Berita Viral

Sosok Caleg di NTT yang Mendadak Mundur, Padahal Raih Suara Tinggi dan Karier Politiknya Moncer

Inilah sosok caleg di NTT yang mendadak mundur. Padahal raih suara tinggi dan karier politiknya moncer.

kolase SURYA.co.id
Ratu Wulla, Caleg di NTT yang Mendadak Mundur. Padahal Raih Suara Tinggi dan Karier Politiknya Moncer. 

SURYA.co.id - Sosok seorang calon legislatif (caleg) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mendadak jadi sorotan karena keputusannya untuk mundur.

Padahal, caleg tersebut meraup suara cukup tinggi.

Dan bahkan karier politiknya cukup moncer.

Dia adalah Ratu Wulla.

Ia maju dari daerah pemilihan (Dapil) II Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Habiskan Miliaran untuk Nyaleg, Komedian Ini Berpeluang Besar ke Senayan: Sudah Dipersiapkan

Surat pengunduran diri Ratu Wulla diterima oleh Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia August Mellaz saat memimpin Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Tingkat Nasional untuk Dapil II NTT pada Selasa (12/3/2024).

"Tentu suratnya kami terima nanti kami akan pelajari sendiri. Kami juga tidak akan sampaikaan di forum ini substansinya apa, karena yang pasti ini kan prosesnya memang rekapitulasi penghitungan perolehan suara," kata August, melansir dari Kompas.com.

Menurut saksi dari Partai Nasdem yang menyerahkan surat itu, Ratu Wulla disebut mengundurkan diri atas keputusan pribadi.

Menurut rekapitulasi KPU, Ratu Wulla yang merupakan Caleg Nasdem nomor urut 5 dari Dapil II NTT memperoleh 76.331 suara.

Perolehan suara Ratu Wulla, yang merupakan Isteri mantan Bupati Sumba Barat Daya dan politisi Markus Dairo Talu, unggul dari Caleg nomor urut 1 Dapil II NTT sekaligus salah satu pendiri Partai Nasdem, Viktor Bungtilus Laiskodat.

Menurut rekapitulasi KPU, Viktor yang merupakan mantan Gubernur NTT memperoleh 65.359 suara.

Baca juga: Sosok Nurin Natasha Turis Malaysia yang Beri Indonesia Rating 100, Jauh-jauh Beli Baju Lebaran

Siapa sebenarnya Ratu Wulla?

Dirangkum dari berbagai sumber, Ratu Wulla adalah politikus yang lahir Waikabubak, Nusa Tenggara Timur, pada 12 Oktober 1979.

Dia meraih gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Mataram pada 2002.

Dia aktif berorganisasi saat kuliah, yakni dengan menjabat Bendahara UKM Oikumene Universitas Mataram (1998–1999), dan Pengurus BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram (1999–2001).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved