Gempa Tuban

Sepekan Berlalu, Getaran Gempa Masih Dirasakan Warga Pulau Bawean Kabupaten Gresik

Sudah sepekan berlalu usai pulau Bawean Gresik dilanda gempa yang berpusat di perairan utara Tuban, Jumat (22/3/2024).

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa BPBD Kabupaten Gresik
Warga di Pulau Bawean Gresik masih bertahan di tenda pasca gempa Tuban yang terjadi, Jumat (22/3/2024). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Sudah sepekan berlalu usai pulau Bawean Gresik dilanda gempa yang berpusat di perairan utara Tuban, Jumat (22/3/2024).

Hingga Jumat (29/3/2024), getaran gempa masih dirasakan warga di Pulau Bawean.

Berdasarkan info BMKG di aplikasi X, Gempa Susulan Mag:4.8, 29-Mar-24 04:23:03 WIB, Lok:5.86 LS,112.52 BT (127 km TimurLaut TUBAN-JATIM), Kedlmn:10 Km, Dirasakan di Bawean, Lamongan, Gresik, Tuban II-III MMI, Pati, Rembang II MMI ::BMKG-PGR VII

"Tadi pas subuh gempa susulan terasa," kata M. Farid warga Sangkapura.

Data dari BMKG mencatat per tanggal 28 Maret 2024, jam 00:00 telah terjadi
total 342 kali gempa tektonik, dengan Magnitudo terbesar M6.5, terkecil
M2.6.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, laporan tim kesehatan lapangan para pengungsi yang bertahan di tenda-tenda pengungsian mulai terserang penyakit.

Yaitu demam, pusing, batuk, pilek, flu, diare, dan tekanan darah tinggi.

Warga kurang lebih sudah seminggu bertahan di tenda darurat.

Ada beberapa faktor yang membuat mereka bertahan.

Di antaranya khawatir gempa susulan dan bangunan rumah mereka rusak.

Sementara itu, Kodim 0817/Gresik menambah jumlah personil dengan menggunakan motor trail dan satu unit truk membawa bantuan logistik.

Semuanya telah tiba di Pelabuhan Sangkapura, Bawean Kabupaten Gresik. Kamis (28/3/2024).

Respon cepat terhadap terjadinya bencana alam (gempa Bawean) yang terjadi di wilayah teritorial, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar meminta perkuatan tambahan personel Kodim 0817/Gresik untuk segera membantu masyarakat korban gempa di pulau Bawean.

"Penambahan personel dengan membawa kendaraan trail untuk mobilitas dalam peninjauan maupun pemberian bantuan pada lokasi yang jauh. Selain itu, ada satu unit truk untuk membawa bahan bakar dan juga sayuran guna mendorong logistik dapur lapangan." jelasnya.

Personil berangkat kemarin malam, sekitar pukul 22.30 Wib dari Pelabuhan Paciran menggunakan Kapal Gili Iyang dan baru sampai di pelabuhan Sangkapura Kamis pagi sekitar pukul 07.00 Wib.

Selain bantuan berupa fisik, juga akan diberikan bantuan motivasi terhadap masyarakat agar kembali pulih dari trauma menghadapi bencana.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved