Berita Tulungagung
Tingkat Kematian Akibat Kasus DBD di Tulungagung Melonjak Dua Kali Lipat Dibanding Tahun 2023
Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung hingga 18 Maret 2024, tercatat ada 236 kasus
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Situasi ini yang menyebabkan sejumlah pasien kesulitan mendapatkan tempat perawatan.
Kondisi ini, juga disebut sebagai siklus tahunan saat masuk masa pancaroba.
"Trennya setiap Desember, Januari sampai Maret, puncaknya orang sakit. Ini terkait bergantian musim," paparnya.
Saat cuaca lembab, maka vektor penyakit juga ikut meningkat. Seperti nyamuk, lalat dan cacing.
Situasi saat ini selain DBD, pasien lain yang ikut meningkat seperti demam tifoid.
Kondisi ini akan menurun saat mulai masuk musim kemarau, karena vektor penyakit juga berkurang.
"Tren DBD juga akan menurun seiring pergantian ke musim panas," pungkas dr Kasil.
Sebelumnya, pasien DBD banyak yang kesulitan mendapatkan tempat perawatan.
Situasi ini terjadi, karena lonjakan pasien sehingga ruang perawatan tidak bisa menampung.
Sementara pasien tidak mau antre di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan memilih klinik yang bisa rawat inap.
Padahal pasien lebih terjamin selama di IGD, karena pengawasannya lebih intens.
Berita Tulungagung
kasus DBD di Tulungagung
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Kepala Dinkes Tulungagung dr Kasil Rokhmat
Tulungagung
Dinkes Tulungagung
Pemulihan Jalan dan Jembatan Putus, Pemkab Tulungagung Ajukan BTT Rp 16 Miliar ke Pemprov Jatim |
![]() |
---|
Pemkab Tulungagung Akan Ajukan BTT untuk Perbaikan Jalan Sendang-Karangrejo dan Jembatan Junjung |
![]() |
---|
Sampah dari Kalidawir Nyaris Memutus Jembatan Junjung Tulungagung, Sejumlah Tanggul Terancam Jebol |
![]() |
---|
Daftar Lengkap Pemenang Balap Sepeda Hell2Man Seri Ketiga Tulungagung |
![]() |
---|
173 Pesepeda Ikuti Hell2Man, Taklukan Rute Ekstrem Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.