Persebaya Surabaya

Bonek Hok'a-Hok'e Tidak Hanya Loyal ke Persebaya tapi Gemar Aksi Sosial

Bonek Hok'a-Hok'e punya filosofi penamaan komunitas ini diambil dari salah satu genre dangdut

Penulis: Khairul Amin | Editor: Fatkhul Alami
Dok Bonek Kok'a-Hok'a
Bonek Hok'a-Hok'e punya filosofi penamaan komunitas ini diambil dari salah satu genre dangdut. Bonek satu ini loyal dudkung Persebaya dan gemar bersosial 

SURYA.co.id | SURABAYA - Mendengar kalimat Hok'a-Hok'e, tentu bayangan akan langsung tertuju pada dangdut koplo, genre dangdut dengan lirik dan goyangan yang khas.

Bonek Hok'a-Hok'e punya filosofi penamaan komunitas ini diambil dari salah satu genre dangdut tersebut.

"Dinamakan Bonek Hok'a-Hok'e karena saat itu saya dan teman-teman waktu kumpul di warkop mendengarkan lagu dangdut koplo," ungkap Eko, salah satu pendiri komunitas menceritakan pada surya.co.id, Selasa (26/3/2024).

Meski nama terkesan "santuy", Eko menjelaskan, visi misi dan aktivitas Bonek Hok'a-Hok'e cukup serius.

"Filosofi kami menjadi komunitas yang aktif kegiatan positif serta kreatif sesuai dengan slogan komunitas 'mendukung kebanggaan dengan kreatif tanpa ada embel-embel menakutkan,' seperti terror atau horor dll," ucap pria yang saat ini domisili di Sidoarjo tersebut.

Selain total mendukung tim kebanggaan, yaitu Persebaya, mereka juga aktif kegiatan sosial kemasyarakatan, baik individual secara komunitas atau kolaborasi dengan komunitas juga forum lain.

"Seperti galang donasi korban bencana, bagi-bagi takjil, sahur on the road, baksos ke Panti Asuhan Bonek hingga nobar," kata Eko.

"Harapannya, Bonek Hok'a-Hok'e dengan segala aktivitas sosialnya bisa regenerasi Bonek pada umumnya dan menunjukkan bahwa Bonek mulai berubah ke arah yang baik dan tidak arogan, sehingga bisa diterima semua kalangan masyarakat sekitar pada umumnya," tambah pria yang akrab disapa Cak Eko tersebut.

Aktivitas sosial itu sudah dilakukan tiga tahun terakhir sejak Bonek Hok'a-Hok'e berdiri pada 15 Februari 2021 lalu.

Eko cukup senang, semua kegiatan sosial kemasyarakatan disambut baik pleh anggota Bonek Hok'a-Hok'e.

"Awal terbentuk sebenarnya di 15 Januari, namun teman-temen ikrar untuk menjadikan komunitas secara luas di tgl 15 Februari atau lebih tepatnya valentine day, biar mudah diingat aja," katanya sambil tersenyum.

Perjalanan komunitas yang sudah memasuki usia tiga tahun, disebutnya bukan perkara mudah, banyak tantangan yang sudah dilalui.

"Bagi saya pribadi mungkin tantangannya waktu, karena rata-rata anggota sudah berkeluarga, namun untuk komunikasi tetap berjalan baik secara langsung di basecamp atau via group wa," jelas Cak Eko.

Akibat situasi tersebut, kumpul komunitas tidak harus rapat resmi, ini juga sesuai dengan latar belakang penamaan komunitas.

Mereka lebih sering bercengkrama di basecamp komunitas, tepat di Warkop Elje, Desa Dungus, Sukodono, Sidoarjo.

Halaman
12
Sumber: Surya Cetak
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved