Gempa Tuban

Warga di Pulau Bawean Gresik Masih Rasakan Getaran Gempa, Lebih Memilih Tidur di Tenda Karena Takut

Hingga Senin (25/3/2024) ini, warga di Pulau Bawean Gresik mengaku masih merasakan getaran gempa dan mereka masih memilih tidur di tenda darurat

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa
Warga Pulau Bawean Gresik yang terdampak gempa melaksanakan ibadah salat dan masih bertahan di tenda darurat. 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Hingga Senin (25/3/2024) ini, warga di Pulau Bawean Gresik mengaku masih merasakan getaran gempa.

Akibatnya, warga masih memilih tidur di tenda darurat, karena rumah mereka mengalami kerusakan terdampak Gempa Bawean.

Faris warga di Kecamatan Tambak mengatakan, tadi siang ia mengaku masih merasakan gempa.

Sejak Jumat kemarin, ia juga mengatakan memilih tidur di tenda seadanya, karena khawatir gempa susulan.

Intensitas gempa jauh menurun dibanding hari sebelumnya.

"Getaran cuman beberapa detik tadi siang," ujar bapak satu anak ini.

Menurut Faris, terkait makanan, listrik dan air sejauh ini masih aman.

BPBD Gresik masih terus mengidentifikasi, guna penanganan darurat bencana gempa di Bawean teratasi dan berjalan dengan baik.

Pihak BPBD juga meminta kepada warga untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi maupun berita hoaks terkait tsunami dan lain lain.

Untuk diketahui, pasca bencana gempa berkekuatan magnitudo (M) 6.5 dengan kedalaman 10 km tersebut, mengakibatkan 2.972 rumah rusak ringan, 1.286 rumah rusak sedang dan 820 rumah rusak berat di Pulau Bawean.

Selain itu, terdapat 143 tempat ibadah rusak ringan, 10 rusak sedang dan 11 rusak berat.

Selanjutnya, 59 sekolah rusak ringan, 11 rusak sedang, 5 rusak berat, juga terdapat 1 pondok pesantren rusak sedang, 13 kantor rusak ringan, 1 kantor rusak berat dan 1 rumah sakit rusak ringan.

Gempa juga mengakibatkan 7 orang mengalami luka-luka. Empat di antaranya dari Kecamatan Tambak dan tiga korban luka lainnya berasal dari Kecamatan Sangkapura.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah menetapkan status tanggap darurat bencana di Pulau Bawean selama 21 hari, mulai 22 Maret hingga 11 April 2024.

Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Letjen Suharyanto berpesan agar penanganan fokus pada kebutuhan dasar.

Rapat koordinasi percepatan penanganan Gempa Bawean digelar di Aula Graita Eka Praja Kantor Pemkab Gresik, yang juga dihadiri oleh PJ Gubernur Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, pimpinan daerah kabupaten/kota yang terdampak Gempa Bawean serta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.

Letjen Suharyanto menyatakan tanggap bencana akan difokuskan di Pulau Bawean, karena sulitnya transportasi ke lokasi terdampak.

Pengiriman bahan dasar logistik berupa makanan pokok, pakaian dan sanitasi menjadi prioritas awal.

Kemudian, baru masuk pada tahap pendataan dan penggantian kerugian infrastuktur yang rusak akibat gempa.

“Saya mohon agar kebutuhan dasar didahulukan, ini termasuk kebutuhan normatif, mungkin ada kebutuhan spesifik seperti pakaian wanita dan makanan bayi. Karena sifatnya pendahuluan, kalau kurang bisa diajukan,” jelas Letjen TNI Suharyanto pada forum rapat koordinasi, Senin.

Ia juga berpesan, koordinasi harus terus dilakukan dan terkait kebutuhan bisa di data secara berkelanjutan sampai status tanggap darurat selesai dan tidak ada gempa susulan.

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani juga mengajak para Kades se-Bawean untuk membuat Tim Kedaruratan di desa, agar komunikasi terkait koordinasi dan penyampaian informasi kepada masyarakat bisa jelas.

“Hari ini ada kapal yang mengangkut bantuan berangkat dari Pelabuhan Perak. Sampai saat ini juga semua terpantau aman dan terkendali baik terkait koordinasi, logistik, personel, rescue dan sistem tanggap darurat juga teraktivasi dengan baik dan mudah sehingga tidak ada masalah,” tambahnya.

Bupati Gus Yani, hari ini juga memberangkatkan bantuan dari Kementerian Sosial RI berupa bahan pokok, kebutuhan dasar sehari-hari dan dapur lapangan TNI AD beserta Tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Gresik.

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa terlaksana dengan baik, kami doakan masyarakat Bawean terus dijaga dan terselamatkan. Yang paling penting trauma healing, tidak ada rasa kekhawatiran lagi bagi warga Bawean,” tutur Gus Yani saat pada pemberangkatan tim dan bantuan di halaman Kantor Pemkab Gresik.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved