Mat Halil Sebut Tim Muda Persebaya Harus Dipertahankan Setelah EPA

SURYA.co.id | SURABAYA - Tim Persebaya U-16 dan U-20 sudah menyelesaikan kompetisi Elite Pro Academy (EPA) 2023-2024. Hasilnya Persebaya U-16 finish di posisi ketiga dan Bajul Ijo U-20 menempati peringkat keempat.

Pasca EPA 2023-2024 yang bergulir selama enam bulan, para pemain Persebaya U-16 dan U-20 sudah dikembalikan ke klub asalnya masing-masing.

Ada satu pemain Persebaya U-20 yang dipanggil tim sepak bola Jatim proyeksi PON 2024 di DI Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), yakni Rafli Ar-Rasyid. Ia merupakan pemain yang bisa diplot sebagai bek kiri.

Rafli Ar-Rasyid sangat disayangkan apabila setelah EPA, timnya bubar.

Menurut Rafli, timnya sudah sangat kompak dan berdaya juang. ia berharap tim ini dijaga untuk menjadi lebih kuat. Kemudian bisa dipromosikan untuk bergabung di Persebaya senior.

"Dari seleksi sampai tanding kami sudah sama-sama kurang lebih selama satu tahun. Di luar jam tanding kami juga sering kumpul. Rasanya sudah seperti keluarga, sayang banget kalau kemudian berhenti begitu saja," aku Rafli.

Meski demikian, pemuda berdomisili Ketintang itu menyadari seperti itulah dunia sepak bola. Pemain di sebuah tim besar pasti ada yang datang dan ada yang pergi.

"Babak kualifikasi cabang sepak bola sebenarnya sudah dimulai sejak awal Maret kemarin. Tapi saya lebih memilih untuk istirahat dulu, setelah lebaran akan saya maksimalkan," tutur Rafli.

Sony Setiawan, pelatih Persebaya U-20 mengaku sebenarnya setelah selesai menjalani pertandingan terakhir EPA, banyak anak didiknya yang mulai didekati agen-agen pencari pemain. Ia pun mengaku tak mempersalahkan hal tersebut.

"Prinsip saya tidak akan menghalangi-halangi pemain berkembang meniti karir. Semua punya kesempatan yang sama," jelas Sony.

Mat Halil, pelatih Persebaya U-16 mengaku, dirinya menyayangkan bila tim yang sudah solid kemudian dibubarkan. Ia menilai tim muda tetap harus dipertahankan.

Pemain yang akan menginjak usia 18 dipastikan jangan sampai mrotol. Sementara yang masih usia 17 diproyeksikan untuk kompetisi Soeratin. Sehingga tahun selanjutnya baik pemain masih usia 17 bisa berkumpul kembali menjadi tim di kelompok usia 18 untuk memperkuat Persebaya mengarungi kompetisi EPA.

"Jadi pembinaan berkelanjutan gak bersambung putus nyambung-putus sambung. Namun, semua keputusan ada di tangan manajemen," terang Mat Halil. (ony)