Ramadhan 2024
Doa Malam Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah, Dibaca Setelah Sholat Maghrib
Bacaan doa untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar. Doa ini bisa dipanjatkan setelah memasuki waktu sholat Maghrib
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1445 H, berikut bacaan doa malam lebaran yang bisa diamalkan setelah Sholat Maghrib.
Diketahui Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H bertepatan pada hari Rabu (10/4/2024).
Sementara Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menetapkan lebaran Idul Fitri pada sidang isbat yang digelar Selasa (9/4/2024) malam.
Bagi umat Islam, malam lebaran adalah salah satu waktu mustajab untuk memanjatkan doa.
Pada malam tersebut dianjurkan untuk banyak berdoa.
Melansir lama resmi Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, hal ini didasarkan pada riwayat Ibnu 'Asakir dari Abi Umamah, "Rasulullah SAW bersabda: Ada lima malam doa tidak akan ditolak: Malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha."
Ada banyak bacaan doa yang bisa dipanjatkan, salah satunya doa Sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk menghidupkan malam hari raya, awal Rajab, dan Nisfu Syaban berikut:
اللّٰهُــمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّـدٍ وَاٰلِهِ مَصَابِيْحِ الْحِكْمَةِ وَمَوَالِيْ النِّعْمَةِ، وَمَعَادِنِ الْعِصْمَةِ، وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ. وَلَا تَأْخُذْنِيْ عَلَى غِرَّةٍ وَلَا عَلَى غَفْلَةٍ، وَلَا تَجْعَلْ عَوَاقِبَ أَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً، وَارْضَ عَنِّيْ، فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ، وَأَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ، اللّٰهُــمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ
وَأَعْطِنِيْ مَا لَا يَنْفَعُكَ، فَإِنَّكَ الْوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ، اَلْبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ، فَأَعْطِنِي السَّعَةَ وَالدَّعَةَ، وَالْأَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَالْمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَى، وَأَفْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ، وَعَلَى أَوْلِيَائِيْ فِيْكَ، وَأَعْطِنِي الْيُسْرَ، وَلَا تَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ، وَأَعِمَّ بِذَلِكَ أَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَإِخْوَانِيْ فِيْكَ، وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âlihi, mashâbihil hikmati wa mawâlin ni’amti, wa ma‘âdinil ‘ishmati, wa‘shimnî bihim min kulli sû’in, wa lâ ta’khudznî ‘alâ ghirratin wa lâ ‘ala ghaflatin, wa lâ taj’al ‘awâqiba amri hasratan wa nadâmatan, wardlâ ‘annî, fa-inna maghfirataka lidh-dhâlimîn, wa anâ minadh dhâlimina, allâhumma ighfirl lî mâ lâ yadlurruka, wa a‘thinî ma la yanfa‘uka, fainnaka al-wâsi’ata rahmatuhu, al-badî’ata hikmatuhu, fa a’thinî as-sa‘ata wad da‘ata, wal amna wash shihhata wasy syukra wal mu‘âfata wattaqwâ, wa afrigh ash-shabra wash shidqa ‘alayya, wa ‘alâ auliyâi fîka, wa a‘thinî al-yusra, walâ taj’al ma’ahu al-‘usrâ, wa a’imma bidzâlika ahli wa waladî wa ikhwâni fîka, wa man waladanî minal muslimîna wal muslimâti wal mu’minîna wal mu’minâti.
Artinya, “Ya Allah limpahkan rahmat takzhim-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan.
Jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian, janganlah engkau jadikan akhir urusanku suatu kerugian dan penyesalan, ridhoilah aku, sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang zalim dan aku termasuk dari mereka.
Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu, sesungguhnya rahmat-Mu luas, hikmah-Mu indah, berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketakwaan.
Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu, berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan, liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin muslimat, serta kaum mukiminin mukminat.
Petunjuk dari Syekh Sayyid Ahmad bin Hasan al-'Athas, doa tersebut juga baik dibaca setelah membaca takbir hari raya dan takbir hari-hari Tasyrik".
Satlantas Polres Bangkalan Imbau Pemudik Beristirahat Setelah 4 Jam Berkendara |
![]() |
---|
Cerita Pemudik Asal Bekasi Tujuan Jember, Lolos Macet Saat Mudik dan Balik Lebaran 2024 |
![]() |
---|
6 Ribu Wisatawan Padati Pantai di Watulimo, Kapolres Trenggalek Pastikan Arus Lalin JLS Lancar |
![]() |
---|
Pertama Kalinya Simpang Tiga Ngantru Tulungagung Bebas dari Kemacetan Tahunan |
![]() |
---|
Jalur Jetakan-Cuwiri Tulungagung Macet Akibat Arus Kepulangan Wisatawan dari JLS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.