Pilpres 2024

Imbas Jokowi dan Gibran Tak Diakui Kader PDIP Lagi, Diklaim Keluarga PAN, Ini Reaksi Wali Kota Solo

Pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun yang menyebut Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader part

Editor: Musahadah
kolase tribunnews
Gibran Rakabuming bereaksi setelah disebut dia dan ayahnya, Presiden Jokowi bukan lagi kader PDIP. 

Adapun terakhir kali Jokowi hadir dalam acara PDIP saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke-IV yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 29 September 2023 atau 20 hari sebelum proses pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kemudian, pada saat perayaan Idul Fitri tahun ini, Jokowi dan Megawati juga tidak menggelar pertemuan.

Adapun Jokowi justru menggelar open hous terbuka di Istana Kepresidenan dan Megawati melakukannya di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Namun, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin sempat menyebut bahwa tidak terjalinnya pertemuan Jokowi dengan Megawati lantaran Presiden memiliki agenda lain yaitu bertemu anak dan cucu.

"Kenapa tahun ini Presiden tidak melakukan kunjungan silaturahmi atau halal bihalal dengan Bu Mega? Jawaban hanya satu, ini soal waktu," katanya.

Ngabalin mengungkapkan biasanya anak dan cucu Jokowi berkumpul saat Lebaran tiba.

Namun, khusus untuk tahun ini, mereka memiliki kesibukan masing-masing sehingga Jokowi yang mengunjungi keluarganya.

"Saya mendengar, dari Bogor, Presiden mengambil keputusan bersama Ibu (Iriana) untuk mendatangi anak, cucu," jelasnya.

Tuding Jokowi Berbohong

Immanuel Ebenezer dan Deddy Sitorus nyaris baku hantam di studio TV. Ini sosok keduanya!
Immanuel Ebenezer dan Deddy Sitorus nyaris baku hantam di studio TV. Ini sosok keduanya! (kolase X)

Sementara itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus, membandingkan kesalahan dan kebohongan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Megawati Soekarnoputri. 

Deddy mengungkapkan bahwa kebohongan dan kesalahan Jokowi ke Megawati jaug lebih banyak daripada SBY.

Menurut Deddy kesalahan SBY adalah berbohong kepada Megawati ketika hendak mencalonkan diri sebagai presiden untuk Pilpres 2004 bersanding dengan Jusuf Kalla.

Saat itu SBY menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati. 

Deddy mengatakan seharusnya SBY berkata jujur seperti Yusril Ihza Mahendra dan Hamzah Haz. 

“Pak SBY itu salahnya dulu bilang tidak nyapres ketika ditanya, tetapi kemudian terbukti dan nyalon, bahkan sudah bikin partai. Jadi kesalahannya hanya itu dan tidak pernah berusaha bersikap ksatria,” kata Deddy dijkutip dari laman Tempo, Sabtu (13/4/2024).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved