Kuliner

Bukan Nasi Pecel, Tapi Kuliner Unik Gombelwakcukdongti Ini Juga Banyak Diburu Di Madiun

Kuliner ini bukan Nasi Pecel, tapi adalah Gombelwakcukdongti, alias Sego Sambel Kluwak Pincuk Godhong Jati.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Wiwit Purwanto
surya.co.id/feb
Gombelwakcukdongti, alias Sego Sambel Kluwak Pincuk Godhong Jati buatan Sri Martini, Desa Sirapan, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Jumat (12/4/2024). 

SURYA.CO.ID, MADIUN  - Kuliner yang satu ini cukup unik namanya, rasanya pun khas dan selalu banyak dikunjungi wisatawan.

Kuliner ini bukan Nasi Pecel, tapi adalah Gombelwakcukdongti, alias Sego Sambel Kluwak Pincuk Godhong Jati.

Kuliner buatan Sri Martini ini, bisa didapat di Desa Sirapan, Kecamatan/Kabupaten Madiun, di tempat ini berbagai lauk pauk dihidangkan, demi memanjakan lidah penikmat kuliner.

Sri Martini menuturkan, Gombelwakcukdongti adalah nasi hangat dengan sambal Kluwak berwarna hitam pekat, dan dibungkus menggunakan daun jati. 

Dirinya juga mengklaim, pembeli bisa mengatur tingkat kepedasan sesuai dengan selera masing. Teksturnya lembut, rasa pedas yang nagih ditambah dengan gurihnya belut goreng.

“Warna hitam berasal dari bahan Kluwak yang merupakan bahan utama sambal buatan warga setempat. Untuk lauk kami menyediakan tempe, telur, patin, lele, belut dan sayur ubi jalar,” ujar Sri, Jumat (12/4/2024).

Sri mengaku sudah hampir lima tahun menyediakan menu makanan unik tersebut di angkringannya bernama Prama Ayu, yang berada di depan rumahnya. 

“Kuliner ini berawal dari bu Erni, istri Wabup Madiun Hari Wuryanto yang juga wakil Ketua PKK, datang mencoba sambal kluwak ini, kemudian diposting di sosial media. Sejak itu semakin ramai yang pesan,” ungkapnya. 

Ditanya soal cara pembuatannya, Sri menyebut tidak jauh berbeda dengan membuat sambal ulek pada umumnya. Bahan yang perlu disiapkan adalah kluwak sendiri, bawang putih, garam serta cabai rawit.

“Pembeli bisa menikmatinya dengan nasi dan lauk langsung. Kalau mau beli sambalnya saja bisa, dengan kemasan menggunakan kaleng sehingga aman dikirim hingga luar kota,” tuturnya.

Satu porsi Gombelwakcukdongti, lanjut dia, mulai Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per porsi tergantung lauk pauk yang diminta. Sedangkan untuk sambalnya saja dijual seharga Rp 35 ribu per kaleng.

“Disimpan dalam lemari es bisa awet satu minggu dan hanya sehari jika di suhu ruangan karena tanpa pengawet,” paparnya. 

Semakin nikmat, jika Gombelwakcukdongti juga disajikan dengan minuman khas yakni Jarecuruk atau minuman Jahe Sereh Kencur Jeruk yang diracik dan ditambah dengan gula aren agar semakin lezat rasanya. 

“Banyak juga dari kalangan pejabat Pemkab maupun legislatif yang mampir kesini, kalau yang pesan dari luar kota itu biasanya dari Jakarta, dan Klaten sering kirim kesana,” pungkasnya.

Sementara itu, Salah Satu Pembeli asal Madiun Dian mengungkapkan, Gombelwakcukdongti berbeda dengan sambal biasanya.

“Lebih lembut teksturnya, sambalnya juga tidak begitu pedas, dan gurihnya lain,” tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved