Berita Viral
HEBOH Wanita Tak Terima Diminta Bayar Parkir Rp 10 Ribu, Kasus Tarif Parkir Sebelumnya Juga Viral
Viral Wanita Tak Terima Diminta Bayar Parkir Rp 10 Ribu, berikut dua kasus serupa yang sebelumnya tak kalah viral.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Jagat media sosial kini tengah dihebohkan dengan curhatan seorang wanita yang tak terima diminta bayar parkir sebesar Rp 10 ribu.
Ia memilih untuk ribut dengan juru parkir (jukir) ketimbang harus membayar tarif parkir yang tak wajar.
Curhatan wanita tersebut jadi sorotan karena ternyata banyak yang senasib dengannya.
Penarikan tarif parkir yang tak wajar bukanlah hal baru di kalangan masyarakat.
Sebelumnya beberapa kasus serupa juga sempat viral.
Baca juga: Pilih Ribut Ketimbang Bayar Parkir Rp 10 Ribu, Wanita di Bandung Dapat Perlakuan Buruk dari Jukir
Berikut beberapa kasus serupa yang dirangkum SURYA.co.id.
1. Parkir Rp 10 ribu Per Motor
Viral di media sosial, seorang tukang parkir diduga melakukan pungli di parkiran Family Mart di sekitaran Senayan, Jakarta Pusat.
Mengetahui hal ini, Satpol PP Kelurahan Gelora langsung menindaklanjutinya pada Selasa (13/6/2023).
Pihak Satpol PP juga telah melakukan koordinasi dengan pihak manager Family Mart bernama Dawud.
Terlihat dari unggahan video di akun Instagram resmi @satpolpp.dki, tempak tukang parkir tersebut diarahkan untuk membuat surat pernyataan bermaterai atas tindakannya itu.
"Pelaku diarahkan untuk membuat surat pernyataan bermaterai atas tindakan yang telah dilakukannya," tulis akun Instagram resmi @satpolpp.dki yang diunggah pada Rabu (14/6/2023).
Dilansir dari TribunJakarta.com, dalam unggahan itu, tampak tukang parkir tersebut didampingi langsung dari pihak Satpol PP.
Ia kemudian membacakan surat pernyataan yang ditulis dalam selembar kertas.
Tak berhenti sampai di situ, tukang parkir yang viral itu tampaknya juga dibawa Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk dimintai keterangan dan penanganan lebih lanjut.
Baca juga: Ada Juru Parkir Liar di Surabaya Pungut Tarif di Atas Ketentuan, Pemkot Lakukan Ini
Diketahui sebelumnya, tukang parkir liar yang berada di sekitar Senayan City, Tanah Abang, Jakarta Pusat meresahkan para pemotor.
Baru-baru ini aksi mereka pun direkam dan viral di media sosial pada Selasa (13/6/2023).
Dalam tayangan yang beredar, terlihat perekam video tampak marah dengan juru parkir di depan Family Mart karena pungli yang dilakukan.
"Jangan bikin peraturan parkir sembarangan, ya," ujar seorang perempuan dalam video tersebut.
"Semua ada peraturannya, semua ada peraturannya, ya. Jangan pungli ya, jangan pungli ya."
"Jangan meras. Semua orang berhak parkir, ya. Jangan larang orang parkir. Selama masih ada dan tempatnya betul, boleh. Sudah salah jangan ngeyel," katanya lagi.
Saat diprotes, tukang parkir itu pun merogoh saku celana bagian belakang dan mengembalikan uang ke pemotor itu sembari tersenyum.
Tukang parkir bertopi itu langsung meminta si pemotor untuk pergi meninggalkan lokasi parkiran.
Video yang diunggah kembali oleh akun @MidjanLa_2 di Twitter itu pun memicu respons dari warganet.
Mayoritas mereka bereaksi negatif terhadap aksi si tukang parkir tersebut.
Sebab dalam keterangan unggahannya mengatakan bahwa tukang parkir tersebut memaksa pemotor untuk membayar tarif parkir sebesar Rp 10 ribu.
Ia pun menolak saat diberi uang Rp 5000 oleh pengendara motor tersebut.
"Tukang parkir di area Family Mart, seberang Senayan City Jakarta, memaksa tarif parkir Rp 10 ribu rupiah untuk satu motor."
"Laporin ke Family Mart juga, biar diusir," kata @meow_Leader.
"Keuntungan tukang parkir bisa lebih besar dari pemilik toko, harus ditertibkan," kata @wrahardian2.
"Lagak kali kau bang, kesel banget gue lihatnya. Ayo guys bantu up dan viralin. Pemalakan nih dan masukin penjara aja @DivHumas_Polri," tulis @ahabibpaat25.
2. Tarif Parkir Rp150 Ribu di Lembang
Sempat viral video menayangkan sejumlah warga yang mematok tarif parkir Rp150.000 untuk kendaraan bus di kawasan wisata Farmhouse di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Kabar Dedi Taufik mengatakan harga tarif parkir yang mahal akan memberikan kesan negatif dari para wisatawan.
Imbasnya, jumlah kunjungan pun menurun dan kembali berdampak pada ekonomi masyarakat.
"Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi Covid-19," ujar Dedi Taufik saat dihubungi, Selasa (12/10).
Dedi Taufik mengaku mendapat banyak laporan serupa di daerah tujuan wisata lainnya di Jabar.
Ia bahkan pernah menemukan tarif parkir Rp150.000 di salah satu objek wisata yang dikelola bersama dengan warga setempat di wilayah selatan Jabar.
"Ketika itu kita panggil pengelola, aparat keamanan desa, masyarakat, karang taruna. Kita tekankan kalau mau jualan di tempat wisata tidak boleh sampai mahal-mahal apalagi sampai malak, kita berikan teguran," ucapnya.
Dedi mengimbau agar para pengelola objek wisata dan warga bisa bersinergi dan saling mendukung roda ekonomi terus berjalan di sektor pariwisata.
Video viral itu memperlihatkan seorang pengunjung mengeluhkan harga parkir bus yang mencapai Rp 150.000 di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Afrika, Kecamatan Lembang KBB.
Video itu diunggah sejumlah akun Instagram di antaranya @andreli48 dan @Infobandung.
Kanit Intel Polsek Lembang Iptu Dindin Sofian mengatakan, setelah video itu viral, polisi melakukan penelusuran dan menangkap tiga pelaku parkir liar. Saat ini, ketiganya sudah diamankan dan sedang dimintai keterangan.
"Jadi kronologinya melihat berita dari medsos ada video dari warga bahwa ada pungli tarif kendaraan di kawasan wisaga Farmhouse. Selanjutnya melakukan penyidikan dan pelaku sudah diamankan dimintai keterangan termasuk yang mengunggah video tersebut," ujar Dindin, saat dihubungi, Senin (11/10/2021).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku awalnya mempersilakan bus untuk parkir di lahan milik perorangan. Pelaku kemudian menyodorkan selembar tiket parkir dengan biaya Rp 150.000.
"Alasannya (pelaku) itu uang untuk menjaga keamanan. Kemudian yang menggunggah video itu keberatan. Tiket parkirnya juga bukan milik pemda," ujarnya.
3. Pilih Ribut Ketimbang Bayar Parkir Rp 10 Ribu

Terbaru, curhat seorang wanita asal Bandung yang ribut dengan juru parkir (jukir) gara-gara uang parkir Rp 10 ribu viral di medsos.
Keributan tersebut berawal saat wanita itu menolak bayar parkir sebesar Rp 10 ribu.
Ia bahkan menyebut tarif tersebut sudah seperti perampokan.
Hal ini sontak memantik amarah sang jukir.
Jukir tersebut langsung meneriaki si wanita agar tak parkir di sana.
Curhatan ini disampaikan oleh seorang pengendara mobil yang videonya diunggah oleh akun TikTok @rocketsquad.id.
Dalam keterangan unggahan tersebut, disebutkan bahwa pengendara mobil yang digetok harga parkir oleh jukir itu bernama Astrid.
Menggunakan Bahasa Sunda, Astrid menyampaikan keresahannya mengenai keberadaan jukir liar yang mematok harga semena-mena.
"Guys, tolong jangan suka memberikan uang (bernominal) besar ke tukang parkir yang menyebalkan, kebiasaan," ucap Astrid.
Astrid bercerita, dirinya hendak memarkirkan kendaraannya di Jalan Sultan Agung, Kota Bandung, untuk membeli makanan.
Lalu, ia dihampiri oleh jukir yang mematok harga parkir.
"Jadi saya tadi mau parkir di Jalan Sultan Agung, Bandung, paling parkir di pinggir jalan berapa sih, Rp2.000 atau Rp4.000 gitu ya," tuturnya.
"Saat saya mau parkir, si tukang parkir itu tiba-tiba mengatakan 'Neng, parkir di sini Rp10.000,'" ucapnya menirukan.
Perempuan itu pun tidak terima harus membayar uang parkir hingga Rp10.000.
"Saya enggak terima, 'saya sudah 25 tahun tinggal di Bandung, mana ada seperti itu,'" katanya.
"Udah gitu, jukirnya mengatakan, 'Memang segini (tarif parkir) di sini,'" ujarnya lagi.
Tak terima, Astrid pun menyamakan jukir itu dengan perampok.
"Terus saya jawab, 'Jangan gitu Mang, itu mah ngerampok namanya!'" tutur Astrid.
Setelah itu, jukir tersebut pun berteriak ke arah Astrid.
"Emang (jukir) berteriak, 'Udah jangan parkir di sini Neng kalau merasa dirampok, saya enggak maksa,'" ucapnya kesal.
Menurut Astrid, tindakan jukir itu sudah sama dengan pemaksaan.
"Jelas-jelas dengan dia ngusir begitu berarti maksa ingin saya bayar Rp10.000," keluhnya.
Kemudian, Astrid pun membeli jajanan berupa kue cubit di sekitar jalan tersebut.
Ketika kembali ke mobil, ia telah mempersiapkan uang sebesar Rp2.000 untuk membayar parkir.
Ia juga menyiapkan kamera untuk berjaga-jaga jika tukang parkir itu berbuat hal yang tidak diinginkan.
"Amang (jukir) tidak mau menghampiri, entah gengsi atau malu takut diviralkan," ungkapnya.
Astrid menuturkan, dirinya merasa tidak keberatan jika memang harus membayar tarif parkir lebih besar, asalkan tukang parkir itu memiliki perilaku yang santun.
"Saya bukannya tidak mau memberikan uang yang besar atau bagaimana, saya mau-mau aja asal tukang parkirnya baik," kata Astrid.
"Soalnya banyak banget tukang parkir yang tiba-tiba (meniupkan peluit) pas kita mau keluar, jadi saya susah sendiri parkir," tambahnya.
Sementara, para warganet pun banyak merasakan keluhan yang sama dengan pengendara mobil tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.