Kondisi Terbaru Bruno Moreira Usai Ditendang Wahyudi Hamisi, Bintang Persebaya Siap Lawan Borneo

SURYA.co.id, - Kondisi Bintang Persebaya Surabaya, Bruno Moreira usai ditendang Wahyudi Hamisi, siap perkuat Bajul Ijo lawan Borneo FC. 

Seperti diketahui, Bruno Moreira menjadi korban kebrutalan Wahyudi Hamisi di laga Persebaya Surabaya vs PSS Sleman pada lanjutan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada Minggu (3/3) lalu. 

Wahyudi Hamisi kedapatan menendang bagian belakang kepala pemain asal Brasil itu. 

Bruno juga sempat emosi karena mendapatkan perlakuan tersebut yang bisa berakibat cedera parah.

Setelah laga dia akhirnya mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

Baca juga: Prediksi Skor Borneo FC vs Persebaya Surabaya, Bajul Ijo Curi Poin di Batakan LIVE INDOSIAR

Baca juga: LIVE INDOSIAR! Jadwal Borneo FC Vs Persebaya Surabaya di Liga 1, Kick Off Jam 19.00 Malam Ini

Sekretaris Persebaya, Ram Surahman menjelaskan, pasca kejadian tersebut Bruno Moreira langsung mendapatkan pemeriksaan intensif.

Hasilnya, semua dalam kondisi baik dan tidak ada cedera serius.

"Pak Presiden (Persebaya) setelah laga melawan PSS Sleman langsung memerintahkan untuk dilakukan observasi lanjutan."

"Terkait keadaan Bruno dan hasilnya baik," kata Ram Surahman dilansir SURYA.co.id dari BolaSport

Pemain asal Brasil tersebut sebelumya dikhawatirkan mengalami trauma di bagian kepala.

Namun, hasil pemeriksaan cukup positif dan Bruno siap bertanding melawan Borneo FC pada Kamis malam nanti.

"Indikasinya traumatic brain injury."

"Tapi Alhamdulillah baik-baik saja dan siap diturunkan saat melawan Borneo FC," tambahnya.

Ram melanjutkan selain Bruno ada Reva Adi, Arief Catur, dan Andre Oktaviansyah saat ini sudah bisa bermain.

Reva dan Catur sempat absen saat melawan PSS pekan lalu.

Nantinya hanya Ernando Ari yang tidak bisa bermain karena masih menjalani pemulihan cedera.

"Reva, Catur sama Andre sudah bisa main, termasuk Bruno sudah berada di sana,"

"Cuma Ernando yang belum bisa turun," pungkasnya.

Gelandang Persebaya Surabaya, Bruno Moreira sudah membaik pasca terlibat duel dengan pemain PSS Sleman pada laga pekan ke-27 Liga 1 2023/2024.

Sebelumnya dia sempat menjadi korban permainan nakal pemain Wahyudi Hamisi yang berusaha menendang bola tepat mengarah ke belakang kepala Bruno.

Bruno juga sempat emosi karena mendapatkan perlakuan tersebut yang bisa berakibat cedera parah.

Setelah laga dia akhirnya mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

Sekretaris Persebaya, Ram Surahman menjelaskan, pasca kejadian tersebut Bruno Moreira langsung mendapatkan pemeriksaan intensif.

Hasilnya, semua dalam kondisi baik dan tidak ada cedera serius.

"Pak Presiden (Persebaya) setelah laga melawan PSS Sleman langsung memerintahkan untuk dilakukan observasi lanjutan."

"Terkait keadaan Bruno dan hasilnya baik," kata Ram Surahman dilansir SURYA.co.id dari BolaSport

Pemain asal Brasil tersebut sebelumya dikhawatirkan mengalami trauma di bagian kepala.

Namun, hasil pemeriksaan cukup positif dan Bruno siap bertanding melawan Borneo FC pada Kamis malam nanti.

"Indikasinya traumatic brain injury."

"Tapi Alhamdulillah baik-baik saja dan siap diturunkan saat melawan Borneo FC," tambahnya.

Ram melanjutkan selain Bruno ada Reva Adi, Arief Catur, dan Andre Oktaviansyah saat ini sudah bisa bermain.

Reva dan Catur sempat absen saat melawan PSS pekan lalu.

Nantinya hanya Ernando Ari yang tidak bisa bermain karena masih menjalani pemulihan cedera.

"Reva, Catur sama Andre sudah bisa main, termasuk Bruno sudah berada di sana,"

"Cuma Ernando yang belum bisa turun," pungkasnya.

Bruno Beri Kesaksian

Komdis PSSI telah memanggil dua pemain Persebaya Surabaya yaitu Bruno Moreira dan Ripal Wahyudi. 

Dua pemain itu adalah sosok yang terlibat dalam insiden berbahaya yang dilakukan Wahyudi Hamisi. 

Bruno Moreira sebagai pemain yang ditendang kepalanya, kemudian Ripal Wahyudi pemain yang berduel dalam perebutan bola dengan Wahyudi Hamisi. 

"Iya benar. Ripal dan Bruno akan dimintai keterangan oleh Komdis malam ini via daring," ujar Nanang Prianto

Pemanggilan kedua pemain itu bukan tanpa sebab. 

Ini karena Komdis ingin mendengarkan langsung kesaksian dua pemain itu, serta ingin mengetahui kronologi tindakan yang terjadi. 

Komdis juga hendak menghimpun semua jawaban serta keterangan yang nantinya akan menjadi dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan.