Pilpres 2024

Nasib Connie Rahakundini setelah Polri Seriusi Laporan Rosan Roeslani Soal Fitnah Jabatan Prabowo

Begini lah nasib analis pertahanan dan militer, Connie Rahakundini Bakrie setelah dilaporkan Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani ke Bareskrim Polr

Editor: Musahadah
kolase tribunnews
Laporan Rosan Roeslani terhadap analis militer Connie Rahakundini ternyata diseriusi Bareskrim Polri. 

SURYA.CO.ID - Begini lah nasib analis pertahanan dan militer, Connie Rahakundini Bakrie setelah dilaporkan Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani ke Bareskrim Polri

Sejak dilaporkan pada 12 Februari 2024, Connie Rahakundini belum juga diperiksa. 

Penyidik Bareskrim Polri baru memeriksa Rosan Roeslani sebagai pelapor. 

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko pemeriksaan Rosan Roeslani terkait dugaan penyebaran berita hoaks dan pencemaran nama baik yang dilakukan Connie Rahakundini Bakrie.

Connie sebelumnya membuat pernyataan soal Prabowo Subianto hanya akan menjabat presiden 2 tahun saja jika menang pilpres.

Baca juga: Rekam Jejak Letjen TNI Purn Djaja Suparman, Mantan Suami Connie Bakrie yang Ditahan Kasus Korupsi

 "Ada pertanyaan terkait update pelaporan saudara R melaporkan saudari C atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.

Sejauh ini, Polri telah melakukan serangkaian tindakan berupa klarifikasi artinya dalam tahap penyelidikan juga," ujar Trunoyudo, kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

"Di mana pelapor telah hadir memenuhi panggilan Polri di Bareskrim Polri pada Kamis, 29 Februari 2024 yang lalu," sambung jenderal bintang satu tersebut.

Saat ditanya kapan Connie akan diperiksa dalam kasus itu, Trunoyudo belum mengungkapkan secara detail.

"Kita tunggu dari penyidik, secara teknis ada di penyidik," tutur eks Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa nantinya penyidik akan memeriksa saksi-saksi, termasuk saksi ahli.

"Saat ini tentunya penyidik akan memenuhi dalam hal untuk melengkapi hasil penyelidikan di antaranya juga akan mengambil keterangan berupa pendapat ahli dan selanjutnya Bareskrim Polri tentu akan mengundang saksi-saksi," kata dia.

Sebelumnya, video yang berisi percakapan antara Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dengan pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, viral di media sosial.

Dalam video tersebut,Connie mengklaim bahwa Ketua TKN telah mengajaknya untuk bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Connie juga menyebutkan bahwa Rosan menyampaikan rencana bahwa Prabowo akan menjabat sebagai kepala negara selama dua tahun, dan setelah itu jabatan akan dilanjutkan oleh Gibran.

Terkait hal tersebut Rosan angkat bicara.

Rosan menegaskan bahwa Connie telah menyebarkan berita palsu mengenai pertemuan tersebut.

Dia menyayangkan tindakan Connie, yang seharusnya sebagai seorang akademisi, menyebarkan informasi yang tidak benar.

"Saya sangat terkejut dan sedih juga karena ini datang dari ibu Connie seorang akademisi mestinya tidak memberitakan yang tidak benar," ujar Rosan dalam konferensi pers, Minggu (11/1/2024).

Kemudian, mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu menjelaskan tentang pertemuan dengan Connie.

Awalnya, Rosan menyatakan bahwa dia tidak pernah mengenal pengamat militer dan akademisi tersebut.

Rosan melanjutkan dengan mengatakan bahwa pertemuan itu terjadi setelah tim media Prabowo menyampaikan bahwa pihak Connie ingin bertemu dengannya untuk menyampaikan dua hal.

Pertama, berkaitan dengan bergabung dengan kubu Prabowo.

Kedua, keinginan Connie untuk mendapatkan jabatan Wakil Menteri Luar Negeri atau Wakil Menteri Pertahanan.

Namun, Rosan tidak bisa memenuhi permintaan tersebut, karena keputusan terkait jabatan di kabinet sepenuhnya ada di tangan Prabowo.

"Jadi itu keinginan dari bu Connie yang disampaikan ke saya ingin menjadi Wamenlu keinginannya atau Wamenhan, dengan pengalaman beliau silahkan disampaikan ke Pak Prabowo," tuturnya.

Dalam konteks isu Prabowo hanya menjabat selama dua tahun, Rosan menyatakan bahwa informasi tersebut berasal dari Connie.

Dalam percakapannya dengan Connie, Rosan menegaskan bahwa dia tidak memikirkan hal tersebut sejauh itu.

"Pernyataan dua tahun itu bukan dari saya. Beliau menyatakan, 'ini gimana sudah dua tahun atau mungkin lebih cepat kalau....' Ini pernyataan beliau. Ini kalau tiba-tiba Prabowo. Saya orang intelijen saya bilang, bisa saja Prabowo diracun. Dia bilang begitu. Bisa lebih cepat, itu gimana?", ujar Rosan menirukan kalimat Connie.

"Saya bilang bu itu tidak pantas sudahlah kita sih tidak ada pikiran kesitu, janganlah itu," tutur Rosan sambil mencontohkan percakapannya dengan Connie.

Dalam kesempatan tersebut, Rosan juga mengungkap bahwa mereka tidak berhadapan langsung satu sama lain dengan Connie, melainkan ada empat orang yang hadir di lokasi.

Dua di antaranya adalah pihak dari Connie dan Ketua Tim Media Prabowo.

"Jadi itu bisa diverifikasi pembicaraan itu, tapi yang saya sayangkan pernyataan bu Connie seorang intelektual di masa tenang ini videonya beredar sangat masif ya di hari ini. Ya kami pun melihat di masa tenang di akhir ini berita hoaks fitnah kepada Prabowo, tim dan sekarang kepada saya," pungkasnya. 

Tak tinggal diam, Rosan melalui pengacaranya, Otto Hasibuan melaporkan Connie ke Bareskrim Polri dalam laporan polisi (LP) bernomor LP/B/52/II/2024/SPKT/BARESKRIM POLRI.

Dalam laporan Rosan tersebut, Connie diduga melakukan tindak pidana pencemaran nama baik, fitnah, dan berita bohong yang menyesatkan sebagaimana dimaksud Pasal 45 ayat (4) Jo Pasal 27A UU RI Nomor 1 Tahun 2024 perubahan kedua atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 310 KUHP, Pasal 311 KUHP dan/atau Pasal 14 dan Pasal 15 UU RI Nomor 1 tahun 1946.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sekaligus pengacara, Otto Hasibuan mengatakan, laporan polisi yang Rosan buat dalam rangka membuktikan Rosan tidak pernah berbicara seperti yang Connie sampaikan.

"Jadi yang paling penting sebenarnya, yang ingin ditegaskan dengan laporan ini adalah Rosan ingin menyampaikan bahwa dia sungguh-sungguh tidak pernah menyampaikan seperti itu.

Supaya juga masyarakat juga tahu dan membuktikan bahwa dirinya betul-betul tidak bersalah, makanya dia membuat laporan. Itu poin utamanya," kata Otto.

Sementara itu, Otto mengatakan Rosan perlu membela diri, mengingat posisinya sebagai Ketua TKN Prabowo-Gibran.

Rosan, kata Otto, khawatir pernyataan Connie bisa menggerus suara Prabowo-Gibran.

"Selain untuk membela dirinya, juga untuk meyakinkan masyarakat, di mana juga sebagai Ketua TKN tentunya kan kalau kata-kata itu diserap masyarakat secara salah, kan juga akan bisa menguras elektoral dari 02," jelasnya.

"Jadi jangan sampai masyarakat salah menerima informasi itu. Itu berpengaruh secara elektoral juga kan selain mempengaruhi pribadi dia," imbuh Otto.

Siapa Connie Rahakundini?

Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani melaporkan Connie Rahakundini ke Bareskrim Polri.
Ketua TKN Prabowo-Gibran Rosan Roeslani melaporkan Connie Rahakundini ke Bareskrim Polri. (kolase tribunnews)

Connie Rahakundini Bakrie adalah akademisi yang lahir pada 3 November 1964.

Selain dikenal sebagai pengamat militer, wanita berdarah Gorontalo itu juga dikenal sebagai akademisi, penulis, hingga pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan.

Connie Bakrie sendiri cukup aktif di media sosial Instagram dengan nama connierahakundinibakrie

Connie merupakan putri dari pasangan Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata. Darah Gorontalonya berasal dari sang ayah, sedangkan ibunya berasal dari Tasikmalaya. Orang tua Connie ternyata bukan orang sembarangan.

Dr. Bakrie Arbie adalah salah satu ahli ahli nuklir yang dimiliki Indonesia. Sedangkan sang ibu dikenal sebagai penulis, ahli tarot, dan fotografer yang cukup dipandang.

Pendidikan Connie ternyata cukup mentereng. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Indonesia.

Ia juga belajar di APCSS Asia Pasific Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Birmingham University, UK.

Connie juga tercatat pernah ikut serta dalam proses Perumusan kebijakan di DPR Komisi 1 dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantanas, Lemhanas, Wantipres dan Badan Intelijen Negara serta lainnya.

Connie dikenal sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua Buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007).

Connie kerap menyampaikan paparan pemikiran di pentas pertemuan Internasional antara lain pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), Switzerland.

Connie diketahui juga sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.

Ia menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, USA, di Ideas Batch III.

Connie Rahakundini Bakrie pernah menyatakan diri mundur dari jabatannya sebagai Anggota Dewan Pakar Partai NasDem.

Keputusannya untuk mengundurkan diri bukan tanpa alasan, satu di antaranya lantaran dirinya menganggap Partai NasDem menunjukkan ketidaksesuaian ideologis.

Connie juga mengatakan langkahnya untuk mundur tersebut menyusul langkah Siswono Yudo Husodo dan Eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito.

Hal itu diungkapnya lewat surat yang ditujukannya kepada Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

Dalam suratnya, Conie menjelaskan dirinya menerima tawaran bergabung menjadi anggota Dewan Pakar Partai Nasdem karena ajakan Surya Paloh.

 

 

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks, Polisi Sudah Periksa Rosan, Connie Tunggu Giliran, https://wartakota.tribunnews.com/2024/03/08/kasus-dugaan-penyebaran-hoaks-polisi-sudah-periksa-rosan-connie-tunggu-giliran?page=all.

 

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved