Gempa Tuban

Gempa Tuban, Petrokimia Gresik Sebagai Objek Vital Nasional Dipastikan Aman, Karyawan Dievakuasi

Salah satu gedung Petrokimia Gresik diduga retak akibat gempa bumi susulan dengan kekuatan 6.5 Skala Richter (SR) di wilayah Tuban

Penulis: Sugiyono | Editor: irwan sy
sugiyono/surya.co.id
Karyawan Petrokimia Gresik keluar gedung kantor yang diduga retak akibat gempa Tuban, Jumat (22/3/2024). 

SURYA.co.id | GRESIK - Salah satu gedung Petrokimia Gresik diduga retak akibat gempa bumi susulan dengan kekuatan 6.5 Skala Richter (SR) di wilayah Tuban, Jumat (22/3/2024).

Gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 15.52 WIB, membuat manajemen Petrokimia Gresik mengambil langkah-langkah keamanan dengan mengevakuasi para karyawan di kantor utama ke tempat pusat evakuasi di Halaman Gedung GOR Tridharma Petrokimia Gresik, Jalan Ahmad Yani.

SVP Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, merespons adanya peristiwa gempa bumi yang terjadi di laut Jawa dan terasa getarannya hingga di wilayah Gresik.

"Dengan ini, Petrokimia Gresik menyampaikan, sebagai objek vital nasional (obvitnas), operasional pabrik tetap berjalan sebagaimana mestinya," kata Adityo Wibowo.

Lebih lanjut Adityo Wibowo mengatakan, pada saat terjadi gempa, sebagai bagian dari implementasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), seluruh karyawan dievakuasi dan dikumpulkan di titik aman yang telah ditentukan yaitu di halaman GOR Petrokimia Gresik.

"Perlu kami informasikan, bahwa tidak ada korban jiwa ataupun korban luka dari kejadian gempa ini," imbuhnya.

Menurutnya, saat ini tim Petrokimia Gresik tengah melakukan pengecekan aset yang dimiliki Petrokimia Gresik secara keseluruhan, sehingga sebagai langkah mitigasi risiko operasional perusahaan.

"Termasuk gedung kantor pusat PT Petrokimia Gresik, dimana terdapat kerusakan pada lapisan luar keramik, yang kemungkinan terjadi akibat gempa, namun struktur utama bangunan telah dinyatakan aman melalui pengecekan yang dilakukan oleh Departemen Inspeksi Teknik dan pihak inspektorat eksternal," katanya.

"Untuk mengantisipasi gempa susulan, manajemen menugaskan tim untuk standby dan secara aktif memonitor kondisi operasional pabrik," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved