Berita Lamongan
Upaya Dinkes Agar Kasus DBD di Lamongan Tak Meluas, Kini Sudah Ada 63 Penderita
Di Kabupaten Lamongan, kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai menggejala. Agar tidak meluas, Dinkes Lamongan intens melakukan sejumlah upaya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Di Kabupaten Lamongan, kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai menggejala.
Terdata, Januari hingga Maret 2024 ada sebanyak 63 penderita DBD.
Agar tidak meluas, Dinkes Lamongan intens melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Di antaranya melalui aksi 3M, yakni menguras tempat genangan atau penampungan air, menutup dan mengubur.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menggiatkan 3M. Aksi 3M sangat efektif membunuh nyamuk dan jentiknya," tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan dr Mafidhatul Laely kepada SURYA.CO.lD, melalui Kepala Dinas Infokom Sugeng Widodo, Selasa (19/3/2024).
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk waspada akan kasus DBD dengan selalu aktif melakukan langkah 3M. Apalagi curah hujan sejak awal Maret masih cukup tinggi.
Imbauan tersebut, didasarkan terjadinya penambahan kasus DBD di Kabupaten Lamongan dari Januari hingga 18 Maret 2024, meski tidak ada kasus kematian.
Selain itu, pihak Dinkes Lamongan juga melakukan fogging di hampir rumah penduduk di seluruh kecamatan. Fogging, satu di antara langkah Dinkes untuk menekan berkembangnya DBD.
"Kasus DBD di Lamongan total dari Januari hingga Maret hari ini ada 63. Sedangkan pada bulan Maret mulai tanggal 1 hingga 18 ini ada 21 kasus," kata Fidha, sapaan dr Mafidhatul Laely, seraya menambahkan belum masuk kategori kejadian luar biasa.
Meski berdasarkan perhitungan atau rumus insidens rate (IR) (jumlah kasus DBD dibagi jumlah penduduk dikalikan seratus ribu penduduk, jumlah kasus di Kabupaten Lamongan terhitung rendah pada 2023 IR 16/100.000 jumlah penduduk dan pada tahun 2024 IR 1,9/100.000 jumlah penduduk, tetap harus dilakukan pencegahan dengan maksimal.
"Kasus DBD di Kabupaten Lamongan memang mengalami penurunan, dari tahun 2022 tercatat ada 416 kasus, pada 2023 terdapat 193 kasus, dan semoga di tahun 2024 dapat lebih terkendali lagi dan tidak ada kasus kematian," kata Fidha.
Ia menjelaskan, banyaknya kasus DBD saat musim hujan bukan hanya disebabkan oleh habitat nyamuk di genangan air bersih. Juga disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun.
"Maka dari itu, masyarakat juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi saat musim penghujan tiba, agar imun tubuh tidak menurun," pungkasnya.
Berita Lamongan
DBD di Lamongan
Dinkes Lamongan
demam berdarah
Sugeng Widodo
Lamongan
dr Mafidhatul Laely
Ibu-ibu di Kabupaten Lamongan Diajak Siapkan Generasi Masa Depan Bermoral dan Berkarakter |
![]() |
---|
Bantu Bibit Untuk Penanaman Pekarangan Pangan Bergizi, Polres Lamongan Wujudkan Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Pemakaman Polisi yang Tewas saat Cek BBM Ilegal di Kalimantan Timur Khidmat, Anak Korban Histeris |
![]() |
---|
Mendapat Bantuan Pupuk Non Subsidi dari Pemkab Lamongan, Petani Tambak Sumringah |
![]() |
---|
Lamongan Siaga Merah, Air Sungai Bengawan Solo Meluber Genangi Pemukiman Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.