Ramadhan 2024

Ciri-ciri Orang Dapat Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan

Malam Lailatul Qadar merupakan waktu istimewa di bulan suci Ramadhan. Apa ciri-ciri orang yang mendapatkan malam istimewa tersebut?

Penulis: Arum Puspita | Editor: Adrianus Adhi
CANVA
ILUSTRASI Lailatul Qadar 

SURYA.CO.ID - Berikut ini ciri-ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. 

Seperti diketahui, malam Lailatul Qadar merupakan waktu istimewa di bulan suci Ramadhan.

Dalam Surat Al Qadr ayat 1-3, disebutkan bahwa Lailatul Qadar juga disebut sebagai satu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.”(QS.AlQadr:1-3).

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Sebagian ulama berpendapat, bahwa malam Lailatul Qadar jatuh di antara 10 hari terakhir Bulan Ramadan.

Ada juga ulama yang menyebut bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada tanggal-tanggal ganjil yaitu malam 21 Ramadan, malam 23 Ramadan, malam 25 Ramadan, malam 27 Ramadan dan malam 29 Ramadan.

Hal ini dijelaskan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah di akun YouTube Ceramah Ust pada 6 Mei 2021 lalu.

Adapun dalil yang menjadi landasan pendapat tersebut adalah hadist, salah satunya:

Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha bahwasannya "dahulu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara dalam Firman Allah SWT Surat Al Qadr, salah satu keutamaan malam Lailatul Qadar adalah mendapat ampunan dosa bagi orang yang melaksanakan sholat malam pada waktu tersebut.

Rasulullah bersabda (HR. Imam Bukhari):

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” 

Berdasarkan hadist tersebut, maka amalan utama di malam Lailatul Qadar adalah mengerjakan Sholat Malam.

Amalan Malam Lailatul Qadar

Ustadz Abdul Somad mengutip sebuah hadist untuk menjelaskan amalan malam Lailatul Qadar.

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802 )

"Siangnya siam (puasa Ramadan). Siam itu puasa tapi tetap beraktivitas tapi menundukkan pandangan, tahan lidah," ujar Ustadz Abdul Somad.

"Sedangkan malamnya qiyam (tegak). Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, habis Magrib ke Isya, habis Isya dengarkan kultum habis itu tarawih, habis tarawih witir, lalu tadarus, tidur. Jangan nonton televisi, nanti payah tahajud malam," pesan Ustadz Abdul Somad.

"Jam 3.00 bangun, dirikan sholat tahajud. Maka tahajud 8 rakaat tiap malam, yang uda witir tidak perlu witir lagi. Kemudian baca istighfar," jelasnya.

"Allah SWT tidak menunjukkan siapa yang akan mendapatkan lailatul qadar, supaya kita senantiasa berharap," tutupnya.

Doa Malam Lailatul Qadar

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allaahumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia, Engkau Mencintai Pemaafan, maka maafkanlah aku.

Ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar

Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan Ustad Somad yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.

Perubahan yang dimaksud, kata Ustad Somad, bukanlah perubahan fisik melainkan perubahan perilaku.

"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan. Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," ujar Ustad Abdul Somad.

"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS.

Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.

Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.

Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.

Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.

Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved