Kesehatan

Studi Terbaru Ungkap Konsumsi Tahu Bermanfaat Turunkan Resiko Penyakit Diabetes

Tahu tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam menangani risiko diabetes.

Editor: Wiwit Purwanto
Surya.co.id/istimewa
Tahu, makanan yang sangat familiar di masyarakat 

SURYA.CO.ID – Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa tahu, makanan nabati yang familiar terbuat dari kacang kedelai.

Tahu tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam menangani risiko diabetes.

Diabetes, kondisi kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh memproses gula darah, menjadi masalah kesehatan global yang meresahkan.

Nah pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi tahu secara teratur dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.

Tahu, yang telah lama menjadi bagian penting dari diet Asia, terkenal karena kandungan nutrisinya yang melimpah

Dibuat dari kacang kedelai yang diolah dengan proses fermentasi, tahu kaya akan protein nabati, serat, serta memiliki indeks glikemik yang rendah.

Menurut para peneliti, kandungan nutrisi tahu, terutama protein dan serat, berkontribusi pada pengaturan gula darah yang lebih stabil dalam tubuh.

Dengan konsumsi tahu secara teratur, kemungkinan terjadinya lonjakan gula darah dapat diminimalkan, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Penelitian ini memberikan tambahan dukungan untuk memasukkan tahu ke dalam diet sehari-hari sebagai strategi pencegahan diabetes yang efektif.

Namun, para peneliti juga menekankan pentingnya memperhatikan metode pengolahan dan asupan total makanan untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.

Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, ahli kesehatan menyarankan agar konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan besar dalam pola makan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada atau memiliki riwayat keluarga diabetes.

Diketahui bahwa penderita diabetes tipe 2 sering mengalami masalah kesehatan yang melibatkan ginjal, dimana tubuh mereka mengeluarkan protein dalam jumlah berlebihan melalui urine.

Namun, sebuah penelitian baru-baru ini menyoroti manfaat potensial protein nabati, khususnya protein kedelai, dalam mengatasi masalah ini.

Penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi protein kedelai dalam makanan mereka mengeluarkan jumlah protein yang lebih sedikit melalui urine dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi protein hewani.

Para peneliti mengusulkan bahwa efek ini bisa menjadi berita baik bagi pasien diabetes tipe 2 yang berjuang dengan masalah ginjal.

American Diabetes Association (ADA) juga memberikan dukungan terhadap konsep ini.

Mereka menyatakan bahwa protein nabati, termasuk protein dari kedelai, merupakan pilihan yang baik bagi penderita diabetes karena memiliki lemak dan serat yang sehat.

Protein tanpa lemak yang dikombinasikan dengan nutrisi lain pada waktu makan dapat membantu menghasilkan kadar glukosa yang lebih stabil dalam tubuh

Dr. Rachel Chen, seorang ahli diet yang terlibat dalam sebuah penelitian, menjelaskan, “Penggunaan protein kedelai dapat memberikan manfaat ganda bagi penderita diabetes tipe 2. Tidak hanya membantu mengurangi kerja ginjal yang berlebihan dengan mengurangi jumlah protein yang dikeluarkan melalui urine, tetapi juga membantu dalam pengaturan gula darah dengan cara yang lebih seimbang,” ungkapnya.

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini masih membutuhkan lebih banyak pengujian untuk memvalidasi temuan tersebut

Namun, konsep penggantian protein hewani dengan protein nabati, khususnya dari kedelai, sebagai bagian dari strategi pengelolaan diabetes tipe 2, menunjukkan potensi yang menarik.

Meskipun demikian, para ahli kesehatan menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat perubahan signifikan dalam pola makan, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada atau memiliki riwayat keluarga diabetes.

Dengan demikian, sementara penelitian ini menyoroti manfaat potensial protein kedelai bagi penderita diabetes tipe 2, pendekatan holistik terhadap pengelolaan kondisi ini tetap diperlukan, termasuk diet seimbang dan pengelolaan kadar gula darah secara teratur

Selain itu, juga perlu diketahui kandungan nutrisi dalam tahu, senada dengan yang dilansir di dalam Kompas.com dengan judul “Apakah Tahu Bisa Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes?”

Kalori: 144

Protein: 17 g

Karbohidrat: 3 g

Serat: 2 g

Lemak: 9 g

Kalsium: 53 persen dari Nilai Harian (Daily Value/DV)

Mangan: 51 persen dari DV

Tembaga: 42 persen dari DV

Selenium: 32 persen dari DV

Vitamin A: 18 persen dari DV

Fosfor: 15 persen dari DV

Zat besi: 15 persen dari DV

Magnesium: 14 persen dari DV

Zinc: 14 persen dari DV

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved