Hadiah Fantastis Jojo hingga Fajar/Ryan Usai Juarai All England 2024, Bawa Pulang Rp 20 M

Sempat terjadi insiden ketika Jonatan berusaha mengembalikan sambaran Ginting di depan net dengan blocking.

Tapi menurut wasit Jacob Syndberg asal Denmark, upaya Jonatan melakukan blocking termasuk fault karena terlalu dekat dengan net.

Sempat protes, Jonatan tetap mampu menjaga fokus dan memenangi reli berikutnya.

Ginting mulai mengejar 13-16 sampai 15-17, tapi Jonatan selalu berhasil menghindari kejarannya sampai mengamankan gim perama dengan skor 21-15.

Memasuki gim kedua, duel kedua pemain jauh lebih ketat sampai 6-6.

Namun, solidnya defens Jonatan susah ditembus Ginting. Adu drive cepat tersaji di gim kedua dengan lebih sering dimenangi Jonatan yang unggul 10-6.

Ginting mengejar setelah tiga kesalahan Jonatan membuatnya mendekat 10-9.

Bola tanggung dari Jonatan gagal dieksekusi Ginting, Jonatan memimpin di interval 11-9.

Setelah interval, nervous Ginting tampaknya belum benar-benar hilang. Dia melakukan kesalahan di titik yang sama, bola melebar di area backhand Jonatan.

Kedudukan 15-11 untuk keunggulan Jonatan. Ginting sempat mulai mengejar hingga 14-15.

Tapi servis tanggung Ginting harus ia bayar mahal setelah melahirkan bola tanggung yang disambar Jonatan. Unforced error di area net kembali muncul. Margin skor melebar lagi.

Defens Jonatan masih tak ada obat, Ginting kena serangan balik di kedudukan 18-14.

Eror Ginting makin tak tertolong, Jonatan terus memanfaatkan situasi hingga berhasil mengantongi match point dan mengunci kemenangan 21-14.

Jonatan menjadi satu-satunya kontestan yang berhasil juara di edisi kali ini dengan status non-unggulan alias underdog.

Keberhasilan Jonatan menjadi juara All England Open turut mengikuti jejak legenda hidup bulu tangkis Tanah Air seperti Rudy Hartono, Liem Swie King hingga Hariyanto Arbi.

Hariyanto Arbi merupakan tunggal putra Indonesia terakhir sebelum Jonatan yang mampu jadi juara di panggung All England pada edisi 1994 silam.