Berita Viral

Sosok Tante yang Siksa dan Masukkan Ponakan ke Dalam Karung Gara-gara Hal Sepele, Videonya Viral

Terungkap sosok tante yang menyiksa dan memasukkan keponakannya di karung yang videonya viral di media sosial. 

|
Editor: Musahadah
kolase tribun medan/istimewa
MS, tante yang siksa keponakan hingga memasukkan ke dalam karung di Tapanuli Tengah. 

SURYA.CO.ID - Terungkap sosok tante yang menyiksa dan memasukkan keponakannya di karung dalam video viral di media sosial. 

Dalam video yang diunggah di akun X (Twitter) @kegblgnunfaedh pada Selasa (19/3/2024) pukul 11.14 WIB itu tampak seorang anak sedang mengangkat dua jeriken dengan kedua tangannya tanpa menggunakan alas kaki.

Sementara video lain menampilkan anak tersebut dimasukkan ke dalam karung oleh seorang wanita yang dinarasikan sebagai tantenya.

"BIADAB INI GAES PLEASE BANTU VIRALIN YAH!! Kok bisa sih setega itu sma anak kecil padahal perempuan juga, gak ada otaknya nih tantenya," tulis pengunggah.

Lalu, siapakah perempuan yang dinarasikan sebagai tante itu? 

Hasil penelusuran polisi, perempuan itu berinisial MS (37), sementara korban PHN (8).

Sesuai narasi, MS adalah tante dari PHN. 

Mereka tinggal di Komplek Perumahan PT Nauli Sawit, Kelurahan Bajamas Kecamatan Sirandorung Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, membenarkan video yang ramai diperbincangkan itu.

Video tersebut diambil seorang saksi yang melihat penganiayaan tersebut. 

Akibat penganiayaan itu, korban mengalami memar di bagian kepala dan beberapa bagian tubuh.

Setelah video tersebut viral, ibu kandung PHN, Bintang Situmorang (40) melaporkan hal tersebut ke Polres Tapanuli Tengah.

“Ibu kandung korban atas nama Bintang Situmorang melaporkan kasus ini pada Selasa (19/3/2024) pukul 02.10 WIB usai melihat video tersebut,” ungkap Basa saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/3/2024).

Ia menuturkan, pelaku yang meminta agar korban dititipkan kepadanya dengan dalih menemani anaknya bermain.

Diketahui, PHN sudah tinggal dan dirawat bersama tantenya sejak Januari 2022 dan merupakan anak yatim sejak awal 2024.

Ayahnya meninggal dunia pada awal tahun 2024 dan ibunya merantau ke daerah Muara Pinang, Kota Sibolga bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) untuk mencari nafkah.

Basa menuturkan, MS kini telah diamankan di Polres Tapanuli Tengah sejak Selasa (19/3/2024) untuk menjalani pemeriksaan.

Emak-emak lakukan penganiayaan pada anak tirinya. Tega setrika tubuh sang anak karena jatah bulanan kurang.
Emak-emak lakukan penganiayaan pada anak tirinya. Tega setrika tubuh sang anak karena jatah bulanan kurang. (NET via Tribunnews)

Setelah ditangkap dan diinterogasi, pelaku mengakui perbuatannya telah menganiaya keponakannya sendiri.

Ia berdalih penganiayaan dilakukan karena emosi korban kerap pulang terlambat saat disuruh mengambil air.

"Setelah diinterogasi pelaku mengakui perbuatannya telah menganiaya korban. Mengaku emosi akibat korban terlambat pulang setelah disuruh mengambil air,"kata AKBP Basa Emden Banjarnahor, Rabu (20/3/2024).

Basa memastikan, untuk kelanjutan kasusnya, saat ini sedang ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tapanuli Tengah.

Jajaran Polres Tapanuli Tengah juga sudah berkoordinasi dengan pihak ibu kandung dan dinas terkait untuk kelanjutan perawatan serta tempat tinggal anak.

Pihaknya pun memastikan akan mencari solusi agar korban mendapatkan tempat yang lebih layak dan aman.

Polisi juga menyita barang bukti berupa karung bekas beras yang dipakai memasukkan korban ke dalamnya dan bambu diduga untuk memukul.

Tersangka diduga melanggar Pasal kekerasan terhadap anak dan terancam kurungan penjara maksimal 5 tahun.

"Terancam pidana penjara 3 sampai 5 tahun," tegasnya. (kompas.com/tribun medan)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved