Berita Viral

Rekam Jejak Dwikorita Karnawati Kepala BMKG yang Viral Sebut Gempa Megathrust Lumpuhkan Jakarta

Inilah rekam jejak Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG yang tengah viral gara-gara videonya bahas gempa megathrust lumpuhkan Jakarta.

Kompas.com
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Ia baru-baru ini viral karena videonya Sebut Gempa Megathrust Lumpuhkan Jakarta. Simak rekam jejaknya. 

Kembali, pada saat itu, Dwikorita Karnawati melanjutkan penelitian tentang Prediksi Bencana Hidrometeorologis dalam Program Post Doctoral di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang tahun 1997.

Alhasil, ia lantas mendapatkan Penghargaan Profesor Leverhulme untuk lebih mengembangkan penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat, di The Institute for Advanced Studies, Bristol University, Inggris pada tahun 2003.

Pada bulan Oktober 2011, penelitiannya dalam Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Partisipasi Masyarakat dipilih sebagai salah satu penelitian terbaik kategori Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor oleh International Consortium on Landslides (ICL), yang mengarah pada penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor.

Tak hanya itu, ia dianugerahi Program Penelitian Senior Fulbright untuk mengembangkan Integrasi Sensor Teknis dengan sensor Manusia untuk Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor, yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, AS pada 2011- 2012.

Baca juga: Nasib Amy BMJ Usai Bayinya Dibawa Aden Wong, Memohon Bantuan Jokowi hingga Perdana Menteri

Sejak tahun 2015, Dwikorita Karnawati dipercaya sebagai Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL).

Menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), sejak November 2017.

Dalam posisinya yang baru-baru ini sebagai Kepala Badan, ia aktif mendorong inovasi pada Teknologi Sistem Peringatan Dini dan Sistem Prakiraan Berbasis Dampak untuk Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, didukung oleh Big Data, Artificial Intelligent (AI), dan Internet of Things (IOT), yang juga terhubung ke Media Sosial, Mobile Aps dan You Tube.

Menerima pengakuan luas dari mitra nasional dan lokal serta dari berbagai organisasi internasional untuk pekerjaannya, Dwikorita Karnawati juga telah diundang untuk menjadi pembicara kunci dalam konferensi, pertemuan, dan acara di berbagai universitas dan lembaga di Amerika Serikat, Eropa, Australia, Selandia Baru, India, Jepang, Cina, dan Afrika, untuk berbagi praktik terbaik dari pengalamannya dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Sistem Peringatan Dini.

Videonya Viral

Dwikorita meluruskan, video yang viral itu telah dipenggal oleh pihak tidak bertanggung jawab sehingga dapat dimaknai berbeda oleh warganet.

Hal itu dinilai mampu menimbulkan keresahan masyarakat.

Baca juga: Dulu Sering Tampil di Layar Kaca, Aktor Ini Mendadak Masuk RS Kena Jantung Lemah, Ini Kondisinya

“(Video) itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2024 di Senayan, Jakarta," ungkap Dwikorita dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3/2024), melansir dari Kompas.com.

"Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) di Bali,” lanjut dia. 

Dwikorita menjelaskan, kata lumpuh yang dimaksudkan di hadapan Anggota Komisi V DPR RI adalah terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan oleh rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi, yakni Base Transceiver Station (BTS), akibat gempa megathrust.

Hal itulah yang coba diantisipasi oleh BMKG dengan membangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami atau InaTEWS sebagai fungsi back-up atau cadangan di Bali, meskipun di Jakarta sudah ada.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved