itu semua nanti bisa dibuktikan semua," ungkap Indra.
Pengakuan Indra ini berbanding terbaik dengan tetangganya.
Tetangga yang berada di depan lokasi penembakan berinisial I ini menyebut Brigadir RIdhal sudah bekerja di rumah tersebut bersama bosnya selama 2 tahun terakhir.
Namun, I tak merinci siapa sosok bosnya tersebut.
Dia cuma tahu rumah yang merupakan lokasi kejadian adalah rumah bos dari Brigadir Ridhal.
"Bosnya, rumah bosnya. Dia sopir, sopir kan," sebut I.
I mengatakan Brigadir Ridhal juga sempat ikut bosnya ke Jawa Timur saat lebaran lalu.
Namun lagi-lagi ia tidak menjelaskan secara pasti siapa bos yang dimaksud.
"Pas lebaran itu dia posisi dia ikut bosnya ke Jawa Timur," kata dia.
Kronologi Jasad Brigadir Ridhal Ali Tomi Ditemukan

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan oleh beberapa saksi yaitu Bobbi Adi Marta Anggota Yonif 210 dan seorang karyawan bernama Mario Fransisco Pardosi.
Awalnya, saksi Bobi sedang menyapu halaman belakang kediaman.
Tiba-tiba dia mendengar suara benturan dari arah garasi rumah tempat dia bekerja.
Dia bersama temannya langsung menuju ke arah bunyi suara itu.
Di situ dia melihat mobil Alphard warna hitam Nopol B-1544-QH bertabrakan dengan Mobil jenis Lexus warna Putih Nopol AD-1-JKW yang sedang terparkir di garasi.
Saksi kemudian memeriksa ke dalam mobil Alphard dengan cara mengintip dari kaca sebelah kanan.
Di situ dia melihat korban sudah tidak sadar dan di kepala sebelah kanan sudah mengeluarkan darah yang diduga terkena tembakan.
Saat dipanggil panggil korban sudah tidak menjawab.
Saksi kemudian memanggil saksi Mario yang sedang berada di halaman belakang dan bersama sama mengecek keadaan korban meninggal dunia.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan korban ditemukan tewas karena diduga bunuh diri karena masalah pribadi.
"Dugaan masalah pribadi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi, Sabtu (27/4/2024), seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Brigadir Ridhal diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri menggunakan sebuah pistol di dalam mobil Toyota Alphard, Kamis (25/4/2024).
Korban mulanya berhenti di salah satu rumah warga yang terletak di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan sesuai video CCTV yang diterima Kompas.com, Jumat (26/4/2024),
Setelah berhenti beberapa menit, Brigadir Ridhal Ali Tomi disinyalir langsung melancarkan aksinya.
Brigadir RAT diduga menembakkan peluru ke arah pelipisnya menggunakan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.
Usai mengakhiri hidupnya, mobil Alphard berwarna hitam yang dikemudikan korban tiba-tiba bergerak dan berbelok ke kanan.
Mobil lalu menabrak kendaraan roda empat yang sedang terparkir di halaman depan rumah warga.
Pascaperistiwa itu, warga yang mendengar suara tabrakan lalu berbondong-bondog menghampiri lokasi.
Mereka kemudian membuka pintu mobil untuk mengecek keadaan Brigadir RAT dan korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (26/4/2024).
Bintoro mengungkapkan, bekas tembakan juga ditemukan di atap mobil.
"Demikian juga kami menemukan adanya bekas tembakan di atas daripada mobil tersebut," ungkap dia.
Selain itu, polisi telah mengamankan CCTV yang merekam dugaan bunuh diri tersebut.
"Dari keterangan saksi dan juga barang bukti serta digital forensik yang kami dapatkan, kami bisa menyimpulkan bahwa dugaan sementara yang bersangkutan melakukan bunuh diri," ujar Bintoro.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 4 Keanehan Kematian Brigadir RAT: Indra Pratama Bantah Jadi Bos Korban, Tapi Warga Ungkap Fakta Beda
Silakan baca berita selengkapnya di Google News Surya.co.id
Brigadir Ridhal Ali Tomi
Indra Pratama
Mobil Alphard
polisi tewas
Polres Metro Jakarta Selatan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Kombes Julianto Sirait yang Diperiksa Propam Polda Sulut Imbas Tewasnya Brigadir Ridhal |
![]() |
---|
Sosok Pemilik Mobil Alpard dan Rumah Mewah Tempat Brigadir Ridhal Tewas, Ini Hubungan dengan Korban |
![]() |
---|
Gelagat Brigadir Ridhal Sebelum Tewas Dalam Mobil Alphard Terkuak, Ternyata Ajudan Polwan di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.