Berita Surabaya
Dindik Jatim Masih Kaji Kebijakan Seragam Baru Kemendikbud, Ini Sebabnya
Dindik Jatim menilai keputusan Kemendikbud tersebut kurang relevan dengan kondisi masyarakat di daerah-daerah.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur tahun ini tidak akan menerapkan perubahan seragam sekolah sesuai dengan aturan baru dalam Permendikbud Nomor 50 Tahun 2022 tentang Pakaian Seragam Sekolah untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Aries Agung Paewai mengungkapkan, Dindik Jatim menilai keputusan Kemendikbud tersebut kurang relevan dengan kondisi masyarakat di daerah-daerah.
Meskipun demikian pihaknya masih akan mengkaji kebijakan pemerintah pusat dengan kondisi di Jatim.
"Kami masih berjuang dalam menyediakan anggaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Jadi meskipun siap mendukung aturan tersebut, diperlukan kajian mendasar dan berbagai pertimbangan yang tidak memberatkan masyarakat. Apalagi, masih banyak keluarga siswa yang tergolong belum mampu untuk membeli seragam," lanjutnya.
Kesulitan keluarga siswa ini dikatakan Aries akan semakin terasa karena Dindik Jatim tidak lagi melakukan pengadaan untuk seragam gratis.
Pasalnya, di tahun 2025, pemerintah provinsi se-Indonesia akan kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk Jawa Timur, anggaran PAD sebanyak Rp 4 triliun dari pajak kendaraan bermotor tidak lagi dikelola Pemprov.
"Sebelumnya adanya potongan angggaran ini kami jugatidak bisa melakukan pengadaan karena butuh dana yang begitu besar. Apalagi di tahun 2025, untuk itu perlu ada pembahasan secara intensif dengan pemerintah pusat, apakah penerapan seragam adat itu bisa dilakukan," pungkasnya
Senada dengan Dindik Jatim, Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur Suko Widodo menilai kebijakan tentang seragam sekolah bukan sesuatu hal mendesak untuk dilakukan. Mengingat masih banyak yang perlu diperhatikan, seperti infrastruktur.
“Saya kira perlu dikaji ulang terkait pemakaian seragam jika ada perubahan. Fungsi utama negara mencerdaskan bangsa. Tidak hanya cerdas pengetahuan, tapi cerdas hidup, dan digital,” kata Suko.
Dosen Universitas Airlangga ini menyarankan agar pemerintah fokus pada peningkatan infrastruktur sekolah untuk menunjang kompetensi siswa.
Layaknya banyak negara maju yang tidak mempermasalahkan atribut.
“Soal seragam adat, pusat harus mengajak orang daerah untuk merumuskan. Sementara ini, daerah juga sudah melakukan penataan seragam juga. Termasuk pakaian nasional dan adat,” ungkap Suko.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Dinas Pendidikan Jatim
Aries Agung Paewai
Universitas Airlangga
Berita Surabaya Hari Ini: Peluncuran Koperasi Digital, Jadwal Commuter Line yang Baru |
![]() |
---|
Berita Surabaya Hari Ini: Golkar Buat Lomba Cipta Oleh-oleh, Investasi Mulai Naik, Prestasi Pelajar |
![]() |
---|
8 Landmark dan Ikon Budaya Kota Surabaya, Daya Tarik Wisata Ibu Kota Jawa Timur |
![]() |
---|
Rute dan Lokasi Parkir Parade Surabaya Vaganza, Hari Ini 25 Mei 2025 Mulai Pukul 13.00 WIB |
![]() |
---|
Patuhi Larangan Wisuda SMA/SMK di Jatim, Ini Cara Sederhana SMAN 2 Surabaya Rayakan Kelulusan Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.