Berita Entertainment
Penyebab Kematian Babe Cabita karena Sakit Autoimun Langka, Dokter Spesialis Ungkap Pemicunya
Terungkap penyebab kematian Babe Cabita adalah karena sakit autoimun langka. Dokter Spesialis ungkap pemicunya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Kabar duka meninggalnya komika Babe Cabita saat ini tengah menggemparkan publik.
Penyebab kematian Babe Cabita pun tak luput jadi sorotan.
Babe Cabita yang meninggal sehari sebelum lebaran Idul Fitri, tentu menjadi pukulan berat buat keluarga sang komika.
Diketahui, Babe Cabita meninggal setelah dirawat di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2024), pukul 06.38 WIB.
Pria berusia 34 tahun itu sempat dirawat beberapa kali di rumah sakit, akibat sakit autoimun langka yang disebut Anemia Aplastik.
Baca juga: Biodata Babe Cabita Komedian yang Meninggal Dunia Hari Ini, Sempat Divonis Idap Penyakit Langka
Anemia Aplastik adalah penyakit yang menyerang tulang sumsum belakang hingga tidak mampu untuk memproduksi sel-sel darah.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Mayapada Hospital sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Iris Rengganis Sp PD-KAI, FINASIM, angkat bicara terkait penyakit ini.
Iris mengatakan, autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi menyerang dan mengeliminasi kuman justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.
Serangan sel imun tersebut dapat menimbulkan gejala sistemik yang mencakup berbagai macam organ.
Menurut Profesor Iris, penyebab penyakit autoimun belum diketahui pasti sampai saat ini.
Namun, faktor individu dan lingkungan disinyalir menjadi pemicu penyakit tersebut.
Faktor individu yang dimaksud adalah kerentanan genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi.
“Sementara itu, faktor lingkungan bisa berupa pola makan yang tidak sehat, stres psikologis, sampai intensitas bekerja yang berlebihan," kata Prof Iris dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (23/8/2021).
"Hal ini dapat menyebabkan munculnya penyakit autoimun pada individu yang rentan,” imbuhnya.
Baca juga: Kabar Babe Cabita usai Komika Divonis Penyakit Langka, Sempat Dikira DBD, Begini Kondisinya Kini
Profesor Iris melanjutkan, seiring perkembangan pola hidup manusia, penyakit autoimun tidak hanya menyerang masyarakat di negara nontropis, tapi juga masyarakat yang tinggal di daerah tropis. Salah satunya adalah Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.