Caleg DPR RI Otak Pembunuhan
Sosok Algojo yang Bunuh Indriana Dewi atas Suruhan Caleg DPR RI dan Pacarnya, Bayarannya Tak Sesuai
Terungkap sosok Muhammad Reza Swastika, algojo yang menghabisi Indriana Dewi Eka Saputri (24) atas suruhan caleg DPR RI DEvara Putri Prananda dan keka
SURYA.CO.ID - Terungkap sosok Muhammad Reza Swastika, eksekutor atau algojo yang menghabisi Indriana Dewi Eka Saputri (24) atas suruhan caleg DPR RI Devara Putri Prananda dan kekasihnya, Didot Alfiansyah.
Muhammad Reza menghabisi Indriana Dewi Eka Saputri di dalam mobil, di kawasan Jalan Bukit Pelangi Sentul, Bogor pada Selasa (20/2/2024)
Menurut Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, sebelum pembunuhan terjadi, Didot dan Muhammad Reza berpura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil sewaan, Selasa (20/2/2024).
Pembunuhan itu dilakukan oleh Reza di dalam mobil, di kawasan Jalan Bukit Pelangi Sentul, Bogor, saat Devara dan Didot pergi ke toilet.
"Di tengah jalan, Devara dan Didot pura-pura buang air kecil. Nah, kebetulan korban ini duduk di kursi depan, kemudian Reza sebagai eksekutor duduk di jok kiri belakang dan menjerat korban dari belakang dengan menggunakan ikat pinggang," terang Surawan.
Baca juga: 2 Fakta Misterius di Pembunuhan Indriana Dewi yang Didalangi Caleg DPR RI, Kiriman Sate hingga WA
Setelah dipastikan meninggal, korban dipindahkan ke jok belakang dan pakaikan masker, kemudian dibawa bermalam di Jakarta.
Besoknya, 21 Februari 2024 siang, para pelaku berencana membawa mayat korban ke Pangandaran, melalui tol Cipali-Cirebon.
Baru sampai Kuningan, mobil yang ditumpangi para pelaku dan korban mengalami kerusakan.
"Kemudian dinaikkan ke atas towing dan diturunkan di penginapan Cisaga Indah 22 Februari 2024, sekitar pukul 06.00 WIB," katanya.
Pada 23 Februari 2024 siang, Didot kembali menghubungi towing untuk mengantar mobil mereka ke bengkel yang ada di dekat Tugu Gajah, Kota Banjar.
"Pas ditowing itu, mereka semua duduk di mobil. Sampai ke Banjar, karena sparepart nya harus menunggu, mereka membuang jenazahnya ke jurang (dekat bengkel)," ucapnya.
Setelah mobilnya selesai diperbaiki, para pelaku langsung kembali ke Jakarta.
Mereka menutup jasad korban dengan selimut dan membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jawa Barat.
Jasad Indriana pertama kali ditemukan oleh pengendara motor yang mencium aroma busuk di pinggir tebing Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar pada Minggu 25 Februari 2024.
Lalu, siapa sebenarnya Muhammad Reza?
Polisi belum mengungkap identitas lengkap sang algojo.
Hanya disebutkan Muhammad Reza mengenal Didot dan Devara.
Awalnya, Devara Putri meminta Didot untuk melenyapkan Indriana yang menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka.
Bila permintaannya tak dikabulkan, Devara mengancam Didot untuk mengakhiri hubungan mereka.
Didot memilih menghabisi nyawa Indriana, meski tak berani melakukannya sendiri.
Devara pun mencari orang yang bisa membantu Didot membunuh Indriana.
"Akhirnya DA (Devara) ini berkomunikasi dengan MR (Muhammad Reza) selaku eksekutor," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, pada Minggu (3/2/2024) seperti dikutip Kompas TV.
Awalnya, Reza menolak tawaran tersebut.
Namun, akhirnya tawaran itu tak jadi ditampik lantaran bayaran yang menggiurkan.
Terlebih, Reza juga terhimpit oleh keadaan karena dirinya terbelit hutang.
"MR (Muhammad Reza) sendiri sedang terlilit hutang, sehingga dia menyanggupi untuk melakukan pembunuhan terhadap korban dengan imbalan Rp 50 juta," ujarnya.
Namun, imbalan tersebut belum dibayar penuh oleh Devara dan Didot.
Reza baru dibayar sebesar Rp 23 juta.
"Sejauh ini yang baru diberikan ada Rp 15 juta dan hp seharga Rp 8 juta. Jadi, sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan kepada para pelaku ini," tambahnya.
Mirisnya, Devara Putri memakai uang Indriana Dewi untuk membayar jasa Reza setelah melakukan pembunuhan.
Devara menjual barang-barang mewah milik korban seperti jam tangan merek Rolex dan tas Louis Vuitton (LV) seharga Rp 54 juta.
Uang itulah yang dipakai Devara Putri untuk membayar Reza setelah menghabisi nyawa Indriana di Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor.
Lalu, darimana Indriana mendapatkan barang-barang mewah itu?
Awalnya, keberadaan barang-barang mewah korban seperti jam tangan Rolex dan tas Louis Vuitton itu menjadoi tanda tanya besar.
Pasalnya, kehidupan Indriana jauh dari kata kaya.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, ayah Indriana Dewi Eka bernama Mohamad Roi dan ibunya Endang Tatik.
Roi bekerja sebagai tukang ojek dan ibunya bernama Endang Tatik, seorang ibu rumah tangga.
Indriana Dewi Eka merupakan anak kedua dari dua bersaudara
Indriana Dewi Eka jtinggal bersama kedua orang tuanya di rumah kontrakan kecil di bilangan RT 06 RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara.
Indriana Dewi Eka tinggal di rumah kontrakan berukuran 4x2 meter sejak kecil.
Rumah kelurga kecil itu berada di dalam gang yang juga kecil.
Dari jalan utama, masuk ke dalam gang sekira selebar 1 meter, lalu di ujung gang ada belokan patah ke kanan.
Di situ berdiri tiga petak rumah kontrakan yang menghadap tembok dengan sisa ruang sekira 80 centimeter.
Rumah kontrakan Indriana dan keluarga berada paling dekat dengan patahan gang. Pintunya dekat dengan belokan.
Barang-barang keluarga Indriana Dewi Eka menggantung di dinding gang, dari kain pel, helm hingga serokan air.
Pakaian dan payung masih tergantung di jemuran di lorong kontrakan. Sekitar enam pasang sepatu juga masih berada di dalam rak gantung sebelah kanan pintu kontrakan.
Mengintip ke dalam, barang-barang seperti kasur, karpet, dua televisi, lemari pakaian, dan mesin cuci juga masih tertata rapi.
Beberapa kardus sepatu juga masih tersusun di atas lemari pakaian.
Meski tinggal di rumah kontrakan yang sederhana, Indriana Dewi Eka memiliki jam tangan Rolex dan tas Louis Vuitton (LV).
Kedua benda super mewah tersebut diduga dibeli dari hasil keringat Indriana Dewi Eka bekerja sebagai marketing.
"Almarhumah sosok yang baik. Pekerja keras, dia sayang sama orang tuanya. Dia pergi kerja selalu untuk menafkahi keluarganya," kata Ketua RT 06 RW 14, Eko Sudiyanto.
Menurut Eko, tak cuma membeli barang mewah, Indriana Dewi Eka juga selalu menyisihkan uang gajinya untuk tabungan membeli hunian lebih baik.
"Pimpinan kantor yang datang ke sini (rumah duka) cerita, dia punya tabungan untuk beliin rumah buat ibunya. Saya pikir ya Allah sampai segitunya seorang anak berbakti untuk orangtua," ujar Eko.
Merujuk keterangan pimpinan perusahaan, Eko menuturkan uang tabungan Indriana yang hendak digunakan untuk membelikan rumah bagi orang tuanya sudah terkumpul sekitar Rp40 juta.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Profesi Orangtua Indriana Dewi Eka Korban Pembunuhan Caleg DPR, Hidup di Kontrakan Tapi Punya Rolex
Indriana Dewi Eka Saputri
Pembunuhan Indriana Dewi
Muhammad Reza Swastika
Algojo Pembunuh Indriana
Devara Putri Prananda
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
| Ternyata Devara Otak Pembunuhan Indriana Dewi Tak Pernah Daftar Caleg DPR RI, Tante: Duit Darimana? |
|
|---|
| Terjawab Motif Didot Alfiansyah Mau Membunuh Indriana Dewi, Kondisi Asli Caleg DPR Si Dalang Terkuak |
|
|---|
| Siasat Licik Devara Putri Caleg DPR RI usai Bunuh Indriana Dewi, Drama ke Orangtua Korban |
|
|---|
| Sosok Driver Ojol Pengirim Sate ke Orangtua Indriani Dewi Usai Pembunuhan Ternyata Sang Dalang |
|
|---|
| Kenapa Didot Alfiansyah Ikuti Perintah Caleg DPR RI Bunuh Indriana Dewi? Kriminolog Soroti Hal Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Muhammad-Reza-eksekutor-suruhan-Didot-yang-menghabisi-nyawa-Indriana-Dewi-di-Bogor-Jawa-Barat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.