Lifestyle

4 Cara Mudah Mulut Bebas Bau Saat Berpuasa, Berikut Tips Dari drg. Olga Vionita Lay

Tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan menjaga nafas tetap segar selama menjalankan bulan puasa dari drg. Olga Vionata

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Wiwit Purwanto
Surya.co.id/nur ika
drg. Olga Vionata memberikan tips untuk menjaga kesehatan gigi dan menjaga nafas tetap segar selama menjalankan bulan puasa. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA- Head Dentist Satu Aesthetic Dental Center drg. Olga Vionita Lay menyebut bau mulut dapat terjadi karena banyak hal.
 
Di antaranya masalah rongga mulut akibat sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Sisa makanan tersebut kemudian menimbulkan bau tidak sedap.
 
Faktor lain adalah cara membersihkan gigi yang kurang tepat juga dapat menimbulkan masalah gigi hingga bau mulut.
 
Berikut ini tips yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan menjaga nafas tetap segar selama menjalankan bulan puasa dari drg. Olga Vionata :

1. Konsumsi air putih
 
“Konsumsi air putih yang banyak, menghindari makanan yang berbau tajam, kemudian sikat gigi, sebenarnya rongga mulut banyak faktor misal dari makanan yang dikonsumsi saat sahur dan cara membersihkan giginya,” ungkap drg. Olga Vionata saat mengenalkan cabang baru Satu Aesthetic Dental Center di Surabaya, Selasa (26/3/2024).
 
2.Rajin gosok gigi

Gosok gigi minimal dua kali setelah makan dan sebelum tidur dapat menghilangkan sisa makanan yang tertinggal di area mulut yang dapat menyebabkan timbulnya bau tak sedap.
 
Menggosok gigi tidak hanya mencegah bau mulut. Hal itu merupakan cara untuk menjaga kesehatan gigi. Penggunaan benang atau pembersih interdental untuk menghilangkan partikel makanan dan plak dapat membantu sela gigi lebih bersih.
 
“Sikat gigi tetap dua kali sehari, kalau memang ada waktu bisa juga ditambah menggunakan dental floss, jauh lebih baik,” ungkapnya.
 
3. Bilas dan kumur

Berikutnya adalah bilas atau kumur mulut menggunakan obat kumur setelah sahur. Penggunaan kumur disebut menambah perlindungan kebersihan gigi.
 
Sebab, obat kumur disebut dapat melonggarkan dan membebaskan potongan sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi. Selain itu juga dapat menyegarkan mulut.
 
“Obat kumur bisa menjangkau semua sela gigi yang tidak bisa dijangkau sikat gigi,” sebutnya.
 
4. Konsultasi ke dokter gigi

Berkonsultasi ke dokter gigi juga disarankan dan paling tidak dua kali dalam setahun melakukan pembersihan karang gigi atau scalling. 
 
Jika dirasa kondisi gigi dan bau mulut masih kurang nyaman, dapat dilakukan tiga bulan sekali. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh pembentukan plak berlebih.
 
“Karena tidak semua orang selama enam bulan baru terbentuk karang gigi, ada yang tiga bulan sudah terbentuk karang giginya. Deket lebaran misal datang ke dental care untuk scalling,” ungkapnya.
 
Masalah lain yaitu kondisi gigi berlubang yang dapat mempengaruhi mulut bau tak sedap dan masalah gusi. Hal ini terjadi akibat sisa makanan mudah masuk dan melekat pada lubang gigi.
 
Akumulasi sisa makanan tersebut dapat menyebabkan kemunculan bakteri penyebab bau mulut yang terus berkembang.
 
“Kondisinya beda-beda juga, misal punya gigi yang cepat berlubang atau berkarang gigi, harus lebih aware lagi untuk ke dokter gigi. Idealnya enam bulan sekali,” ungkapnya.
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved