Oknum Polisi Cabuli Putri Tiri

Oknum Polisi di Surabaya yang 4 Tahun Cabuli Putri Tiri Berlutut Merengek Minta Cabut Laporan

Oknum Polisi di Surabaya yang dilaporkan mencabuli putri tirinya selama 4 tahun sempat berlutut merengek meminta maaf kepada nenek korban

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi
Nenek korban, NH saat mendatangi pemeriksaan di Mapolres KP3 Surabaya, Sabtu (20/4/2024). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Aipda K (50) oknum Polisi di Surabaya yang dilaporkan mencabuli putri tirinya, AAF (15) selama 4 tahun sempat berlutut merengek meminta maaf kepada nenek korban di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak (KP3) Surabaya.

Momen tersebut diceritakan langsung oleh nenek korban, NH (52) saat bertemu awak media di Lapangan Mapolres KP3 Surabaya, Sabtu (20/4/2024).

Pertemuan itu, disebutnya sebagai momen kebetulan.

Pasalnya, sekitar pukul 13.00 WIB, NH ditemani adik-adik atau keluarga besarnya diminta penyidik untuk menandatangani sejumlah berkas hasil pemeriksaan di salah satu ruangan.

Di lorong ujung ruangan tersebut, tak disangka-sangka sosok terlapor atau terduga pelaku sedang digelandang oleh anggota Provost Polres KP3 Surabaya untuk menuju lokasi ruangan lain.

"Kami gak sengaja ketemu. Kami mau ke atas. Ternyata gak sengaja dia mau turun ditemani provost," kata NH.

Ternyata, terlapor menyampaikan permohonan maaf kepada NH dan anggota keluarganya yang lain.

Bahkan, tak cuma tutur kata seribu satu bahasa permohonan maaf, terlapor juga sempat berupaya memeluk dirinya seraya berlutut untuk meminta ampun.

Namun, NH mengaku menolak pernyataan dari terlapor, karena terselip kalimat yang justru membuatnya naik pitam.

Baca juga: Oknum Polisi di Surabaya Dilaporkan Cabuli Putri Tiri Selama 4 Tahun, Korban: Hampir Setiap Hari

Ternyata, ungkap NH, terlapor yang semula sempat meminta maaf, juga meminta dirinya mencabut laporan kepolisian atas kasus kekerasan seksual tersebut.

"Iya sempat ketemu. Dia minta dicabut (laporan), no. Saya gak mau. Lanjut (tetap proses). Saya sempat dirangkul, saya gak mau," tegas NH.

Bagi NH, kasus ini sudah menyinggung harga diri keluarga besarnya.

Selain itu, akibat perbuatan terlapor, sang cucu terpaksa harus menelan pil pahitnya. Masa depan sang anak yang hancur, termasuk kondisi psikisnya yang terguncang.

"Intinya dia minta dicabut (laporannya). Dia alasan kasihan anak-anak. Tetap saya gak mau. Iya ini soal nama baik dan kasihan sama anaknya juga," NH kembali menegaskan.

Mengenai kondisi kejiwaan sang cucu, nenek korban yang lain, SMH membeberkan fakta terbaru.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved