Persebaya Surabaya

Daftar Keputusan Kontroversi Wasit di Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Termasuk Penalti ‘Ghoib’

Inilah daftar empat keputusan kontroversial wasit di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, termasuk penalti 'Ghoib' Singo Edan. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Fatkhul Alami
Persebaya
Robson Duarte saat dijegal oleh Bagas Adi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya 

SURYA.co.id, - Inilah daftar empat keputusan kontroversial wasit di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, termasuk penalti 'Ghoib' Singo Edan. 

Seperti diketahui, laga Arema FC vs Persebaya Surabaya diwarnai sejumlah keputusan kontroversial dari wasit Gedion Dapaherang

Lanjutan kompetisi Liga 1 2023/2024 diwarnai setidaknya empat keputusan krusial serta kontroversial. 

Keputusan itu pula disinyalir banyak merugikan pihak Persebaya Surabaya. 

Mulai dari tak memberikan hadiah penalti, hingga mendapatkan hukuman penalti ghoib. 

Persebaya Surabaya masih beruntung karena berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan tipis 1-0 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. 

Center bek Persebaya, Yan Victor melakukan selebrasi usai menjebol gawang Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) malam. Laga berakhir 0-1 untuk Persebaya.
Center bek Persebaya, Yan Victor melakukan selebrasi usai menjebol gawang Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) malam. Laga berakhir 0-1 untuk Persebaya. (Foto Istimewa Persebaya Surabaya)

Lantas, apa saja keputusan kontroversial wasit yang terjadi di atas lapangan? 

Simak selengkapnya berikut ini. 


1. Paulo Henrique Dijatuhkan Teguh Amiruddin

Di pertengahan babak pertama, Paulo Henrique mendapatkan peluang one on one di kotak penalti melawan penjaga gawang Teguh Amiruddin. 

Paulo Henrique nampak memenangi perebutan bola terlebih dahulu, dan kiper Arema FC justru menjatuhkan sang striker di kotak terlarang. 

Namun wasit enggan memberikan penalti. 


2. Kaki Paulo Henrique Ditahan Bagas Adi 

Paulo Henrique lagi-lagi membuat Arema FC kesusahan di kotak penalti. 

Di awal babak kedua, umpan terobosan Bruno Moreira disambut dengan sprint oleh Paulo Henrique. 

Perebutan bola pun terjadi antara Paulo Henrique dan dua pemain Arema FC yaitu Teguh Amiruddin dan Bagas Adi. 

Teguh Amiruddin yang keluar dari sarangnya berupaya untuk memotong bola, tetapi ia malah menghadang laju rekannya sendiri. 

Walhasil Bagas Adi terjatuh. 

Jatuhnya Bagas Adi disertai dengan tarikan tangannya ke kaki Paulo Henrique yang sudah melenggang bebas tanpa kawalan. 

Membuat Paulo Henrique kehilangan keseimbangan dan jatuh di dalam kotak penalti lawan. 

Pelanggaran ini masih belum juga membuat Persebaya mendapatkan hadiah penalti. 

3. Robson Duarte Dijatuhkan di Kotak Penalti

Pelanggaran ketiga terjadi pada penghujung laga. 

Robson Duarte yang menusuk dari sisi kanan pertahanan Arema FC berusaha dikawal oleh Bagas Adi. 

Robson Duarte saat dijegal oleh Bagas Adi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya
Robson Duarte saat dijegal oleh Bagas Adi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya (Persebaya)

Bagas Adi rupanya melakukan kontak fisik yang membuat Robson terjatuh di kotak penalti. 

Bola yang dibawa oleh Robson juga tak bergerak, menandakan hanya ada kontak fisik yang terjadi di dalam kotak terlarang. 

Tetapi wasit Gedion lagi-lagi tak memberikan hadiah penalti bagi Persebaya


4. Penalti 'Ghoib' Arema FC 

Sementara Persebaya mempunyai momentum 3 kali yang berpotensi mendapatkan penalti, Arema FC justru menjadi klub yang mendapatkan hadiah tendangan penalti. 

Peristiwa itu terjadi di menit ke-60, berawal dari tendangan Flabio Soares yang membentur Dusan Stevanovic, bola liar kemudian mengarah ke Kadek Raditya. 

Bola kemudian menyentuh dada Kadek di dalam kotak penalti. 

Meski dalam tayangan ulang terlihat jelas bola terkena bagian dada, tetapi wasit tetap memberikan penalti pada Arema FC

Melihat prosesnya, netizen ramai-ramai menyebut bahwa itu merupakan penalti 'Ghoib'. 

Tendangan penalti yang kemudian dieksekusi oleh Dedik Setiawan berhasil ditepis oleh penjaga gawang Persebaya Surabaya, Andhika Ramadhani. 

Paul Munster Sudah Wanti-Wanti dari Awal

Sebelum pertandingan, Pelatih Persebaya Paul Munster bahkan sudah mewanti-wanti terkait permasalahan kepimpinan wasit. 

Pasalnya Persebaya dianggap mendapatkan kepemimpinan wasit yang buruk dalam beberapa laga terakhir. 

Pelatih asal Irlandia Utara itu tidak mau kejadian kurang baik yang dialami Persebaya di laga-laga sebelumnya, yaitu wasit kurang fair play, terjadi pada laga pekan ke-30 Liga 1 2023/2024 ini.

"Saya sangat memperhatikan secara khusus, terutama dari sisi wasit, saya berharap dan berdoa malam nanti wasit bisa berlaku adil, fair play, sehingga bisa menjadikan pertandingan sangat bagus," ungkap Paul Munster.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved